02

468 77 45
                                    

"Coba bacain kak isinya apaan." Pinta Jibeom.

Sungyoon yang udah siap sama seragam kerjanya itu memutuskan untuk bolos kerja, begitu pula sama SeungTaek yang ikut-ikutan bolos kuliah.

Bayi tadipun sudah berenti nangis gara-gara dikelitikin Jangjun.

"Ada duitnya gak bang?" Tanya Dudung yang kepalanya langsung ditempeleng sama Joochan."

"Pikiran lu duit mulu ye, heran gua mah."

Alhasil mereka berdua ribut lagi....

"Panjang banget lur... Males gua bacanya." Keluh Daeyeol.

"Bomin aja nih yang baca, kan lu masih sekolah min, jadi kudu rajin baca agar generasi indonesia pa-" Lanjutnya, namun dipotong sama Bomin yang udah mulai membaca isi surat tersebut.

"Dear deary... Lah anjir, ini mau buang anak atau curhat anying?" Protes Bomin saat membaca kalimat pertama surat itu.

"Lah si ibuk udah merencanakan sejak dulu kala inimah, jadi tinggal dirobek." Timpal Seungmin yang gak dimengerti sama semua orang.

Gua yang ngetik aja gak ngerti😭

"Lu ngomong naon bang?" Tanya Jibeom.

Seungmin menggeleng. "Lanjut ae lah min, mereka itu bodoh people."

"People bodoh, bambang!!" Sewot Donghyun.

"Lah tadi gua ngomongnya gimana?"

"Bodoh people!!"

"People bodoh yang bener dung seharusnya, yeu dasar."

Merasa ice moshi, Dudung nyamperin Seungmin terus ngejambak rambutnya. Seungmin yang gak rela rambut kesayangannya dijambak itupun langsung ngejambak balik.

"Berantem kok kaya cewek, mainnya jambak-jambakan." Cibir Jangjun yang membuat keduanya berhenti, lalu menatap Jangjun sinis.

"A-apa?"

Dan bener aja si Jangjun ditarik ikut kedalam perang jambak-jambakan rambut itu.

"Lanjut gak nih?" Tanya Bomin yang mengacuhkan ketiga pemuda dipojok sana.

"Lanjut om, kuping gua udah gatel banget ini daritadi." Jawab Joochan.

"Oke."

______________________________________

Isi surat dari ibu dedek bayi...

Eng ing eng

"Dear diary...

Hai kalian, jika kalian sedang membacanya saya sangat berterima kasih karena sudah mengambil anak itu.

Bilang saja kalau saya itu ibu kurang ajar, atau brengsek yang membuang anak kandungnya sendiri. Saya minta maaf, saya tahu kalian orang-orang baik dan tidak seperti saya ini.

Bersediakah kalian menjaga Juno?

Ah, perkenalkan namanya Juno. Lengkapnya bisa kalian lihat di dompet kecil yang ada disana.

Saya memang tidak pantas disebut seorang ibu, sangat tidak pantas.

Bisakah kalian menjaganya sebentar? Suatu saat nanti saya akan kembali dan menjemput Juno, saat semua urusan saya sudah selesai.

Saya mohon....

Y

______________________________________

"Dah tamat...."

"Inisialnya y, jangan-jangan lu ya bang!?" Tuduh Youngtaek ke Sungyoon yang lagi minum kopi, kan jadi keselek.

"Uhuk uhuk, bukan lah goblok. Gua mana pernah lahiran si!?"

"Oh bukan ya."

"Astaga jadi lu beneran ngira gua? Udah gila..." Balas Sungyoon, sedangkan orang yang didepannya cuman cengengesan ganteng.

"Hehe."

Daeyeol ngubek-ngubek keranjang bayi itu lagi, tapi kali ini dia pelan-pelan. Sedangkan si Juno merhatiin Daeyeol sambil senyam-senyum.

"Sebentar ya Jun, bentar yaaa mmmm..... YEYY DAPETT DOMPETNYA."

"Huwaaaa, hiks hiks."

Udah kedua kalinya si Juno nangis gara-gara teriakannya Daeyeol.

"Kan gua udah bilang,pelan-pelan kak." Balas Jaehyun yang lagi-lagi lelah sama tingkah lakunya Daeyeol, eh semuanya deh.


•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•

Dengan berat hati Jibeom sama Joochan keluar buat beli susu si Juno, jalan kaki.

"Chan, emaknya si Juno jahat banget ye." Ucap Jibeom iba.

Joochan mengangguk setuju.

"Gua juga gak abis pikir Beom, tega banget dia sampe ngebuang anaknya begitu."

"Untung aja emak gua gapernah ada niatan ngebuang gua pas masih kecil ya, hahaha."

Joochan melirik Jibeom sekilas, lalu berjalan terlebih dahulu.

"Kalo kangen sama ibu lu pulang beom, gua yakin ibu lu pasti kangen banget sama lu." Balas Joochan.

Sedangkan lelaki dibelakangnya hanya terkekeh pelan.

"Jibeom! Joochan!" Sapa seorang gadis dari rumahnya.

Kedua lelaki itu menoleh lalu tersenyum.

"Halo kak Yein."

"Hai kak."

Gadis yang dipanggil Yein tadi menyusul mereka, lalu merangkul keduanya.

"Mau ke ceriamart ya? Ikut dong!"

"Mangga atuh lah kak." Balas Joochan.

"Hehehe, lesgoo."

Hmmm sepertinya kalian lupa tujuan kesana ingin membeli apa wahai jibum, juchan.....

•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•¤•
Daddy? || Gncd
•¤•¤•¤•¤•¤•¤¤•¤•¤•¤•¤•¤•

Baby? || GNCDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang