Bakar bakar yang kacau

1.7K 21 7
                                    

Malam itu adalah Malam yang spesial bagi kami, karena Aku berhasil lolos di kejuaraan Asian Moto X Champion. Aku sangat senang ketika Aku di rekrut menjadi Bagian dari KTM racing dan membela tanah airku di kancah internasional, Ya walau hanya sebatas regional Asia tenggara, namun itu menjadi saat yang terbaik untuk mengembangkan Karierku di dunia balap. Karena ajang balap itu, Seharusnya Aku tahun ini mengisi tempat di Ajang balap tingkat Asia, Namun karena insiden pada saat seleksi team, membuat diriku cedera tangan, yang membuat kontrak dengan salah satu team asal malaysia, dibatalkan.

Oke balik lagi ke cerita...

Pesta itu, hanya di hadiri oleh sahabat dekatku saja yaitu Timo, Sari dan Sasya saja. Masing-masing dari kami membawa bahan bakar bakaran yang berbeda, Kami semua menyiapkan bahan makanan yang kami bawa untuk dibakar, Timo membawa Sosis yang sudah di tusuk menggunakan tusuk sate, sementara Sari membawa Ayam. Sari memutuskan untuk membakar ayamnya duluan, karena proses memasaknya cukup memakan waktu, dan disusul olehku yang menyiapkan daging Babi yang sudah dipotong potong menjadi seperti sate. Sasya dan Timo yang terakhir membakar bahan makananya, karena mereka sama sama membawa sosis yang tergolong mudah di olah. Selepas semua bahan siap saji, kami semua akhirnya mencicipi semua makanan yang kami bawa. Kami semua menikmati hidangan bakaran yang lezat ditemani oleh suasana malam kota Bandung yang sejuk.

" Wah... Sosis yang kamu bawa enak Sasya... Sosis sapi ya.... "

" Iya... Ini sosis sapi asli.... " Ucap Sasya sambil menyantap Sate buatanku.

" Apa... Sapi... Pih... Aduh
..kok gqk bilang... Keluargaku di larang makan sapi.... " aku berusaha memuntahkan sosis yang aku makan ketika tau itu dari sapi.  Ya kalian tau sendiri,  kalaub sebagian Umat Hindu terutama Aliran Siwa menghindari makanan berbahan sapi, karena itu merupakan Hewan yang dijadikan Wahana (kendaraa) Dewa Siwa, jadi kami di anjurkan untuk tidak membuhnya apalagi memakan dagingnya.

" Kamu kenapa Tam... Ini enak loh... Rasanya sama kayak sate Babi kamu.... "

" Babi... Jadi ini sate Babi.... "

" Iya... Itu Sate Babi.... " Ucapku sambil menenggak Air putih untuk menetralisir rasa di mulutku.

" Astagfiruloh... Agama kami melarang makan Babi Bli... Haram... Kenapa Bli gak Bilang.... " Ucap Sari kesal. Sari dan Sasya berusaha memuntahkan sate Babi yang mereka makan.

" Kenapa kamu gak bilang juga kalo itu daging sapi... Kan kamu tau Hindu melarang makan sapi.... " Ucapku.

" Bli juga tau kalo Aku sama Sasya Islam... Kenapa bli kasih kami daging Babi.... " Ujar Sari Kesal.

" Sst... Udah... Udah... Ini semua pasti gak disengaja... Tama mungkin gak Tau kalau Islam ngelarang kalian makan Babi... Kalian juga gak tau kan kalau Kasta Tama ngelarang Makan sapi... Jadi lebih baik kalian berdoa supaya Tuhan mengampuni perbuatan kalian ini... Aku yakin Tuhan memaklumi kalian... Karena gak sengaja.... " Ujar Timo.

" Iya... Aku minta maaf kalau aku udah buat kalian makan  daging Babi...."

" Iya... Bli Aku juga minta maaf udah bikin Bli makan daging sapi... Sama kami mau pamit pulang untuk solat taubat.... " Ucap Sari sambil membereskan barang bawaannya.

" Yah... Kok pulang sih... Disini aja solatnya.... " Aku berusaha mencegah mereka pulang cepat.

" Sebenernya teh kami mau lama-lama disini... Tapi kami teh lupa bawa alat solat...." Ucap Sasya.

" Ya udah... Maaf ya sebelumnya... Aku jadi gak enak nih sama kalian.... " Ucapku.

" Ah... gak papa bli... Bli kan gak sengaja.... " Ucap Sari.

" Ya udah... Tim... kamu anter mereka ya... Nih kunci mobilnya... Maaf aku gak bisa antar...  Aku mau sembahyang dulu.... " Kataku sambil menyodorkan kunci mobil ke Timo.

" Dadah Bli... Besok jangan lupa... Bagun pagi... Jangan sampe ketinggalan simulasi UN.... " Ucao Sari sambil berlalu meninggalkanku.

" Oke... Siap... " kataku.

Aku pun memutuskan untuk mandi sebelum Sembahyang di Pura kecil di belakang rumahku. Aku masih merasa bersalah sudah membuat dua orang Muslim berdosa akibat ke tidak tahuanku, aku tak mengetahui kalau Babi merupakan makanan yang diharamkan untuk dikonsumsi, aku tak tahu alasannya, tapi kalau itu sudah menjadi perintah dari Tuhan, aku tak bisa mengganggu gugat kepercayaan mereka. Ya itulah pentingnya memahami kepercayaan orang lain, supaya kita tidak salah paham dan saling menghujat satu sama lain. Dengan kita paham kepercayaan lain, kita bisa paham makna toleransi beragama dan hal yang kami alami tadi tidak kejadian lagi. Karena kejadian itu, kami tak lagi membawa produk protein hewani ketika kumpul di acara Barbequean. Kami semua tak mau kejadian serupa terulang lagi dan kami tak mau berpisah karena perbedaan agama.

.....

Seusai mandi, Aku menyiapkan perlengkapan sembahyang untuk memulai persembahyangan. Ketika sampai di pura kecil di belakang rumahku, Aku terkejut melihat Canang yang berada di depan Patung dewa siwa berantakan, seperti ada yang menginjakkan atau menendangnya.

" Astaga... Siapa yang bikin berantakan canang ini... Om Namah Shivaya... Ampunilah hambamu ini.... " ucapku sambil membereskan canang yang berantakan.

Kalian Tahu, Menurut kepercayaan Hindu, Khususnya di Bali, jangankan Menginjak, melangkahi Canang (sesaji untuk Dewa) itu sangat dilarang, itu sama saja menendang, melangkahi wajah Dewa, Jadi bila kalian berkunjung ke Bali, dan bertemu dengan Canang diharapkan untuk tidak mengganggunya ya...

(Canang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Canang)









.
.
.
.
.

Bersambung

Thymoty dan popoknya (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang