Bab 10

32.7K 2.4K 24
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca
♡(> ਊ <)♡
Terimakasih yang sudah vote,komen, dan follow akun aku
Selamat membaca

Ujian kelulusan sudah selesai dan saat ini mereka tinggal menunggu hasil, selama ujian kelulusan Arkan belajar dengan sungguh sungguh itu merupakan suatu hal yang sangat langka seorang Arkan yang terkenal anti dengan buku malah berkencan setiap hari dengan buku.

Sedangkan Ara seperti biasa dia cuek bebek mau ujian apa nggak bodo amat nggak perlu belajar karena dia sudah menguasai semua materi dengan mendengarkan penjelasan guru dan sekali baca, orang jenius mah bebas.

"Sayang kan besok kan pengumuman hasil ujian deg degan banget aku," kata Arkan memegang tangan Ara.

Hubungan Ara dan Arkan semakin membaik mereka sudah sepakat untuk saling menerima satu sama lain dan mereka sepakat untuk mengubah menjadi aku kamu bukan Lo gue lagi.

"Apaan sih lebay banget," kata Ara cuek memainkan ponselnya.

"Sayang lagi ngapain sih kok aku di cuekin lebih penting ponselnya daripada aku," kata Arkan cemberut seperti anak kecil yang tidak dikasih es krim oleh ibunya membuat Ara terkekeh melihatnya.

"Uluh uluh suami ku ngambek ya?" tanya Ara sambil menoel noel pipi Arkan gemas sedangkan Arkan diam masih cemberut dengan pipi yang masih mengembung.

"Masa cemburu sih sama ponsel, aku itu lagi lihat laporan kafe aku nih dapet email dari asisten aku," kata Ara menunjukan email yang sedang dilihatnya, lalu mencium pipi Arkan sekilas membuat Arkan tersenyum lebar dan Arkan memeluk Ara erat.

"Ar..kanh.. le..pas.. se...sak," kata Ara sambil memukul dada Arkan karena nafasnya sesak dipeluk Arkan erat.

"Ehh maaf sayang abis aku gemes banget sama kamu pengen aku makan," kata Arkan menciumi pipi Ara.

"Ihh emang kamu pikir aku makanan apa?" tanya Ara cemberut.

"Iya bahkan kamu itu makanan paling lezat sedunia," kata Arkan sambil tersenyum mencurigakan.

"Sialan dasar mesum!" kata Ara sambil memukul Arkan menggunakan bantal sofa yang ada didekatnya.

"Aw Aw ampun sayang sakit," kata Arkan menangkis pukulan Ara.

"Bodo rasain," kata Ara masih memukuli Arkan, lalu Arkan memegangi kedua tangan Ara dan mencium bibir Ara.

"Mphh mphh," Ara memukul dada Arkan.

"Manis," gumam Arkan.

"Ihh dasar nyebelin," kata Ara menaiki tangga menuju kamarnya lalu mengambil tas selempang, jaket kulit dan kunci motornya, Ara menuruni tangga membuat Arkan heran.

"Mau kemana?" tanya Arkan.

"Bunuh orang," kata Ara ngarang karena sedang sebal dengan Arkan membuat Arkan bergidik ngeri.

"Aku serius sayang," kata Arkan menghampiri Ara.

"Ke kafe ada urusan," kata Ara meninggalkan Arkan.

"Ikut," Arkan merengek seperti anak kecil.

"Buruan, gue tunggu di garasi 5 menit gak datang gue tinggal," kata Ara berjalan ke garasi, Arkan berlari mengambil jaket dan dompetnya lalu ke garasi.

"Pake motor?" tanya Arkan.

"Iya kenapa? Gak mau? Ya udah," kata Ara.

"Eh mau sayang sini kuncinya biar aku yang nyetir," kata Arkan.

Arkan menyalakan motornya dan menuju kafe dengan Ara, sesampainya dikafe Ara dan Arkan menuju ruang pribadi Ara yang ada dilantai 3.

"Selamat siang nona, tuan l," sapa Fian asisten Ara.

"Bang Fian panggil aja Ara, Arkan gak usah pake nona tuan kayak sama siapa aja," kata Ara karena Fian adalah asisten Ara dari SMP.

"Hehehe iya Ra," ujar Fian cengengesan.

"Bang laporan yang perlu Ara tanda tangan mana?" tanya Ara.

"Oh itu yang map warna kuning sama biru," kata Fian menunjuk map yang ada di meja Ara.

"Oke makasih," kata Ara lalu membaca isi map tersebut.

"Mau pesan makan atau minum sekalian gak?" tanya Fian.

"Gue pesen milkshake melon sama chiken balado," pesan Ara.

"Oke terus Lo Kan mau pesan apa?" tanya Fian kepada Arkan.

"Ice coffe latte aja," jawab Arkan.

"Oke gue pesenin dulu," kata Fian.

Ara sibuk dengan berkasnya sedangkan Arkan memainkan ponselnya, tak lama Fian datang membawa pesanan mereka.

"Ara bosen," rengek Arkan membuat Ara memutar bola matanya jengah.

"Siapa suruh ikut aku ke sini, emang kamu gak ada kerjaan di kantor gitu?" tanya Ara heran.

"Enggak, urusan kantor udah beres kemarin," kata Arkan.

"Ya udah bentar lagi gue juga selesai nih tinggal dikit lagi," kata Ara masih fokus dengan laptopnya, Arkan berjalan mendekati Ara dan memeluk Ara.

"Arkan jangan ganggu nanti gak selesai selesai," protes Ara.

"Gini bentar soalnya udah nyaman," kata Arkan menyenderkan kepalanya di bahu Ara.

"Nih udah selesai ayo pulang," kata Ara setelah mematikan laptopnya.

"Ayo, persiapan buat besok malam Aldi ngajakin beli baju, kamu ikut ya," pinta Arkan.

"Iya Bian sama Devan ikut gak?" tanya Ara.

"Ikut mereka udah pada otw ke mall ayo kita otw," Arkan menggandeng tangan Ara.

Ara dan Arkan pergi ke mall, Aldi, Bian dan Devan menghampiri Ara dan Arkan lalu mereka membeli baju untuk besok malam acara prom night, mereka memasuki mall bersama dengan Ara di tengah dengan di gandeng Arkan membuat Ara seperti dikawal 3 pangeran banyak yang menatap kagum iri dan lain lain.

Eh ada bidadari,
Cowoknya ganteng semua gila,
Keren banget mereka,
Ih yang cewek kok cantik banget sih,
Enak ya jadi cewek itu di jagain 3 cogan,
Gue juga mau,
Bawa pulang satu boleh gak sih,

Dan masih banyak lagi kata orang orang yang ada di mall namun dihiraukan oleh mereka.

Ara memilih gaun biru tua couple dengan jas Arkan, Bian jas berwarna Hijau army, Devan jas berwarna coklat dan Aldi jas berwarna merah maroon. Setelah puas berbelanja mereka menuju salah satu restoran yang ada di mall dan makan.

"Gimana udah puas belanjanya? Gue kira cowok belanjanya gak ribet ternyata sama aja ribetnya kayak cewek," kata Ara sebal karena tadi Aldi dan Devan sangat lama memilih jas bahkan sampai 7 toko mereka datangi namun tidak ada yang mereka suka membuat Ara kesal.

"Hehehe peace Ra, kan biar penampilan kita perfect gitu siapa tau ada yang nyantol," kata Devan dan diangguki Aldi.

"Banyak gaya Lo, siapa juga yang mau nyantol sama kalian nyamuk aja ogah," kata Arkan membuat Ara dan Bian tertawa sedangkan Aldi dan Devan mencibikkan bibirnya.

Mereka makan sambil bercanda setelah makan mereka pulang kerumah masing masing, mempersiapkan mental untuk besok menerima hasil ujian kelulusan mereka.

Gimana Ceritanya??
Penasaran kelanjutan ceritanya??
Jangan lupa Vote
Maaf banyak typo

Fake Nerd Boy Is Mine ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang