Part 24. Bertemu kembali

52 5 0
                                    

.
.
.

Lusy memasuki gedung pencakar langit tinggi perusahaan cabang Mr.Morrone. dibalut gaun berwarna pastel yang indah, dengan potongan sedikit terbuka serta tatanan rambut yang digulung menjadi satu dan membiarkan anak rambutnya membingkai wajahnya. Terlihat cantik dan menawan.

Semua orang bahkan melihat kearahnya, Lusy tidak memperdulikan ia sudah terbiasa menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang Asia diantara bule-bule disini tentu saja karena kecantikannya.

"Ms. Luwi!"

Lusy terkejut dengan seseorang yang menyapanya tiba-tiba. Ia menoleh dan mendapati Mr. Morrone tersenyum minta maaf karena sudah mengejutkannya.

"Ah maaf, terima kasih karena sudah hadir Ms, silahkan nikmati pestanya" ucap Mr. Morrone dengan ramah.

"Sama-sama Mr.Morrone"

"Bukankah sudah kukatakan jika tidak dalam mitra bisnis untuk memanggil nama depanku saja?"

"Em baiklah Nicko" ucap Lusy ragu.

"Ckck aku hanya berusaha jadi teman disini. Anda sangat menutup diri"

"Maaf, em mungkin kita bisa mulai jadi teman" Mr.Morrone tertawa.

"Tentu, jadi mulai sekarang jangan sungkan. Kita teman" Lusy mengangguk dan tersenyum.

Entah kenapa Lusy merasa ada seseorang yang terus memperhatikannya, saat kepalanya melihat kearah kiri, matanya menangkap sosok. Sosok dengan mata teduh, mereka saling menatap. waktu seakan berhenti. Senyap. Atmosfer ruangan megah ini bahkan menipis seiring dengan tatapan teduh disana berubah tajam. Lusy tercekat. sosok disana. Raga!

Nicko yang melihat keterdiaman Lusy mengikuti arah pandang Lusy.

"Oh Raga! Kemari" Lusy tersentak mendengar Nicko yang memanggil Raga dengan suara yang lantang  sampai semua orang menatap. Raga melangkah mendekat dengan mantap dan sangat berkharisma. Semua wanita yang datang bahkan menatap sosok itu. Lusy merasakan jantungnya mungkin akan melompat dari tempatnya. Ia terpaku, Raga sudah tepat didepan matanya. Pandangan mata pria itu bahkan tidak teralihkan.

Lusy merasa buku kuduknya merinding, betapa ia merindukan sosok pria ini. Pria yang sangat dewasa dan maskulin sekarang. Bahkan Lusy harus mendongak untuk menatap matanya.

"Hey ada apa ini?" Tanya Nicko yang heran menatap keterdiaman keduanya juga suasana yang terasa canggung.

"Em Lusy perkenalkan ini sepupuku dari Indonesia, namanya Raga Regantara" Lusy menatap Nicko terkejut. Sungguh tidak bisa dipercaya, orang yang selama ini bekerja sama dengannya ternyata sepupu dari kekasihnya.

"Dan Raga gadis cantik ini direktur LW Corp. Lusyana Luwi" tambah Nicko. Raga bahkan merutuki dirinya yang bodoh. Dari dulu sepupunya ini ingin memperkenalkannya dengan salah satu direktur yang terkenal cantik dan berkompeten. Dan ia tidak tahu dan tidak menyadari bahwa nama perusahaan itu LW yang berarti Luwi. Ia selama ini tidak pernah peduli karena ia arghh. Benar-benar gila. Raga bahkan merasakan gugup setengah mati sekarang. Gadisnya kini berubah menjadi gadis dewasa yang sialan seksi.

Raga saat ini ingin mengamuk melihat penampilan Lusy yang luar biasa.

"Ha-hai" sapa gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

"Lusy" gumam Raga, seperti nya lupa dengan namanya sendiri, gadisnya kini berada didepannya. Gadis yang selalu ia rindukan. Gadis yang selalu berada tepat dihati dan pikirannya. ia sangat ingin memeluk gadisnya saat ini. Memeluknya erat dan tidak akan membiarkannya pergi. Tapi yang ia lakukan hanya berbalik pergi tanpa menghiraukan Lusy. dan Nicko yang memanggilnya dengan keheranan.
Lusy menatap kepergian Raga dengan hati yang terluka, mungkin Raga sudah melupakannya dan bersama gadis lain sekarang. Ia merasa dadanya sangat sesak dengan mata yang memanas, sebutir air mata mendesak ingin keluar. Ia ingin menggapai punggung tegap itu, punggung yang kini menghilang ditelan gelap ruangan yang remang diujung sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RagaKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang