Aku Adhyathama aku berasal dari Bali, tapi aku dibesarkan di kota kembang Bandung. Aku seorang pendiam dan tak mudah berbaur dengan orang lain, maklum anak tunggal yang katanya manja aku gak nyaman kalo ketemu orang selain keluarga sendiri. Suatu ketika aku dibangunkan dari tidur oleh Mami.
"Tama Bangun...kita harus pergi sembahyang..." Kata mami.
Memang kala itu menjelang hari raya Nyepi jadi kami harus banyak sembahyang di Pura, walau bukan di Bali tapi terdapat pura disini. Singkat cerita selepas dari pura kami pulang ke rumah dan kami melihat truk bermuatan barang rumah tangga terparkir di samping rumah kami. Kepo Papi bertanya
"barang siapa ini?" Tanya Papi ke orang bantu menurunkan barang.
"Oh ini barang Pak Alex...dia baru saja pindah dari Surabaya"
kata orang itu. Keesokan harinya ada suara bel rumah kami...dan ternyata itu Pak Alex tetangga baru yang baru saja pindah kemarin.
"Om swatiastu Bli...masih ingat saya?" Kata Pak Alex.
"Wah Alex lama sudah kita gak ketemu..." Kata papi semringah.
aku tidak pernah melihat ternyata dia temannya saat di akademi angkatan udara dulu.dia membawa istri dan anaknya kerumah dan dikenakan pada kami.
Anak laki laki yang bersama mereka menjulurkan tangannya untuk salamandenganku.
" Timothy dirgantara " Ungkapnya aku pun membalas
" Adhyathama Arsyanendra.... " aku dan Timo pun disuruh untuk ke halaman belakang oleh Mami.
" Tama Ajak temanmu ke belakang nak...Mami sama papi mau ngobrol sama tamu kita.... " Ungkap mami
"Iya Mi...." kataku.
Ditaman belakang rumah Timothy memuji tanaman hias milik mami dan tempat kecil tempat kami sembahyang.
" Wah taman mu bagus juga...aku jadi pengen kesini terus nih..." ujar Timothy dan disaat itu kami mulai banyak berbicara banyak hal.
Thymothy merupakan orang yang ceria meski banyak omong juga sih, tapi dia sangat baik dan menghargai perbedaan agama diantara kami dan dia juga mendaftar di sekolah yang sama dengan ku, kami sering berangkat sekolah bersama dan menjadikan kami sahabat yang sangat akrab. Waktu tak terasa kami pun lulus SMP dan beranjak ke SMA kami pun memutuskan untuk daftar di sekolah yang sama pula.
Waktu tak terasa kami pun lulus SMP dan beranjak ke SMA, kami pun memutuskan untuk daftar di sekolah yang sama pula.
Kami mendaftar di salah satu sekolah favorit di Bandung, kami senang karena kami bisa bersama lagi di SMA kami memang sahabat yang tak terpisahkan walau kepribadian kami berlawanan, Timo memiliki kepribadian yang ceria dan kadang bar-bar dia senang beraktivitas berkaitan dengan fisik seperti olahraga, sementara diriku kebalikanya aku lebih suka hal yang santai dan tenang seperti membaca, menulis dan bermain musik tapi punya sedikit keahlian bela diri walau itu paksaan Papiku, Timo selalu mengajarkan ku Main Basket olahraga kesukaannya awalnya aku kesulitan bermain basket tetapi lama-kelamaan menjadi bisa berkat sahabatku itu aku pun membalas kebaikanya dengan mengajarinya bermain biola dan dia sangat senang aku ajari biola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thymoty dan popoknya (TAMAT)
No Ficciónkisah Timothy yang terpaksa mengenakan popok setiap hari karena cedera yang dialaminya. dia merasa tidak nyaman dan malu sampai waktu membuat dirinya terbiasa. " Mungkin aku harus menjadi seperti ini Tama... dan aku merasa aman kalo pake popok " (T...