Bab 16

24.5K 1.5K 51
                                    

"HONEY!! Jangan tinggalin aku, aku gak bisa hidup tanpa mu," kata Arkan pipinya terasa basah karena darah dan air matanya bercampur menjadi satu, Arkan memeluk erat tubuh Ara.

***

Namun tangis Arkan berhenti saat semua lampu menyala dan banyak keluarganya yang ada di sana lalu dia menatap Ara yang tersenyum manis kepadanya, Arkan memeriksa perut sang istri dan ternyata baik baik saja bahkan cairan yang ia kira darah sungguhan hanyalah darah bohongan.

"Happy birthday my lovely husband," kata Ara sambil mengecup singkat bibir Arkan, sebenarnya Arkan ingin marah dengan Ara namun dia tidak bisa marah karena dia sangat menyayangi Ara.

"Makasih hon tapi lain kali kamu jangan bikin aku khawatir, aku takut kamu ninggalin aku," kata Arkan sambil memeluk Ara.

"Aku nggak akan ninggalin kamu kecuali kamu yang minta," kata Ara membalas pelukan Arkan lalu terdengar suara tepuk tangan riuh dari orang yang ada di sana.

Ara dan Arkan berdiri dan berjalan menuju panggung yang sudah di sediakan bersama keluarga dan sahabat mereka. Acara pesta ulang tahun Arkan di mulai sangat meriah. Semua tamu memberikan ucapan selamat dan kado untuk Arkan, setelah acara selesai Arkan dan Ara kembali ke rumah mereka, Ara menyiapkan air hangat untuk Arkan mandi lalu menyiapkan baju tidur Arkan.

"Sayang mandi dulu airnya udah aku siapin," kata Ara menghampiri Arkan yang berbaring di ranjang.

"Makasih honey," kata Arkan sambil mengecup pipi Ara, lalu Arkan mandi setelah mandi gantian Ara yang mandi.

"Hon makasih ya udah kasih aku kejutan ulang tahun," kata Arkan ketika mereka berbaring di ranjang.

"Iya sama sama aku juga di bantuin sama temen temen Mommy, Daddy, Mama sama Papa," kata Ara.

"Makin sayang deh," kata Arkan sambil menciumi pipi chubby Ara.

"Oh iya aku ada kado buat kamu," kata Ara lalu mengambil bingkisan kado kotak kecil berwarna biru berpita kecil.

"Aku buka ya?" tanya Arkan.

"Iya sayang," kata Ara, lalu Arkan membuka kotak itu dan melihat dengan mata melotot dan binar bahagia dari wajahnya, Arkan memeluk Ara dan menciumi wajah Ara gemas.

"Makasih honey aku seneng banget," kata Arkan.

"Iya sayang sebentar lagi kita akan menjadi orang tua," kata Ara.

"Makasih kado istimewanya honey," kata Arkan lalu mengangkat baju Ara agar perut Ara terlihat, Arkan mengelusnya dan menciumi perut Ara yang masih datar.

"Baby baik baik ya disana jangan nakal Daddy sayang baby sama mommy," kata Arkan seakan akan dia bisa berbicara dengan anaknya yang ada di perut Ara, membuat Ara tertawa gemas.

"Iya Daddy baby gak akan nakal kok, baby juga sayang Daddy," kata Ara sambil menirukan suara anak kecil membuat Arkan terkekeh geli mendengarnya.

"Oh iya baby umurnya udah berapa?" tanya Arkan.

"3 Minggu," kata Ara.

"Kamu harus jaga kesehatan, jaga pola makan, gak boleh capek capek, istirahat yang cukup, aku gak mau kamu sama baby kenapa-napa," kata Arkan menasehati.

"Iya sayang," jawab Ara.

"Ya udah ayo tidur udah malem gak baik wanita hamil jam segini belum tidur," kata Arkan lalu memeluk Ara dan menuju ke alam mimpi.

***

Pagi hari. Ara bangun dalam dekapan sang suami, Ara menyingkirkan tangan Arkan dengan pelan agar tidak mengganggu tidurnya, setelah itu Ara mencuci muka dan gosok gigi lalu turun ke bawah untuk membuatkan sarapan untuk suami tercinta.

Fake Nerd Boy Is Mine ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang