Bab 5

35.4K 3K 54
                                    

Ara mengunci kamarnya kalau menaruh guling diselimuti biar dikira Ara sedang tidur, sedangkan Ara dia siap siap mau ke area balap, Ara memakai baju pendek putih, jaket hitam, celana hitam panjang, dan sepatu hitam dan rambut di cepol asal.

.
.
.

Pukul set 9 Bian menjemput Ara lalu mengantar Ara mengambil motornya yang ada di apartemen Ara, Ara punya apartemen walaupun tidak besar tapi dia beli pakai uangnya sendiri. Ara,Bian dan Devan berkumpul di Kafenya Ara yang di dekat arena balap karena kafe Ara memiliki 5 cabang. Mereka duduk sambil meminum kopi.

"Eh 15 menit lagi tandingnya mau dimulai ayo kita berangkat kesana!" ajak Bian.

"Ayo!" Ara dan Devan.

Mereka berangkat menuju arena balap, setelah sampai mereka berkumpul bersama teman temannya.

"Ara Lo ikut balapan, gue yakin Lo pasti menang lagi," kata Deno teman balapan Ara.

"Pasti dong!" jawab Ara.

"Iya nih kalau menang jangan lupa traktiran nya," kata Bayu.

"Itu mah gampang," balas Ara santai.

"Tuh yang mau ikut tanding suruh kumpul di start," ujar Ken memberitahu Ara.

Ara menuju garis start lalu pertandingan dimulai. Ara dan 2 cowok berlomba lomba untuk mencapai garis finish, Ara berada diposisi ke 2 ketika garis finish sudah terlihat Ara menyelip mendahului cowok yang ada diposisi 1 sehingga Ara yang sampai duluan Samapi ke garis finish dan Ara lah pemenangnya.

"Wih selamat Ra, udah gak diraguin lagi kemampuan Lo!" Devan menghampiri Ara dengan heboh.

"Selamat Ra!" Bian memberi Ara selamat.

"Ara lo emang the best deh!" kata Ken.

"Lho Lo kok sama Aldi?" tanya Ara melihat didekat Devan ada Aldi.

"Oh temen gue tuh yang jadi lawan Lo," jawab Aldi menunjuk Arkan.

"Oh," Ara

"Kan sini!" Aldi menyuruh Arkan mendekat.

"Apa?" tanya Arkan.

"Lo!! Kan yang kemarin ketumpahan kopi, lo udah gak ngotot lagi minta gue tanggung jawab kayak gue buntingin Lo aja!" gerutu Ara.

"Kalian udah kenal?" tanya Aldi.

"Udah," Arkan.

"Belum," Ara.

"Yang bener yang mana?" tanya Aldi bingung karena jawaban mereka berbeda.

"Gak usah sok kenal," kata Ara sambil memandang Arkan sinis.

"Bodo," Arkan.

"Bibi ayo anterin Ara pulang, Ara udah ngantuk!" ajak Ara.

"Ayo!" kata Bian sambil mengusap kepala Ara.

"Kita cabut dulu, Dev hadiahnya Lo bawa aja dulu besok kasih ke Ara," sambung Bian.

Fake Nerd Boy Is Mine ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang