🌱 14

2.9K 287 31
                                    

Suyeon terdiam sembari memeluk bantal kesayangannya, pikirannya berkelana ke memori yang dahulu ia simpan rapat-rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suyeon terdiam sembari memeluk bantal kesayangannya, pikirannya berkelana ke memori yang dahulu ia simpan rapat-rapat. Hatinya berdenyut kembali, entah kenapa ia senang melihatnya lagi. Namun luka nya juga ikut muncul kembali.

Ia resah, ia bingung. Kenapa Taeyong dan pria itu saling mengenal, dan kenapa dirinya di pertemukan kembali dengan sosok itu.
Menyebalkan tapi Suyeon benar-benar merindukan senyuman manis itu itu. Senyuman yang sempat menghiasi hari-harinya dulu, yang menjadi penyemangat nya ketika ia lelah dan menjadi kebahagiannya ketika ia bersedih, tapi itu dulu, Berbeda dengan sekarang.
Walaupun memang senyuman itu tidak pernah berubah di matanya.

Tiba-tiba dering handphone nya berbunyi, menandakan sebuah panggilan masuk.
Buru-buru Suyeon mengambil handphone nya.

"Yeon?"

"Eh iya Ju, kenapa?"

"Lo beneran gak apa-apa?"

Suyeon mengangguk
"Iya gue gak apa-apa, gak usah khawatir gitu kali"

"Gue serius Yeon"

"Gue beneran baik-baik aja Ju"

"Gue otw deh ke kosan lo"

"Gak usah, katanya nyokap lo lagi demam, mending lo temenin nyokap lo aja"

"Iya si, maaf banget ya gue gak bisa nemenin lo, atau engga lo yang ke rumah gue aja"
Sebenarnya Yuju agak menyesal, karena tidak bisa menemani sahabatnya itu.

"Jangan ah nanti gue malah ngerepotin lo sama nyokap lo lagi"

"Tapi-"

"Yuju! Gue baik-baik aja oke"

"Kalo lo mau nangis, nangis aja Yeon. Gue siap dengerin walaupun lewat telepon"

Suyeon tidak menjawab, gadis itu malah terdiam mendengar penuturan sahabatnya itu.

"Itu bukan sesuatu yang harus di tangisi lagi kok Ju, Gue bener-bener ngubur semuanya"
"Btw gue mau angkat jemuran dulu , udah mulai mendung, gue tutup ya. bye"
Itu hanya alibi nya semata, karena di luar tidak mending, gadis itu bahkan tidak menjemur pakaiannya.

Setititik air matanya lantas jatuh, padahal sudah ia katakan bahwa tidak ada yang harus di tangisi, tapi hatinya memberontak, matanya tidak bisa membendung cairan itu lebih lama lagi.
Iya.. Suyeon terluka, gadis itu sudah menyimpan semuanya terlalu lama, rasa sakit itu tiba-tiba menyeruak menyelimuti dadanya.

Kun,
pria itu telah membuat luka dalam yang amat menyakitkan bagi dirinya, dan ia membenci fakta itu

🔹🔹🔹🔹

Sudah berulang kali Winwin mencoba memencet bel pintu tetangga nya itu, namun tidak ada sahutan di sana. Ia semakin khawatir dengan gadis manis itu.
Ia merasa sangat menyesal dengan perbuatannya, kejadian semalam masih melekat di pikirannya.
Ia mencintai gadis itu tapi sekarang ia malah menyakitinya dan malah menghancurkannya. Winwin berteriak frustasi, ia membenci dirinya sendiri.
Ingin rasanya mengutuk dan mencoba mengembalikan waktu, namun itu adalah harapan yang sia-sia.

It's an Accident? ;Winwin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang