Newra semakin lama, terlelap dalam sunyi dan mulai tertidur diatas lantai dingin itu. Sedangkan Melvin didalam kamarnya sedang bergelut dengan perasaan yang membingungkan. Di bawah malam yang dingin, di atas balkon kamarnya. Dia melihat kelangit, dan muncullah pertanyaan - pertanyaan di dalam pikirannya.
"Gw....sebenernya kenapa? Gw pertama liat lu waktu lu dateng kerumah gw. Gw bukan orang yang dengan mudah nolongin orang, tapi kenapa gw tolong lu pas di ultah lu yang ngebuat gw liat kalau lu udah punya pacar,dan didepan rumah gw waktu itu...yang ngebuat gw mikir lu terus? Dan hari ini, ngapa sampek gw nggak mau makan, gara-gara apa?? Gw kenapa??!!" batin Melvin, dengan raut wajah yang bingung dan marah. Pertanyaan itu terus berputar-putar hingga tidak tersadar bahwa punggung tangannya telah berdarah karena, sedari tadi memukul pagar penghalang pada balkon kamarnya.4 jam berlalu....
Sekarang Melvin sudah tertidur di depan pintu balkon. Newra yang menunggu Melvin sejak 4 jam yang lalu juga terlelap tidur di depan kamar Melvin. Hingga waktu menunjukkan pukul 4 pagi, Newra yang memiliki niat untuk membujuk Melvin makan, langsung berdiri dan berjalan menuruni tangga menuju dapur. Tapi tiba-tiba saja HO atau hipertensi ortostatik Newra kambuh. ['Ini terjadi dimana seseorang terlalu cepat berdiri, lalu kepala terasa pusing, jantung berdetak kencang, dan pengelihatan mulai kabur´]. Karena hal itu Newra yang ingin menggapai dinding di sebelah kirinya gagal, sehingga Newra terhuyung dan lengan bawah kirinya tergores bambu tajam yang ada di tangga. Luka tersebut sepanjang 10 cm dan dalam sekitar 2 cm. Darah mulai mengalir keluar dari lengan bawah sebelah kiri Newra. Newra tidak bisa berteriak atau bersuara karena, Newra tidak mau keluarga Melvin tau. Newra hanya bisa menahan rasa sakit itu dan berlari ke dapur.
Newra segera mencuci lengannya dengan air. Newra merasakan sakit seperti lengan bawah kirinya itu di sayat terus menerus dan perih yang amat sangat. Darah tidak berhenti keluar dari lengan Newra. Newra pun memutuskan untuk menutup lukanya dengan tisu dapur terlebih dahulu, agar darah tidak menetes kemana-mana. Newra mencoba mencari kotak obat tapi tidak bisa menemukannya, air mata tidak berhenti keluar dari mata madu Newra. Newra sekuat mungkin untuk tidak menangis dan menahan rasa sakit itu. Karena Newra tidak berhasil menemukan kotak obatnya, Newra memutuskan untuk langsung membuat sarapan saja. Newra membuat kimchi jjigae dan japchae.
Baru saja Newra mau memulai, tiba-tiba ada seorang perempuan dengan umur yang sudah tua masuk melalui pintu belakang membawa beberapa kantong berisikan belanjaan. Newra dan orang tersebut bertukar tatap satu menit lamanya lalu Newra menyapa dengan membungkuk tanda salam. Orang tersebut langsung menghampiri Newra.
"Kamu siapa nona?"
"Oo, nona? owh saya Newra saya tetangga sebelah dan teman sekolah Melvin" jawab Newra dengan senyum yang sedikit dipaksa karena bersamaan menahan rasa sakit.
"Aaaa, panggil saja imo. Saya pembantu disini, saya sudah bersama keluarga ini sejak tuan muda masih kecil, Ha saeso imo" Setelah memperkenalkan diri, imo itu menyadari apa yang terjadi.
"Nona Newra tidak apa-apa?" Imo bertanya sambil menunjukkan wajah cemas. Lalu segera berlari mengambil kotak obat yang ternyata ada di laci meja dapur.
"Kenapa tidak segera diobatti? Luka ini dalam dan harus segera di jahit, dibawa ke rumah sakit saja" kata imo sambil mengobatti luka Newra.
"Aaa tadi saya mencari kotaknya tidak ketemu imo. Tolong dirahasiakan saja ya imo, jangan katakan pada keluarga Melvin. Saya akan ke rumah sakit setelah sekolah" jawab Newra dengan wajah sedikit menyeringai perih beberapa kali.
"Saya tidak akan beri tau siapa-siapa nona. Tapi lukanya bisa infeksi" jawab imo setelah menyelesaikan mengobati luka Newra.
"Tidak apa-apa imo. Imo tolong bantu saya membuat sarapan saja yaaa" jawab Newra dengan diakhiri senyum madunya.
"Baiklah nona"Newra pun mulai memasak dibantu oleh Ha saeso imo. Sekitar 30 menit berlalu sarapan pun jadi.
"Imo saya akan bawa beberapa lauk dan nasi untuk dibawa ke sekolah, takutnya Melvin tidak mau sarapan" kata Newra pada imo.
"Baiklah nona, saya bantu"
"Terimakasih imo" kata Newra dengan diakhiri senyumnya. Setelah semua makanan untuk Melvin selesai dipacking Newra pamit pada imo.
"Imo Newra pulang dulu, sudah mau siang"
"Iya hati-hati nona Newra" kata imo dengan wajah cemas, takut terjadi apa-apa karena luka di lengan bawah Newra.

KAMU SEDANG MEMBACA
What I Didn't Know?
Teen FictionCewek cantik,galak,suka marah-marah, dan Seorang ketua kelas SMP kelas 09 . Yang punya 6 sahabat setianya. Berawal dari sikap cuek dan menolak kenyataan yang berubah jadi rasa cinta. Bertemu seorang cowok baru yang dingin namun, tidak sedikit bicara...