Berita Hoax

721 12 3
                                    

(Kring... ) Suara alarm jam wekerku berbunyi. Aku perlahan membuka mata dan melihat suasana sekitar yang sudah terang benderang. Aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di selangkanganku, saat aku merabannya, aku baru tersadar kalau aku mengenakan popok.

" Ah... Iya aku lupa... Aku kan pake pampers. Tapi kok makin gede aja ya pampersnya... Apa mungkin aku ngompol lagi.... " kataku dalam benak. Aku merasa heran saat bangun popokku sudah terisi penuh, padahal sebelum tidur aku mengganti popok yang sudah terisi walau baru satu kali pipis di sore hari. Aku yakin aku ngompol kembali setelah tiga tahun aku berhenti ngompol dan tidak lagi menggunakan popok setiap hari.

" wah... Gawat, klo sampe mami tau aku ngompol, aku bisa di marahin seharian nih... Semoga aja gak bocor ke kasur...." aku pun meraba bagian kasur dan untungnya popok yang aku kenakan berkerja dengan baik sehingga tidak bocor membasahi kasur.

Aku pebergegas melepas popoku yang penuh dan pergi mandi, Karena aku harus pergi ke sekolah. Saat hendak berpakaian, tiba-tiba Timo menelponku,  dia mengingatkan aku untuk tetap mengenakan popok sesuai dengan perjanjian. Aku pun terpaksa menurutinya dengan memakai popok ke sekolah. Penampilanku kala itu tampak aneh, ketika bagian selangkanganku lebih besar dari biasanya. Aku hanya bisa berharap agar semua orang di sekolah tidak menyadari perubahan pada diriku.

Rasa maluku akibat menggunakan popok ke sekolah sedikit hilang, tak kala melihat Timo yang bersemangat untuk pergi ke sekolah walaupun harus duduk di kursi roda. Aura semangatnya seolah menular ke padaku yang membuat aku lebih percaya diri dan menghiraukan pandangan negatif dari orang lain.

Bagaikan artis,  Timo di sambut meriah oleh teman satu kelas kami, banyak yang memberikan selamat datang kembali dan ada pula yang memberikan Timo bingkisan, sama sepertiku kemarin. Maklum lah, Kami di sekolah itu sudah seperti public figur yang banyak di soroti orang satu sekolah, saat tragedi itu terjadi pun membuat geger satu sekolah sampai-sampai di liburkan satu hari. Padahal kami merasa prestasi akademik kami sama seperti siswa pada umumnya, dan dari segi fisik pun biasa saja.

" Tim, kamu hebat. Kondisi seperti ini maksain untuk sekolah... Klau aku sih mending di rumah aja.... " Ucap Ronald

" ah... Kamu nald... Sekolah itu penting tau... Aku sih bodo amat masalah nilai... Tapi ilmunya itu yang lebih penting.... " ucap Timo diplomatis. Semua orang yang mendengar perkataan Timo langsung tepuk tangan termasuk Pak wijanarko (guru bahasa inggris) yang baru saja datang dan berdiri di depan papan tulis.

Sadar Pak Jana sudah masuk kelas,  teman-teman kami yang sedari tadi mengerumuni kami berdua langsung panik dan duduk di bangku mereka Masing-masing.

" Right... Perkataan Thymoty benar... Kalau kalian disini mencari nilai... Kalian akan dapatkan itu saja... Tapi kalau kalian mencari Ilmu. Kalian akan dapat Ilmu dan nilai secara bersamaan... Oke.. Welcome back Timo and Tama... Lets learn.... " Ucap Pak Jana.

" Yes Sir.... " Kami sekelas kompak

Selain teman sekelas yang senang kami berdua sekolah lagi. Tapi Sari dan Sasya juga sangat bahagia, karena doa mereka supaya kami bisa sekolah dan berkumpul bersama lagi terkabul.

" Aku seneng deh kita bisa kumpul di kantin ini lagi... Seminggu tanpa kalian itu kayak gimana gitu... Kayak ada yang kurang.... " ucap Sari.

" Iya... Kalian tau gak... Waktu hari kalian kecelakaan, sempet ada video dari fb yang ngerekam kalian waktu masih kejebak di mobil... Banyak yang bilang kalau kalian itu udah tewas.... " Ucap Sasya dengan suara lirih.

" Iya loh... Berita itu muncul Pas Bu Nurul (Wali kelas) lagi ngajar... Tiba-tiba si Andrea ( ketua kelas ) ngasih tau kalo ada berita tentang kalian yang tewas kecelakaan... Nah pas Bu nurul liat video dan ngeliat wajah kalian berdua, dia langsung pingsan... Teman sekelas juga ada yang nangis ada juga yang lari ke kantor buat ngasih tau ke guru yang lain... Pokonya heboh deh... "

" Kok sampai segitunya sih... Tega banget nganggap aku sama Timo udah Mati.... "

" Iya... Soalnya orang yang ngerekam kalian itu bilang ' Udah menginggal deh... Soalnya darahnya banyak banget '... Seragam klian yang putih juga jadi agak merah... "

" Terus gimana " Ujar Timo.

" nah abis ngedenger berita itu,  Guru-guru langsung kerumah sakit... Untung saja mereka Tau kalian Cuma kritis bukan Tewas.... " Jelas Sari

Ya begitulah saat berita hoax tersebar dan tidak di pastikan kebenarannya. So bijaklah dalam bermidia sosial ya Man-teman

.
.
.
.
.
Bersambung

Thymoty dan popoknya (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang