Bab 13

28.4K 2K 253
                                    

Keesokan harinya mereka bangun dan bersiap siap karena nanti siang mereka berangkat ke Paris. Ara dan Arkan sudah membereskan barang yang akan dibawa dan menaruhnya di mobil. Mereka berangkat diantar Dady,Momy, Mama,Papa bahkan 3 curut ikut mengantar kebandara.

Ara dan Arkan naik pesawat menuju Prancis sesampainya di Prancis Ara dan Arkan langsung menuju apartemen yang akan mereka tempati seminggu kedepan, apartemen yang mereka tempati itu milik Dady karena Dady memiliki banyak apartemen dibeberapa negara, apartemennya menghadap langsung ke arah menara Eiffel sehingga pemandangan yang indah dapat langsung dilihat dari kaca kamar. Ara dan Arkan beristirahat karena hari sudah malam.

"Honey istirahat aja dulu barang barangnya besok aja beresinnya," kata Arkan.

"Gak papa sekalian biar besok tinggal jalan jalan," kata Ara sambil menata baju baju mereka dan barang barang lainnya.

"Emangnya kamu gak capek?" tanya Arkan khawatir.

"Enggak kok," kata Ara.

"Ya udah aku bantuin ya," kata Arkan.

"Nggak usah ini udah mau selesai," kata Ara membereskan koper yang sudah tidak ada isinya lalu duduk di pinggir ranjang dekat Arkan.

"Makasih honey udah jadi istri yang baik buat aku," kata Arkan sambil mencium pipi Ara.

"Iya makasih juga udah jadi suami yang baik buat aku," kata Ara sambil tersenyum.

"Gak dicum nih?" tanya Arkan sambil menunjuk pipinya, lalu Ara mencium kilas pipi Arkan membuat Arkan tersenyum lebar.

"Sayang aku ada hadiah buat kamu," kata Arkan

"Wah masa? Apa??" tanya Ara antusias.

"Tutup dulu matanya," kata Arkan lalu Ara menutup matanya.

Arkan mengambil kotak lonjong dan dibuka isinya kalung berlian biru laut berbentuk kupu kupu lalu memakaikannya dileher Ara.

"Udah buka matanya," kata Arkan.

Ara membuka matanya dan melihat kalung pemberian Arkan dengan berbinar senang lalu Ara memeluk erat Arkan.

"Terimakasih sayang," kata Ara masih dalam pelukan Arkan dan Arkan mengeratkan pelukannya sampai membuat Ara kesulitan bernafas.

"Se.. sak.. gak.. bi.. sa.. nap... as," kata Ara terbata sambil memukul dada Arkan lalu Arkan melepas pelukannya lalu Ara menghirup udara sebanyak banyaknya.

"Kamu mau bunuh aku ha!?" Ara sebal.

"Maaf sayang abisnya aku gemes banget sama kamu bawaannya pengen aku makan," kata Arkan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Hm," Ara

"Kamu marah?" tanya Arkan.

"Nggak," jawab Ara datar.

"Bener? Jangan marah ya.. maafin suamimu yang ganteng dan gemesin ini yaaaa," kata Arkan dengan wajah memelas membuat Ara tak tahan untuk tidak tertawa, lalu Ara menutupi tubuh sampai kepalanya dan tertawa didalam selimut agar Arkan tidak melihatnya.

"Sayang jangan marah ya ya," bujuk Arkan ikut masuk kedalam selimut lalu memeluk pinggang Ara yang memunggunginya.

"Hm," jawab Ara masih menahan tawanya lalu Arkan membalikkan badan Ara sehingga Ara menghadap ke Arkan, Ara tertawa karena sudah tidak bisa menahan tawanya melihat wajah melas Arkan.

"Sayang kamu kenapa ketawa?" tanya Arkan heran.

"Sayang kamu kesurupan ya?" tanya Arkan lagi namun Ara masih tertawa.

"Sayang kamu gila? Gak papa kamu gila aku masih cinta kok," kata Arkan polos membuat Ara sebal.

"Dasar suami nyebelin masa istri sendiri dibilang gila," ujar Ara mendengus sebal.

"Abis kamu ketawa terus," kata Arkan.

"Aku tuh ketawa gara gara lihat muka kamu udah jelek tambah dijelek-jelekkin," kata Ara membuat Arkan sebal.

"Jelek tapi kamu sayang kan?" tanya Arkan.

"Enggak," jawab Ara polos membuat Arkan mencibikkan bibirnya.

"Enggak mungkin kalau aku enggak sayang kamu," kata Ara.

Ara mencium bibir Ara lalu bertanya, "sayang kamu siap? " pipi Ara merona lalu mengangguk Arkan tersenyum senang lalu mereka melanjutkan kegiatan panas mereka sampai dini hari.

*** Keesokan harinya

Arkan memandangi wajah polos Ara yang masih terlelap dalam dekapan Arkan, Arkan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik Ara dan mengelus pipi Ara dengan penuh kasih sayang yang tulus.

"Engh," Ara merasa terganggu tidurnya karena gerakan tangan Arkan yang ada di wajahnya lalu Ara membuka matanya dan yang pertama kali Ara lihat adalah wajah Arkan yang begitu dekat sedang menatapnya sambil tersenyum tulus ke Ara.

"Sudah bangun honey?" tanya Arkan sambil tersenyum ke Ara, Ara mengingat kejadian tadi malam membuat pipinya memanas dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Arkan sedangkan Arkan terkekeh melihatnya dan menciumi puncak kepala Ara.

"Honey ayo bangun mandi sudah aku pesankan makan kamu pasti lapar," kata Arkan sambil mengelus kepala Ara, Ara mendongakkan kepalanya menatap Arkan.

"Ya udah minggir aku mau mandi," kata Ara. Arkan duduk lalu Ara menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

"Awh," rintih Ara menahan rasa sakit dikewanitaannya saat mencoba berdiri lalu terduduk lagi di tepi kasur.

"Kenapa honey? Masih sakit?" tanya Arkan cemas.

"Anu ku sakit," ujar Ara pelan, lalu dengan sigap Arkan menggendong Ara ala bridal style menuju kamar mandi.

"Honey maafin aku ya gara gara aku kamu jadi sakit begini," kata Arkan merasa bersalah.

"It's okey kan emang tugas aku sayang," kata Ara sambil mencium pipi Arkan sekilas membuat Arkan tidak murung lagi.

"Mau aku mandiin sekalian?" tanya Arkan.

"Ogah itu mah maunya kamu udah sana nanti kalau aku udah selesai aku panggil," kata Ara lalu Arkan keluar dari kamar mandi.

Setelah mandi Ara dan Arkan sarapan walaupun sudah bisa dikatakan makan siang karena sudah pukul 11.00, setelah makan Ara dan Arkan jalan jalan di dekat hotel.

Malam harinya mereka pergi ke menara Eiffel mereka makan di restoran Le Jules Vernes yang ada di lantai 2 menara Eiffel yang terkenal steak dan winenya setelah itu mereka naik ke atas menara Eiffel melihat pemandangan indah malam dikota Prancis lalu mereka menuju hotel dan tidur.

Gimana Ceritanya??
Penasaran kelanjutan ceritanya??
Jangan lupa Vote
Maaf banyak typo

Fake Nerd Boy Is Mine ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang