.

10 2 0
                                    

Untukmu pria hati batu , apa harus aku bor dulu hati mu biar bisa hancur seperti aku

   Kak agus membawa aku ke tepi sungai , sungai yang amat tenang , aku bingung kenapa dia mengajak aku kesini, tapi aku tidak terlalu mau menanyakan hal yang tak penting .
"Gue ngajak lo kesini buat nenangi diri , gue tau lo males nanya"
"Aku benci alesan lo nangis karna lo deket sama gue!"
"Kakak pingin lo bahagia ndri" kata nya sambil tersenyum

***

   Setelah dari danau ,Kak agus pergi meninggalkan aku di rumah , ntah kmana tampaknya dia sangat kacau setelah pertengkaran tadi .

Yang kulakukan saat ini hanya diam , diam , dan diam . Ingatan ku seolah tertarik untuk mengingat mereka semua yang telah menyakitiku , mulai dari perpisahan ibu sehingga aku ditelantarkan seperti ini , habib yg telah pergi , kak wira yang mengancurkan aku sejatuh ini ,dann... Kak lukman , kak lukman yang telah lancang aku cintai raga nya , aku sangat ingin sekali melihat wajah nya senyum nya bahkan hanya sekedar mendengar suara nya , tapi bahkan aku tak tau dimana ia saat ini , aku hanya bisa menahan , menahan dan memendam rasa ku sejauh ini kucintai dia dari jauh , kejauhan yang amat hampa , tanpa balas , apa yang lebih sakit daripada mencintai orang beda alam ? Apa yang lebih sakit! Dari mencintai dalam diam dari mencintai hanya sebatas sepihak ? Apa yang lebih sakit hiks hiks .
Perlahan air mata ku jatuh ,mengingat semua itu , ada sedikit rasa kerinduan , kerinduan untuk dia yang ada disana ...
Kringgg ,,, kringgg ,,,kringg
Lamunan ku dihancurkan oleh sebuah deringan telfon rumah kak agus .
“[Halo , dengan siapa?]”
...
“[Halo!!!]” panggil ku sekali lagi .
.... , Masih tak ada jawaban dari orang di sebrang sana
“[Ha...]” suara ku terhenti .
[Selamat Tinggal Indri , Hehe . Tampak ada tawa hampa disama , gue yakin lo kuat jaga diri lo , gue nitip rumah gue , gue gabisa terus menerus buat lo banyak musuh dengan lo bersama gue , di sisi lain gue ga mungkin usir lo , tetap semangat adik ku Assalamu'alaikum]” . Telfon diakhiri sepihak .
Pandangan ku seolah memburam , fikiran ku kacau , air mata ku sudah tak mampu terbendung , apa semua orang yang dekat dengan ku akan pergi menjauhi ku ? Kenapaaa . . .
Hiks hisk , pandangan ku semakin memburam dan
Buggggg ,,, aku tasadarkan diri .

*******
Kulihat cahaya matahari pagi menyinari sangat indah nya , dimana ini ?
“Kak wir...”
“uda bangun” tanya nya “gitu aja pingsan ,manja” kata nya .
“permisi kak” ucapku segera berlalu , membereskan barang barang ku dari rumah kak agus , aku sudah tak pantas lagi tinggal disini sebaik nya aku pergi .
“Mau kmana” .
... Hening .
“ngapai bawa tas”
... Hening lagi .
“Lo sadar” aku sedikit membalikan tubuh atas kata kata yang tampak serius itu “lo babu daripada lo jual diri di  jalan mending lo jadi babu dirumah Agus , toh dia juga pindah ke luar kota kan ? , Gini kalo lo jual diri tempat nya ga bersih mending lo disini di booking om om bersih aman nyam...”
Plakkk...
“Cukup kak! , knp kakak benci banget sama aku ? Hiks hiks , salah aku apa kak hiks ... , Aku gapernah jual diri aku kak hiks” .
Hati ku seolah hancur , kenapa aku pernah dijatuh hatikan dengan nya membawa semua nya terlalu kehati hingga akhirnya saat ini hatiku dipatahkan .
“salah lo uda ngebunuh sodara gue! Habib ! Anak ibu gue bangsat! Cihh” kata nya sambil meludahi aku .
“se kotor itu kah aku kak ? , Pantaskah seorang lelaki meludahi wanita ? , Dan asal kakak tau hiks hiks , aku ga bunuh kak habib! , Jangan percaya omongan orang lain terlalu dalam kak nanti akhir nya disakiti” kata ku sambil mencoba mengulas sebuah senyum , senyum hampa .
“Aku pamit!” .
“Assalamu’alaikum” .
Ia hanya mampu menatap punggung ku , punggung mungil yang dahulu menjadi rumah nya dan punggung mungil yang teramat dia cintai dan sakiti saat ini .
"Maaf dek, tapi sodara gue lebih berarti dari pada rasa cinta ke elo ,maafin kejahatan gue" .


Gimana part kali ini ?

Different WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang