patah hati

10 3 4
                                    

   Pagi ini sangat cerah , saat aku terbangun ku lihat sekeliling , di mana aku ? , Aku tak mengenali tempat ini sama sekali .
Kulihat baju yang ku pakai masi sama hanya saja tubuh ku di selimuti selimut yang sangat tebal dan nyaman .
Perlahan ku lihat sekeliling dinding kamar ada foto foto seorang lelaki tampan yg baik hati , yang menolong ku semalam , bau kamar ini sangat mencolok bau permen karet , semakin ku perhatikan detail nya kamar ini sangat nyaman dan rapi , satu per satu foto yang ku tatap perlahan membuat jantung ku berdegup melihat senyuman manis nya.
Oh semakin dalam ku tatap , semakin bergemuruh rasanya dada ku ini , hingga tiba aku di foto terakhir , seperti seorang lelaki tengah memeluk wanita foto itu agak jauh dari yg lain nya , saat aku berjalan perlahan pintu kamar terbuka .

“Uda bangun?”
“AstaghfiruLlah” kaget ku .
“Ngapai?, Uda sembuh kaki lo? Uda Bisa jalan , ohhatau jangan jangan  lo nipu gue iya semalam!” kata kata nya seolah tak percaya
“Nipu pala lo peak , nih liatt lututt uda bolong gini nipu?” tak terima dengan tuduhan nya .
“Nyenyenye” gini ni kalo uda kalah debat , batinku .
“Is” tapi sepersekian detik “astaghfiruLlah , kok aku ga diantar pulang ! Gimana ini! Akhhh” aku baru sadar aku ga pulang semalam .
“Lo!lo tidur uda kek kebo mati tau ngga?, Waktu uda mau nyampe gue bangunin Cuma tidur terus , yauda puter balik aja ke medan , masa gue mau nunggui kebo mati buat bangun , ga lucu lah haha”
Tak percaya aku dengan kata kata nya , aku langsung memukul pundak nya ... “aduh aduh ampun mbak ampun ih uda di tolongi , harus nya terima kasih , bukan mukul mukul”.
“Dasar ga ikhlas” jawab ku .
Dia tidak menjawab hanya saja dia melemparkan handuk dan baju milik nya ke arah ku
“Buat apa?” tanya ku .
“buat masak”
“Lah emang masak pake handuk?” tanya ku lagi .
Ini anak anatara terlalu polos atau bego beda tipis doang , batinya .
“Buat eloo mandi lahhh, ga ngeh banget jadi pengen tak ihhh” gaya bahasa nya memperagakan ingin mencekik .
Aku pun tertawa dan berlari ke kamar mandi ...
Saat aku ingin berlari , luka ku terasa sakit dan ...
“Aduhhh” eh tapi bentar , seperti tak mendarat pada lantai .
Perlahan aku membuka mata , dan deggg...
Mata nya dan mata ku bertemu , jantung ku sudah bergemuruh , kupu kupu di perut ku seolah berterbangan , mata nya amat teduh , seolah mengobati luka ku kemarin , hati ku semakin jatuh dalam mata indah itu ...
“ehm akh hmm , lo ,,, lo gapapa” sepersekian detik kami tersadar , tapi gaya bahasa nya kaku , apa hati nya bergemuruh juga seperti aku ? , Ah sudah lah aku tak boleh berangan terlalu jauh .
“Hei” kata nya lagi sambil mengibas ngibas kan tangan nya di depan mata ku ,aku pun langsung berdiri tegap dan tersadar atas lamunan konyol ini .
“Akh hmm ,,, gapapa kak , yaudah , aku,,, aku mandi dulu” tunjuk ku ke arah kamar mandi, aku pun melangkah perlahan ke depan .
“Tunggu” kata nya .
“Iya kak bentar mau mandi”
“tapiii”
“Apaan uda mau masuk kamar mandi nih?”
“Dekk” kata nya lagi
“apa sih kak ih”
“Itu ,,, itu ,,, itu jangan di kerusuhan buat buka ...” kata nya mulai gagu .
“Itu apa , kerusuhan buat buka apa ?” tanya ku , kata kata nya ambigu untuk dimengerti , sama untuk perasaan ku terhadap dia saat ini , ambigu .
“Adu dek tapi itu , ini , itu bukan eh maksud nya ini” wajah nya sangat lucu seperti ingin tertawa .
“apaan si , yaudah mau mandi bye!” aku segera melangkah , membuka pintu berwarna putih ini, betapa terkejut nya aku ,
“Aaaaaaaaaaa” teriak ku .
“Nah kan , dari tadi aku mau jelasi itu tempat gue nyimpen peliharaan gue , kamar mandi sebelah sini dek lu si hahah”  tawa nya pecah .
“Kak , kakak ini spesies demit atau gimana ? Masa kakak pelihara ayam di dalam kamar !!! , Malah pake acara puluhan ekor lagi , kak ayam nya terbang kyaaa” ayam nya berlari ke atas kepala ku .
“Kak huaaa” teriak ku lagi
“hahaha , makanya tanya tanya dulu hahahah” tawa nya pecah melihat ayam peliharaan nya sudah berada di atas kepala ku .
“Kakkk , ayam nyaaa kakkk , kaaakkkkk” teriak ku , ayam nya semakin mematuk tubuh ku , terasa sakit .
Dengan sigap terasa ada yg memeluk tubuh ku ...
“makanya jangan sok tauu” kata nya saat memeluk aku
Mata kami kembali bertemu ...
Sepersekian detik mata kami saling menatap , semakin dalam ,dan semakin jatuh .
“dekk” dia mulai berbicara , tanpa mengalihkan pandangan nya
“iii,,,iya?” jujur saja aku mulai gugup
“bi,,,bis,,,bisa lari gak?”
Aku masi melongo , bingung .
“Iii iya bisa gak lari , atau jalan cepet?” tangan nya masi merangkul aku .
Aku semakin bingun .
“Atau berdiri, nge geser badan bisaaa ngaaa woi” tangan nya gemetar , aku dapat merasakan nya .
Aku semakin dibuat tak faham .
“Dek ga kuat,,,” .
“kak ,, jangan aneh aneh!” aku mulai gugup .
“aneh aneh palelo , tangan gue encok nahan badan lo , ga liat noh ayam nya nengkreng di pundak gue mana kerasa anget anget tai ayam lagi” oceh nya .
Akupun tersadar , dan berlari sambil tertawa “hahah” .
“Woii tanggung jawabb , ayam gue lepas semuaaa” teriaknya
“bodoo” kata ku sambil berlari .
Oh jalu jumaenah , jubaedah , sugiman jangan lariiiI .
Teriak nya pada ayam ayam peliharaan itu .

“dasarr demit” teriak ku dari dalam bilik kamar mandi .
Bayang kan saja lelaki tampan memelihara ratusan ekor ayam dalam kamar nya yang memiliki ruangan khusus tersendiri , spesies lelaki macam apa lagi ini huhhhh ....

Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang