24

228 53 8
                                    

Besoknya, mereka semua sudah kembali pada masa pelatihan masing-masing.

Dan percayalah, mereka bertujuh sebenarnya dalam keadaan tidak fit hari ini. Karena malam sebelumnya, mereka semua sibuk berdiskusi soal 'keanehan' yang mereka rasakan di ATTACK Corporation.

Profesor Choi pun menyadari wajah-wajah kelelahan mereka, "Apa kemarin kalian tidak tidur?"

"Ya... Begitulah profesor," jawab Hyunjin sambil menguap.

"Kalian ini... Jika kalian tidak beristirahat, bisa berdampak pada kekuatan kalian,"

Mereka bertujuh mengangguk malas, "Iya profesor,"

"Baiklah. Kalau begitu kalian kuberi waktu istirahat hingga jam 12 siang nanti. Gunakan sebaik-baiknya," kata Profesor Choi sambil berjalan pergi.

Ketika Profesor Choi sudah keluar dari White Room, mereka bertujuh saling tatap satu sama lain.

Waktu istirahat ini tidak akan mereka sia-siakan begitu saja kan?

Waktu istirahat ini tidak akan mereka sia-siakan begitu saja kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, kita akan menyusup ke ATCKers Building. Kita akan ke lantai 5 untuk menyusuri lantai itu lebih jauh. Karena pasti ada sesuatu yang lain di sana," jelas Mark.

Mereka berenam mengangguk, "Renjun. Kita gunakan kekuatanmu untuk langsung ke lantai 5," kata Mark.

Renjun mendengus pelan, "Gue yakin nanti malem gue langsung tepar," gumamnya pelan.

"Heejin. Gunakan es mu untuk menahan pintu kamar kita. Jaga-jaga jika Profesor Choi mengecek keberadaan kita,"

Heejin mengangguk dan langsung mengarahkan tangannya ke arah pintu. Segera saja pintu itu diselimuti oleh es yang makin lama merambat ke seluruh ruangan.

"A-apa kau h-harus m-membekukan semuanya?" protes Hyunjin sambil menggigil.

Belum sempat ia mengeluarkan kekuatan apinya, Heejin langsung mencegahnya.

"Bodoh! Jika aku tidak membekukan seluruh ruangan, es yang ada di pintu akan mencair. Gunakan otakmu yang ada di lutut itu!" seru Heejin.

"Tapi otakku ada di—"

"Sudah hentikan. Lebih baik kita segera pergi. Renjun?"

Renjun menggerutu pelan sambil menggandeng tangan Nakyung dan Haechan yang ada di sampingnya.

Sementara Haechan dan Nakyung menggangdeng orang di sebelah mereka, hingga mereka bertujuh membuat lingkaran.

"Here we go..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang