semangat

14 2 0
                                    

  Aku sudah tak punya tujuan lagi , saat ini aku berjalan ke arah rumah , rumah dimana jiwa dan raga ku telah mati rasa atas caci maki dan kekasaran semua orang pada ku , ku lihat sepi dan sangat teramat kotor langkah ku mulai mendekat dan semakin dekat , air mata ku menitih melihat rumah itu ,rumah dimana ada ibu yang amat teramat kucintai , dimana ada malaikat yang pernah menghangatkan tubuhku lima belas tahun yang lalu , ku tatap setiap sudut ruangan , seolah ada kenangan , kenangan hampa! .
“Woi babu!, Uda balik lo!,” hingga terdengar suara yang cukup familiar itu . Aku hanya menatap balik lalu tersenyum , senyum yang amat tulus bahkan aku tak sakit hati atas kata kata itu .
“bundaaa” sejak kapan dia memanggil ibu dengan panggilan seperti itu ,batinku .
“Bunda, liat babu uda pulang!” teriaknya sekali lagi . Kulihat wanita amat cantik keluar dari dalam rumah wanita yang amat sangat ingin ku peluk raga nya , wanita yang amat sangat ingin kulihat senyum nya untuk ku wanita ,,, wanita yang paling kucintai di dunia ini .
“bagus, gimana? Uda kelaparan kamu! Ingat pulang! Kok ngga jadi gelandangan aja sekalian” aku hanya terus tersenyum atas kata kata ibu ku .
“uda biarin aja bun , jadi ada yang beres beres rumah lumayan” katanya , lalu beralih melihatku “he babu!, Ngapai diam aja sana kerja!! Jangan mau numpang tinggal aja tapi ngga mau kerjaa! SANA!!!” ucap nya sambil mendorong tubuh mungilku .
“Iya” kata ku berlalu sambil tersenyum .
“anak bunda uda gila kurasa , diajak ngomong dimaki senyum terus sakit jiwa!” kata alana .
“Sst ... Sayang, apa kamu bilang ? Anak bunda? Kan anak bunda Cuma kamu , bunda Cuma punya kamu sayang , jikalau ada yang lain pun sudah bunda anggap dia mati!” ucap ibu sambil memeluk tubuh alana .
Deggg ...
“jikalau ada yang lain pun sudah bunda anggap dia mati!” , kata kata nya sungguh teramat merobek hati ku , bu,,, aku masih mampu mendengar nya , kenapa sesanggup itu ibu mengatakan nya, batinku lalu berlalu .
***
Setelah hampir tiga puluh menit , aku telah selesai membersihkan seluruh rumah ,kulihat ibu ku sedang berbincang di ruang makan bersama alana , dan ayah tiriku , kulihat lauk pauk yang amat menggoda perut ku yang belum di isi sejak dua hari yang lalu .
“Iya bundaa , pizza nya enak banget bunda memang top , apalagi sop buah nya , sate padang sama bakso nya juga enak bundaaa” setiap kata kata itu penuh antusias .
“Iyaa dong , kamu harus makan makanan bergizi dan berkualitas sayang biar makin besar hehe” ucap ibu .
“Iih bundaaa , ntar kalo aku gemuk gimana donggg” ucapan yang dimelas melaskan itu berhasil menusuk hatiku ,aku bahkan lupa kapan terakhir kali bisa bicara seperti itu pada ibu kandung ku sendiri .
“gapapa dong sayang , malah kamu imut . Tapi kamu suka kan ? Makan lagi sayang cepet” lanjut ibuku .
Mereka pun melahap sambil tertawa , seperti biasa aku hanya diasingkan .
***
Krukkkkrukk  suara perut ku seolah cacing cacing nya sudah mendemo sang raga untuk mengisi nya .
Kulihat dari kejauhan meja itu dipenuhi makanan. mungkin , aku bisa meminta sedikit sebaik nya aku keruang makan , Fikirku .
“Selamat malam ayah ibu alana” ucapku .
Masih hening , mereka malah seperti tak menghiraukan ucapan ku .
“Ehm ,,, aku disini ngga maksud mengganggu makan malam kalian ,tapiii ... Apa aku boleh hmmm , meminta sedikit saja apapun itu , aku belum makan sejak dua hari yang lalu.” Ucapku jujur , hatiku sudah sangat jantungan untuk mengatakan itu .
“lo mau?” tanya alana .
“Mauuu” aku langsung mengangguk penuh antusias .
“Nih ambil pizza nya sepotong” ucapnya sambil memegang pizza , pizza bekas gigitan mulut nya , aku hanya mampu menantap nya nanar .   “nihhh lo mau nggaa!”
“Ahh , ii ,,, iya aku mau “ akupun melangkah hanya untuk mengambil sepotong pizza bekas itu . Dannn
Upsss .
“Pizza nya jatuh dilantai deh yah maaf deh lo gapapa kan makan itu ?”tanya nya
Aku hanya menatap bergantian antara pizza itu dan alana , aku langsung mengangguk. “gapapa al , belum lima menit.” Ucapku sambil tersenyum .
“oke” setelahnya alana berdiri sesaat aku ingin mengambil pizza itu perutku sudah amat lapar .
Jekkk .
“Yahh keinjekk pizza nyaa , lo , gapapa kan makan itu ? Kaki gue bersih kok” . Mataku berkaca kaca , sambil tersenyum lalu mengangguk dan mengambil pizza itu . “makasih” ucapku lalu berlalu kekamar .
Mampuslo” batinya , iyaa siapa lagi kalau bukan
Alana .
***
“AlhamduLillah , aku bisa makan enak malam ini” ucapku ketika telah berada di dalam kamar ,kutatap sepotong pizza ini tampak sudah sangat kacau bahkan hanya terlihat roti dengan balutan saus dan mayones toping pizza sudah berada di kaki alana , apa aku masih layak memakan nya ,batinku .
Tetapi kreeekkjkrekkkrekk
“perutku uda bunyi , yauda aku makan aja deh gapapa pasti masih bersih” ucapku sambil menitihkan air mata kulahap pizza itu segigit demi gigit terasa banyak pasir didalam nya .
Hingga potongan terakhir “hek ,, Alhamdualillah kenyang”
Akupun berlalu ke atas tempat tidur , bukan . bukan setelah aku pergi hanya ada selembar karton bekas kulkas disini dengan karung karung yang bisa aku manfaatkan sebagai selimut .
“Alhamdualillah , terimakasih ya Allah masih diberi nafas hingga hari ini” hingga mata ku terlelap dan masuk ke alam mimpi .

Jangan lupa bersyukur .


Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang