Cewek cantik,galak,suka marah-marah, dan Seorang ketua kelas SMP kelas 09 . Yang punya 6 sahabat setianya. Berawal dari sikap cuek dan menolak kenyataan yang berubah jadi rasa cinta. Bertemu seorang cowok baru yang dingin namun, tidak sedikit bicara...
"Terserah lu Van, gw udah ingetin lu. Kalau lu mau lakuin terserah lu aja, yang pasti gw udah ingetin lu van" terang Minseok sambil jalan pergi meninggalkan kelas.
Setelah kepergian Minseok, Newra pergi ke tempat duduknya, melipat tangannya di atas meja lalu menaruh kepalanya di atas tangannya. Newra mulai berfikir hal-hal yang terjadi tadi. Sahabat-sahabatnya hanya melihat Newra dari jauh karena takut akan membuatnya semakin badmood.
Semenjak saat-saat Jeungran berbohong lalu pertengkaran Vandy dan Newra setiap harinya, Newra dan keenam sahabatnya mulai menjaga jarak dan membenci nama JEUNGRAN dan VANDY.
Flashback end
Lanjutan part 5
Newra sudah tidak paham kenapa tiba-tiba Melvin menarik tangannya. Mereka terus berjalan, Newra ingin melepas genggaman Melvin. Namun genggaman tangan Melvin begitu kuat sehingga Newra tidak bisa melepaskan tangannya. Hingga mereka sampai di taman belakang, genggaman tangan Melvin terlepas. "Kenapa lu bawa gw kesini?" Tanya Newra dengan nada sedikit keras "Gw nggak mau lu sampek berantem sama Vandy!" Newra terkejut akan jawaban Melvin, bahwa seperhatian itu kah selama ini ke Newra hingga dia mau mendapat masalah untuk Newra. Newra terkejut juga bahwa Melvin menjawabnya dengan suara keras. Newra masih mematung karena terkejut, sekarang Melvin pada posisi membelakangi Newra. Karena Newra hanya diam Melvin memutar badannya hingga berhadap hadapan dengan Newra. "Maafin gw" kata Newra "Kenapa lu minta maaf?" "Karena gw salah" "Lu nggak salah Ner yang salah tu mereka. Lu cuman nggak trima lu digituin setiap hari, gw tau di lubuk hati lu yang paling dalam,lu ngelakuin ini semua buat sahabat lu" Newra terkejut akan jawaban Melvin itu. Karena semua yang dia katakan benar, Newra hanya ingin menyelamatkan para sahabatnya. Dia tidak mau sahabatnya menderita, dia lebih baik yg tersakiti dari pada sahabatnya. Tidak lama air mata keluar begitu saja dari kedua mata madu Newra. Newra mulai merasakan hati yang sangat terbebani itu, namun dia tidak mau melepaskannya. Dia tidak mau sampai beban itu berpindah tempat ke para sahabatnya. Newra tertunduk sedih, air mata keluar begitu derasnya. Melvin yang melihat itu langsung menarik Newra ke pelukannya, Melvin memberikan dadanya sebagai tempat bersandar Newra dan menjadikan seragamnya sebagai tisu. "Gw capek Vin, tapi gw nggak bisa lepasin ini semua dari hati gw. Gw nggak mau sampek beban ini berubah tuan jadi sahabat sahabat gw. Gw rela bakal ngerasain ini sampe mati asalkan sahabat gw baik-baik aja" "Stttt... udah Ner, gw tau ini berat. Gw tau lu juga nggak mau lepasin ini semua. Gw bakal selalu disisi lu Ner, gw akan selalu ada di samping lu" batin Melvin.
Setelah tangisan Newra berhenti, Newra langsung menegakkan tubuhnya lagi. "Udah?" Tanya Melvin dingin "Udah, makasih Vin" "Hm, yaudah sekarang balik ke kelas yuk" "Tapi gw takut" sambil melangkahkan kaki kebelakang satu per satu. "Ada gw Ner" Melvin pun menggenggam tangan lembut Newra dan membawa dia ke kelas. Di kelas ada seorang guru yang sedang mengajar, akhirnya Melvin menghampiri guru itu dengan tangan yang masih menggenggam tangan Newra. "Bu maaf kami terlambat, tadi baru saja dari klinik" jelas Melvin "Baik, kembeli ke tempat dudukmu" "Terima kasih bu" setelah itu membungkukkan badan. Mereka pun berjalan ke meja mereka dengan mata anak satu kelas mengarah ke tangan Melvin dan Newra yang saling menggenggam. Anak-anak dalam kelas mulai berbisik-bisik membicarakan mereka. Mulai terjadi rasa canggung diantara mereka, hingga waktu pulang telah tiba. Melvin menggendong tasnya di bahu sebelah kiri dan tangan kanannya menggenggam tangan Newra. "Ayo" Newra pun berdiri dan berjalan bersama Melvin. Hari ini Melvin tidak membawa kendaraanya, hari ini dia berangkat sekolah menaiki angkutan umum bus. Begitu pula pulang ke rumah juga menaiki bus. Melvin dan Newra berjalan menuju halte bus juga dengan tangan yg masih saling menggenggam. Hingga adik kelas dan teman-teman seangkatannya melihat ke arah mereka. "Udah nggak usah di pikirin" kata Melvin yang serentak membuat Newra terkejut. "Iya" "Senyum dong" sambil menatap matanya yang indah. "Iya senyum kok" Newra langsung memberikan senyuman termanisnya ke pada Melvin. Mereka berjalan menuju halte bus dengan senyum yang terukir di wajah Newra dan wajah datar namum indah di wajah Melvin. Hingga mereka sampai di halte bus dan menunggu bus datang. Tidak ada percakapan diantara mereka, hingga bus datang merekapun masuk kedalam bus itu. Tidak ada percakapan apapun, waktu lima belas menit telah berlalu dan mereka sampai di perumahan mereka. Setelah turun dari bus Melvin melepaskan genggaman itu. Melvin langsung berjalan duluan di depan dan meninggalkan Newra dibelakang. "Kenapa gw kecewa ya? Gwdigituin Melvin supaya gw nggak dibully anak-anak. Gw nggak boleh baper" batin Newra. Lalu Newra berjalan menuju rumahnya, diperjalanan rasanya sunyi. Karena tidak banyak kendaraan yang lalu lalang. Newra pun sampai di depan rumahnya, dia membuka gerbang dan masuk kedalam area rumahnya. Di garasi mobil sudah ada mobil tandanya Om Wara sudah sampai rumah. Newra melepas sepatu dan masuk ke dalam rumah. "Anyyeong" "Anyyeong, Nera kamu ke atas ganti baju bagus trus turun bantu tante siapin dinner" Newra berhenti di dapur dan bingung untuk apa. "Buat apa tan?" Tanya Newra yang kebingungan sejak tadi. "Kita bakal dinner bareng keluarga Tante Jaemin" "HAH!" Newra berteriak hingga Tante Dindy berserta Rara yang sedang membantu menghentikan pekerjaannya. "Kenapa?" "Nggak papa tan, yaudah aku ganti baju dulu" "Iya, jangan lama-lama keburu Tante Jaemin dateng" "Iya" Lalu Newra menuju kamarnya. Sesampainya disana Newra menaruh tas, mandi lalu memilih baju yg pas. Dia menggunakan baju kaos putih, cardigan pink soft, celana jeans biru langit, sepatu kets putih,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dan rambut diurai serta kalung pemberian Tante Jaemin yang terlihat jelas di leher Newra. Selesai memakai bajunya, dia sedikit tergesa-gesa turun. Untung saja Tante Jaemin belum sampai, Newra langsung membantu Tante Dindy merapikan meja. Di meja tersebut terlihat jelas terdapat vas bunga ditengahnya di sepanjang meja terdapat lauk dan beberapa makanan lain. Lalu meja itu diberi beberapa hiasan sedikit, kursi terlihat lebih cerah daripada biasanya. Keadaan rumah juga terlihat lebih bersih dari biasanya.
Newra sudah bisa menebak, bahwa kedatangan Tante Jaemin ini sangat di persiapkan baik-baik oleh Tante Dindy. Hingga semua telah siap dan keluarga kecil Newra sedang menunggu di ruang tamu dekat pintu masuk. Mereka menunggu sekitar sepuluh menit keluarga Tante Jaemin telah sampai. Tante Dindy telah mengatur waktu dengan baik, dia mengatur semua agar dapat selesai sepuluh menit sebelum jam yang ditentukan agar tidak terburu-buru.
Ting...tong.... "Owh Jaemin udah dateng" Tante Dindy langsung berlari kecil ke arah pintu. "Hae Min" lalu cipika cipiki dengan Tante Jaemin "Hae Din, gimana kabar?" "Baik-baik, ayo masuk" lalu Tante Jaemin masuk. "Loh Melvin mana?" Dengan wajah penasaran Tante Dindy bertanya kepada Tante Jaemin.
Eyakkk.... kira-kira Melvin dateng nggak ya? Tunggu lanjutannya di Part selanjutnya..... Jangan lupa Vote dan Tambahin ke Reading List kalian supaya dapet notification dari aku dan update dari aku...... Love yourself guys, dan percaya Persona kalian....