Special Chapter : Hana

2.7K 217 26
                                    




Sudah hampir lima belas menit Hana berendam di bak mandi rumahnya, ia rindu dengan suasana ini, sangat rindu aroma khas rumah dan kamarnya. Dengan gerakan pelan ia keluar dari bathub, sangat berhati-hati agar tidak tergelincir jatuh. Gadis itu menatap jari-jari tangan nya yang mulai mengkerut, hawa dingin menyeruak menyinggapi tubuhnya, lalu di tatapnya cermin yang ada di hadapannya.

Hana menatap cerminan dirinya sendiri, wajah yang begitu pucat dan lelah. Bahkan terlihat semburat kekhawatiran yang memancar, gadis itu tidak bisa tenang, hatinya selalu berdegup kencang, entahlah.. Hana merasa dirinya masih belum bisa menerima ini, walaupun tekad dan batin nya mencoba, namun itu hal yang sulit, dan kini ia tengah melawan dirinya sendiri.

Hana menghela nafasnya gusar, kini ia sudah sah menjadi seorang istri, istri dari pria yang benar-benar tidak ia duga.
Kehidupan nya akan berbeda mulai dari sekarang, walaupun memang hidupnya sudah jauh berbeda karena kejadian itu.

Benar.. Hana bahkan sekarang tengah mengandung. Mengingat kejadian itu Hana merasakan sakit lagi, kehancuran yang dulu pernah membuatnya menjadi gila, sangat gila untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Seketika Hana bergidik ngeri, sekarang ia mengerti, Tuhan memang jahat karena telah memberinya cobaan yang sangat berat, namun. Tuhan tidak setega itu, bahkan ia sekarang masih layak hidup, dan Tuhan pun memberinya pria yang bertanggung jawab, tidak bisa di pungkiri kalau Hana senang karena hal itu.

Kini ia bersyukur, bersyukur untuk hidupnya sendiri.

Perlahan Hana mengelus perutnya yang tampak sudah membesar dari hari ke hari, gadis itu tersenyum simpul mengingat dirinya akan menjadi ibu utuh dalam waktu tujuh bulan lagi, ia tidak sabar untuk menantikan nya.

"Hana?"

Seruan Winwin itu berhasil membuat Hana terkejut, lamunan gadis itu buyar seketika,

"Kamu udah lama di dalem, emangnya gak dingin?"
Sambung Winwin dengan nada sedikit khawatir,

Bagaimana pria itu tidak khawatir, Hana berada di kamar mandi sekitar dua puluh menit, itu bukan waktu yang sebentar. Apalagi mengingat Hana kini sedang hamil, membuatnya semakin khawatir.

"Iya gue keluar!"
Sahut Hana, gadis itu masih di dalam, mengeringkan rambutnya yang masih basah. Kaena tadi ia sibuk melamun.

Semenit kemudian Hana benar-benar keluar, namun ia agak terkejut karena keberadaan Winwin tepat berada di depan pintu kamar mandinya.

"Aku kira kamu pingsan di dalem, karena gak keluar-keluar"

Hana memutar bola matanya menatap Winwin yang masih berdiri mematung, jantungnya terasa berdetak lebih kencang
"Apaan si, Lebay!"

"Serius Han, tapi untung kamu baik-baik aja"
Ucap Winwin merasa agak lega, melihat Hana baik-baik saja

"Keluar!"

"Hah?"
Winwin mengernyitkan dahinya,

"Keluar! Gue mau pake baju!"
Ucap Hana berdecak, ia benar-benar menggigil sekarang dan ia harus memakai baju segera.

Winwin masih terdiam. namun dilihatnya Hana yang masih menggunakan Towel bath dress, ia langsung mengerti
"Ah? iya"

Pria itu akhirnya melangkah keluar kamar, dengan menggaruk-garuk an lehernya yang tidak gatal, telinga nya pun memerah. Mungkin terlalu canggung dengan kondisi itu.

Hana hanya diam memperhatikan Winwin yang menghilang di balik pintu kamarnya, lalu gadis itu langsung menghela nafas lega. kalau begini terus, bisa-bisa ia mengidap gagal jantung, Karena pria itu.
Entahlah Bahkan kini jantungnya tidak bisa terkontrol dengan baik olehnya, apa mungkin ini tanda kalau ia telah menyukai... Winwin?

It's an Accident? ;Winwin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang