Oke Kawan-kawan aku mungkin akan memasukan beberapa cerita milik mendiang Timo, ya walau cuma bebrapa tapi setidaknya bisa membantu meneruskan Karyanya.
...
Oke kembali ke cerita.
Tak terasa, obrolan kami berlangsung sampai sore hari, dan Tante Maria pun akhirnya datang juga.
" Eh... Ada Temennya TimTam... Dari tadi ya.... " Ujar Tante maria, saat tau ada sari dan Sasya di kamarku.
" eh... Tante... Iya kami udah dari siang tadi.... " Ucap sari yang sadar Ada Tante Diana di Belakangnya.
" Wah... Lama juga ya.... "
" Heheh... Iya.... " ucap Sari.
" Kalian nginep ya.... " Ucap Tante Maria.
" Ah... Nggak tante... Kami bentar lagi pulang.... "
" loh... Kok buru-buru sih... Bemtar lagi malem loh.... " ujar tante Maria, Ya memang kala itu waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam sore, dan matahari pun.m sedikit demi sedikit mulI terbenam.
" Ah... Gak papa Tante.... "
" Ya udah Bunda...Bunda Anterin pulang aja mereka.... " ucap Timo. karena memang pada sore hari seperti itu, kendaraan umum agak sedikit rawan untuk perempuan. Timo pun meminta Tante Maria, mengantarnya dengan mobil.
" Emang kalian berani.... " Ucap tante Maria, karena dia tau hanya kami berdua. Karena Mami tidak ada disini, dan mungkin akan kembali esok hari.
" berani... Kan ada dokter sama perawat.... " ucap Timo dengan suara percaya diri.
" Ya udah... Bunda anter dua gadis cantik ini pulang ya... Oh iya kalian berdua mau di bawain apa.... " Ucap tante maria sembari berlalu meninggalkan mereka berdua diikuti oleh kedua sahabat kami.
" Sepi Ya.... " Ujar Timo.
" Iya... Namanya juga rumah sakit... Kalo mau rame di terminal sana.... "
" Ah... Kau ini... Gak bisa di ajak Becanda.... "
" Hahaha... Baper... Kan becanda.... "
Kami pun saling bercerita ditemani oleh petugas pengantar makanan rumah sakit.
" Eh... Tau gak dek... Rumah sakit ini kadang suka ada.... " Ucap petugas itu, kita panggil aja Mang jajang
" Ada apa sih mang jajang...."
" Ah... Nggak ah... Klo cerita sekarang ngeri... Udah maghrib gini.... " Ucap Mang jajang sembari bergidig ngeri.
" Oh iya Mang... emang mang jajang suka ngalamin kejadian mistis ya.... " kataku.
" E... Egh... Udah yah... Mamang mau kerja lagi.... " ucap mang jajang sambil berlalu meninggalkan kami.
Kami pun hanya bisa melongo melihat tingkah aneh mang jajang.
" Udah lah... Jangan di pikirin Tim... Ayo main Ps... Dari kemarin TVnya di anggurin... Terus " Kataku sambil berusaha menyalakan PS3 yang sengaja Mami bawa dari rumah untuk menghilangkan kejenuhan di rumah sakit. Ya walau ruang rawat inap kami kelas utama, tapi tetap saja kami bosan hanya berbaring seharian di ranjang rumah sakit.
Tak terasa, dua jam sudah kami bermain PS3 di rumah sakit. Ya dengan bermain PS3, rasa sakit di sekujur tubuh kami, sementara hilang. Disaat kami tengah sibuk dengan permainan kami, tiba-tiba.
(tok tok tok) terdengar suara ketukan pintu yang mengejutkan kami.
" Masuk... Gak dikunci " Ucap Timo.
" Siapa ya Tim... Kok malam" gini ada service kamar... Ato yang besuk.... " kataku yang heran dengan suara ketukan itu. pasalnya jam saat itu menunjukkan pukul 9 dan Tante Maria tengah di Mcd untuk membeli makan untuk kami.
(Tok tok tok) suara ketukan itu terdengar lagi. Dan tiba-tiba seorang suster masuk mengecek beberapa peralatan medis yang tercantum di tubuhku dan Timo.
Suster itu hanya membisu dan tetap fokus dengan pekerjaannya. Dia datang ke kamar kami hanya sendiri sembari mendorong troli yang di penuhi oleh alat medis.
Suster itu sangat minim ekspresi, tak seperti layaknya suster pada umumnya yang sangat ramah dan selalu menyapa pasiennya. Seragam yang dikenakan dia juga sangat berbeda, serba putih dan bernuansa jadul. Sementara suster dan perawat lainnya berwarna biru langit.
" Hmm... Aku curiga, kok suster itu beda sendiri ya... Dan juga ngapain jam segini ada pengecekan.... " Ucap Timo sambil memperhatikan suster itu pergi.
" iya... Aneh banget.... " ucapku yang sama-sama heran dengan gelagat sang suster.
" biarin lah... Bukan urusan kita.... "
(Ceklek)... Terdengar suara gagang pintu yang terbuka.
" Hallo nak... Maaf ya Bunda telat... Abis Mcdnya ngantri sih.... " Kata Tante Maria.
" gak papa Bunda... Aman kok.... "
" Iya tante... Is okay kok... Barusan ada suster juga kok Tan... Pas banget suster keluar, tante datang... Pasti tante papasan tadi.... " kataku.
" Hah...Kalian gak kepengaruh sama obat kan.... "
" Hmm... Maksud Bunda kami halusinasi gitu.... "
" Iya... Bunda gak liat siapapun tadi.... "
" terus yang tadi itu siapa dong.... "
.
.
.
.
.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Thymoty dan popoknya (TAMAT)
Non-Fictionkisah Timothy yang terpaksa mengenakan popok setiap hari karena cedera yang dialaminya. dia merasa tidak nyaman dan malu sampai waktu membuat dirinya terbiasa. " Mungkin aku harus menjadi seperti ini Tama... dan aku merasa aman kalo pake popok " (T...