hai apa kabar ?

10 1 0
                                    

Hai , Apa kabar ?
Aku ingin mencurahkannisi hatiku lagi melalui sebuah tulisan.

Mataku tampak buram , kepala ku sangat terasa pusing
Dimana aku ? Sangat Sunyi , batinku .
Aku terbangun membuka mata , rasanya badanku sangat teramat sakit .
“Uda bangun kamu” seru seorang lelalki .
“Ngurusi anak sepertimu itu ternyata gaberguna , lebih baik saya ngurusi anjing” ucapnya lagi .
Aku terkejut , sangat .
“Kalo kamu anak kandung nya saya , uda saya bunuh sejak lama gatau diri , biaya hidup ditanggung .
Apa ayah kandung mu mau ngurusi anak yang gaberguna kayak kamu! , Bersyukur kamu . tapi memang anak seperti mu hanya menjadi beban” . Ucapnya terus menerus
Aku bingung , terpaku badanku terasa sangat dingin.
Hatiku seakan patah , perasaan ku berkecamuk , harus menjawab ?
Aku sudah sangat tertampar dengan kata kata itu , rasanya ingin aku lari , jauhhh sangat jauhhh , pergi dari sini .
Tapi batinku selalu meronta , akan jadi perempuan jalanan kah ketika aku pergi ? Yang akan menjadi perempuan yang akan diapakai lelaki ? Dengan usia seperti ini .
Aku rasa aku belum sanggup , semua ini membuatku frustasi .
“percuma muslimah , lebih bagus saya melihara anjing!” terus menerus dilontarkan , telingaku memekak bukan sekali duakali aku mendengarnya .
Terlebih dia memang terkadang baik , tapi aku merasa itu semua hanya karna status pencitraan saat ini .
Iya dia ayah ku , ayah yang merawat dan membayar semua biaya hidup ku , tak pantas rasa nya aku , aku yang hanya menopang hidup sendiri ini melawan .
Suara nya terus terdengar memaki , cacian demi cacian selalu saja terlontar .
Aku beranjak , masuk kekamar ku .
“Dasar ANAK DURHAKA” demi apapun , air mataku sudah tak sanggup terbendung . Dia ayah ku , ayah tiri beserta keluarga yang tapernah ada . untuk semua ini , aku hanya diam .
Didalam kamar aku menangis sejadi mungkin , melukai tanganku dengan sayatan sayatan kecil .
Hingga terlelap

• * *
“he anak yang gaberguna” ucap ibuku .
Aku menoleh , hatiku hancur .
Aku mempunyai keluarga yang notabene nya semua membenci ku , aku memang sumber beban bagi semua nya .
“Uda numpang , gatau diri , bangun siang , kerja gapernah ada bersih nya “ ucapan nya terjeda
“ KALAU UDA DIKASIH MAKAN DAN DIURUSIN , ITU HARUS TAU DIRI , ANJING” ucapnya lagi .
Aku diam , aku diam atau menjawab pun akan selalu salah .
Aku hanya diam dan berjalan kekamar .
Aku menutup pintu , air mataku sudah jatuh , aku selalu menyayat tangan ku dalam situasi seperti ini .
Apa memang aku sudah terlalu menjadi beban ?
Apa memang kehadiran ku menjadi sebuah kesalaahan dalam keluarga ini ? Batinku ..

Hingga lengan ku terasa perih dan aku ?
Jangan khawatir , aku hanya mampu menangis pilu .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang