Sebuah kesalahan besar terjadi,
membuat dua manusia ini saling mengikat janji,
takdir yang tidak pernah mereka duga,
Hingga perasaan mengubah segalanya...
~Winwin | WayV~
@njmhyun2020
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Plak'
"Lo bego atau gimana si?" Ten menampar Winwin dengan keras, masa bodoh dengan teman-teman kampus nya yang melihat tindakannya dengan tatapan ngeri.
"Gue tau gue bego, malah kayanya gue orang paling bego sedunia!"
"Cepet minta maaf ke Hana!" Sembur Ten yang masih emosi, masih mencengkram erat kemeja temannya itu
"Dia gak mau ketemu sama gue Ten" Winwin berucap pelan, sebenarnya ia bukan tidak punya muka untuk bertatap dengan Hana
"Ya lo coba dulu. gimana pun, Lo udah bikin dia rusak!"
Winwin menghela nafasnya gusar, bagaimapun omongan Ten benar adanya , ia memang sudah menghancurkan Hana
"Gue gak mau lo jadi pengecut gini Win!"
"Gue nyesel Ten" Winwin mulai sesegukan, ulu hatinya sangat sakit mengingat kejadian yang lalu itu
Namun melihat Winwin yang begitu rapuh, Ten mendekapnya lagi. Ia memang marah kepada temannya itu, tapi ini juga bukan sepenuhnya salah Winwin. Kejadian itu adalah kecelakaan, kecelakaan naas yang menimpa kedua temannya itu.
Dirasa sudah lebih baik, Winwin mengelap sisa-sisa air matanya. pria itu memandang Ten dengan tatapan lemas. Ten yang merasa di perhatikan oleh Winwin hanya bisa terkekeh pelan, bagaimana bisa pria imut ini benar-benar melakukan kesalahan yang luar biasa fatal.
"Maaf ya gue udah nampar lo" Ucap Ten sedikit merasa bersalah, lalu tangannya bergerak merapihkan sedikit rambut Winwin yang berantakan
"Gue emang pantes nerima itu" Winwin bergumam kecil, ia bahkan pantas mendapatkan yang lebih dari tamparan itu.
Sesaat, Tatapan Winwin teralihkan, matanya terfokus melihat perempuan yang sangat ingin temui itu, Hana tengah berbincang kecil dengan kedua sahabatnya. Ten yang menyadari Winwin sedang memperhatikan Hana, ikut memperhatikan gadis itu juga.
"Kayaknya lo harus samperin seka--"
Belum sempat Ten menyelesaikan kalimatnya, Winwin langsung berlari menuju perempuan yang sedari tadi ia pandangi, Ten hanya berharap Winwin bisa menyelesaikan kekacauannya sendiri.
🔹🔹🔹🔹
Pagi ini benar-benar pagi yang kacau bagi Hana, sudah berulang kali ia mual-mual tidak jelas, perutnya bahkan jauh lebih sakit dari hari kemarin, apa mungkin karena salah makan? Tapi sepertinya gadis itu tidak makan yang aneh-aneh, kemarin ia hanya makan bubur yang di belikan oleh kedua sahabatnya itu. Bahkan Suyeon dan Yuju juga menjaganya dengan baik kemarin, seharusnya hari ini ia sudah lebih baik.
Tapi kenyataan nya tidak begitu, Hana terus memuntahkan seluruh isi perutnya. Ia benar-benar kesakitan.
Terlebih hari ini ada jadwal kampusnya, mau tidak mau ia harus masuk, ingin rasanya gadis itu membolos, tapi apa daya, Hana sudah sering melakukan itu, dan ia tidak ingin nilainya turun karena terlalu sering membolos. Dengan langkah pelan ia pun mengambil obat pereda nyeri dan minyak kayu putih, semoga dengan kedua benda itu, bisa meredakan sedikit mualnya.
Melangkahkan kakinya keluar menuju basemen, menunggu ojek online datang menjemputnya, Hana terlalu takut untuk naik angkutan umum dengan kondisi badannya yang sedang mual-mual ini. Tak perlu waktu lama, gadis itu sudah sampai di kampus yang ia rindui, bukan kegiatan kuliahnya yang ia rindui, tapi suasana dan teman-temannya
Baru memasuki gerbang kampusnya, Hana di sambut oleh Suyeon dan Yuju yang tengah menunggu nya sedari tadi.
"Welcome home dear" Teriak Yuju yang telah membuka tangannya lebar-lebar siap memeluk Hana
"Ini bukan rumah gue" Tepis Hana, yang membuat kedua temannya itu terkekeh
"Gimana kondisi lo, sehat kan?"
Hana mengangguk menjawab pertanyaan Suyeon "Berkat kalian"
Suyeon dan Yuju pun tersenyum cerah, Hana pun ikut tersenyum, walaupun perutnya masih agak sakit.
Lalu mereka bertiga berjalan masuk, mengitari lapangan utama dan berjalan beriringan menuju kelas, namun sebelum sampai kelas, langkah kaki mereka tertahan oleh pria yang mereka kenali
"Winwin!" Yuju memekik melihat Winwin yang tengah menghadang jalan mereka.
Winwin mengacuhkan gadis tinggi itu, karena sekarang adalah waktunya ia berbicara dengan gadis yang sedari tadi melihat nya dengan tatapan kebencian itu.
"Bisa kita bicara berdua?" Winiwn menatap Hana lekat
"Mau ngapain? Gue gak ada urusan sama lo!"
"Kita punya banyak urusan!" Ucap Winiwin lalu memegang tangan Hana mencoba menghentikan langkahnya
"Apaan si pegang-pegang! Udah gue bilang kan, KITA GAK ADA URUSAN!" Hana menepis tangan Winwin dengan cepat
"Hana.."
"Pergi gak!" Ucap Hana dingin
"GUE BILANG PERGI!" Hana pun berteriak kencang, lalu ia meninggalkan winwin yang tengah mematung saat ini
Winwin terpaku di tempat, pria itu tidak menyangka Hana akan bersikap se-agresif ini, mungkin karena gadis itu benar-benar membencinya.
"Mending lo pergi dulu deh Win, biar Hana tenang" Ucapan Suyeon membuyarkan segala pikiran Winwin.
Pria itu mengangguk sekilas, lalu membiarkan Hana pergi dari pandangannya. Ia gagal lagi, padahal Winwin hanya ingin meminta maaf dan meluruskan semuanya, tapi mungkin Hana memang sangat membencinya, sehingga enggan berbicara dan bahkan melihat wajah dirinya saja, gadis itu tidak sudi.
🔹🔹🔹🔹
Satu jam berlalu sangat lama bagi Hana, gadis itu bahkan menahan rintihan perutnya yang semakin sakit, ia tidak ingin kedua temannya itu tau. Namun saat ini mual nya sangat tidak bisa ia tahan lagi, buru-buru Hana pergi ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya,
Suyeon dan Yuju Saling pandang dengan tatapan heran, lalu mereka berdua menyusul Hana ke toilet
"Hana lo kenapa?" Tanya Suyeon yang mulai khawatir"
"Ehh.. Gue gak apa-apa kok" Hana agak terkejut melihat kedua temannya itu menghampirinya.
"Trus lo kenapa tiba-tiba lari ke toilet?" Tanya Yuju mengintimidasi
"Gue kebelet Ju" Ucap Hana asal, ia hanya tidak ingin teman-temannya tau
"Tapi muka lo pucet Han"
"Ini kayaknya gue kurang tidur, makanya pucet Yeon" "Btw gue balik duluan ya, mau istirahat" Hana langsung bergegas membenarkan tasnya, perutnya sangat sakit sekarang, maka dari itu ia harus pulang lebih awal
"Gue anter"
"Gak usah Ju, kan ada ojek. Gue gak mau ngerepotin kalian terus"
"Tapi Han- " Yuju menahan tangan Hana, tapi tidak berhasil karena gadis itu langsung berjalan cepat
"Gue duluan yaa" Seru Hana sambil melambaikan tangan
"Lahh tuh anak malah langsung kabur" Yuju menggerutu melihat tingkah temannya itu.
Suyeon hanya mengedikkan bahu tak mengerti, begitu pula Yuju yang hanya bisa melihat Hana berlari terburu-buru.