aku yang mulai rapuh

6 3 0
                                    

  Hufttt , akhirnya nyampe . Saat ini sudah jam lima sore , aku sudah sampai di pekarangan rumah milik alana .
Ada rasa takut dalam hati dan jantungku , perlahan aku melangkah .
“Assalamu'alaikum” kata ku sambil mengetuk pintu .
Tak ada jawaban , ku ulang lagi “Assalamu'alaikum” kata ku kembali .
Prak prak prakk , terdengar suara tepukan tangan yang amat keras. 
“Lihat siapa yang pulang!” Kata alana sambil tersenyum picik.
“Abis jual diri lo yah hahah!” Tambahnya .
“Wajar si lo kan anak haram gue jadi ragu sama harga diri lo”
Kata nya yang amat sinis dan sedetik kemudian ...
“Ahhh aduhh aduhhh lepass” tangan nya mencengkram dagu ku teramat kuat kuku kuku nya yang lentik telah membuat dagu ku tergores dan berdarah .
Tiba tiba ibu ku datang ...
cukup!” kata ibuku .
Demi apapun hatiku berkecamuk , apa ibu akan membela aku untuk kali ini ? , Apa rasa kasian nya akan kembali , apa aku bisa kembali pada peluk hangat nya , demi apapun aku merindukan nya.
“Kemari” panggil nya masi tetap datar .
Aku melangkah maju menghampiri ibu , akhirnya ibu akan memelukku setelah 9 tahun lamanya , akhirnya penantian ku terbalaskan , air mata kegembiraan hendak keluar dari sang empunya .
Tapi , tiba tiba...
Plakk
Aku terperanga
Sedetik
Dua detik
Tiga detik dan
“Akhhh ,ampun bu ampun ,maafkan aku bu , maaff”
“Too,,,tooolongg bu hikss hiksss” setelah menamparku , hijab ku ditarik hingga menyayat leher yang terkena jarum pentul , rambut ku pun terlihat , hingga rambut ku diseret tanpa ampun mencapai ruang tamu .
Aku kiraa ,,, aku kira aku akan mendapatkan pelukan itu kembali , ternyata hanya tamparan dan rasa sakit , Hiks hiks.
Plakkk
“Itu untuk kamu anak haram”
Plakkk
“Itu atas kemurahanmu”
Plakk plakk
“Dan itu!!! Atas KEBENCIANKU”
Ternganga aku tak percaya , sebenci itukah orang yang telah melahirkan ku terhadap aku darah dagingnya? .
“pergi” kata ibu mendadak datar .
Akupun langsung berlari untuk memegangi kaki ibu , hari hari ku benar benar hancur , fikiran ku buntu , aku sangat frustasi saat ini .
“tap ,,, tapi ,,, tapi bu hiks hiks , indri mau tinggal dimana bu hiks hiks”
“PERGI!!!” bentaknya sambil menendang aku dari hadapannya .
“Bangun lo pelacur! , Pergi!!!” kata alana
“Tapp,,tapi ,,,tapi al aku mohon aku akan lebih giat bekerja dirumah aku siap melakukan apapun , asal jangan usir aku hiks hiks , aku mohon” aku sangat-sangat menyerah , fikiranku kacau .
“Banyak bacott!!”
“Akhh , ampun tolong ampunnnn hiks hiks” alana menaraik rambut ku secara paksa hingga aku ikut terseret keluar rumah .
Kulihat ada tatapan pilu di mata ibuku , seperti tatapan yang tersakati, tapi saat mata kami bertemu tatapan itu hilang , bersama ibu yang pergi ntah kmana.
Tapi tak berapa lama ,,,
“Beri ini pada pelacur itu” ibu membawa semua barangku dan diberikan pada Alana ,alana melempar dua tas ransel besar tepat di wajahku .
“Aku mohon hikss hikss , jangan usir aku , aku gapunya siapa siapa lagi hikshiks” ucapku yang sudah mulai sesenggukan dan bergetar .
Brukkk!!!
Terdengar bantingan suara pintu , pintu itu tertutup rapat .
Aku menghapus air mata ku kasar , sambil bangkit berdiri mengambil hijab untuk ku kenakan.
“aku akan bangkit!! Hiks hikss ,terima kasih bu hiks hikss terimakasih , aku janji ga bakal kembali kesini hiks hikss , selamat tinggal” kata ku sambil berlalu memungut barang barang ku .

Untuk yang terakhir kalinya aku menoleh terhadap rumah itu , rumah yang didalamnya  terdapat keluarga bahagia kecuali aku . Mungkin hanya aku yang merasakan berada dirumah yg dimana raga , hati , fikiran , dan jiwaku bahkan terus menerus disakiti .
Aku melangkah pergi ,
Untuk mu yang kali ini sangat teramat menginginkan aku pergi ,
Izinkan aku menjaga raga mu dari jauh , semoga aku yang menghilang akan membuat mu bahagia .




Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang