🌱 04

3.7K 386 10
                                    

      

       Suyeon sedari tadi tetap diamBahkan Ice cream yang di tawarkan Yuju  sudah agak meleleh di tangannyaTidak ada niatan untuk memakan ice cream itu, pikiran nya kusut sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Suyeon sedari tadi tetap diam
Bahkan Ice cream yang di tawarkan Yuju  sudah agak meleleh di tangannya
Tidak ada niatan untuk memakan ice cream itu, pikiran nya kusut sekarang

"Yeon! Itu ice cream nya meleleh"

"Yaudah makan aja sama lo"

"Yee bambang dari tadi kek, kalau udah cair gini mah gak enak"
Ucap Yuju tapi akhirnya dimakan juga
Dasar maniak ice cream

"Gak enak tapi dimakan juga"
Seru Suyeon gemas dengan tingkah sahabat konyolnya itu

"Hehehe"
Kekeh Yuju sembari menyengir kuda

"Ju, menurut lo Jaehyun itu orangnya gimana?"
Tanya Suyeon yang tiba-tiba mengganti topik pembicaraan sambil mengambil bantal kesayangan Yuju

Suyeon memang sedang menginap di rumah Yuju, karena kostan nya sedang di renovasi akhirnya dia menginap di rumah Yuju, Diantara mereka bertiga hanya Yuju yang menepati rumahnya sendiri karena memang dekat dengan kampus. jadi Yuju tidak usah repot-repot nge-kost seperti dua temannya itu.

"Napa lo tiba-tiba nanya Jaehyun, random amat"
Ucap Yuju sambil asyik memakan ice cream yang katanya tidak enak karena sudah mencair

"Ya jawab aja kali"

"Gimana ya hmm..
Jaehyun itu ganteng, baik, terus juga humoris selain itu dia juga tajir, pokoknya dia itu boyfriend able banget lah"

Suyeon menganggukan kepalanya pelan,
Ia rasa semua orang memang terpesona oleh ketampanan wajah Jaehyun, jadi sangat mungkin Jaehyun di kerubungi oleh cewek-cewek cantik yang centil

"Oh iya tadi lo di kantin ngapa ngelamun?"
Tanya yuju mengingat kejadian tadi siang di kantin kampus

Suyeon yang baru hendak membuka mulut, untuk berbicara seketika Langsung
Di timpali oleh perkataan Yuju

"Aahh gue tau nih, pati gara-gara kak Taeyong belum nembak lo kan?"

Suyeon membulatkan matanya
'kenapa si Yuju jadi bahas Taeyong'
ucap batinnya kaget

"Apaansi, ya enggaklah"
Sergah Suyeon dengan wajah memerah

"Enggak apa enggak, itu buktinya muka lo merah, udah jujur aja lo masih nunggu kak Taeyong kan, ya kan?"
Yuju menjahili Suyeon yang nampak malu

"lama-lama gue sumpel mulut lo pake bantal nih!"

"Cie..Cie masih ngarepin ka Taeyong"
Canda Yuju kabur ke luar kamarnya takut suyeon mengamuk

"Si kampret, dasar"
Maki suyeon yang masih duduk di atas kasur

sejenak Suyeon bergeming
Ia bahkan masih memikirkan kejadian tadi siang, semoga saja pikirannya salah tentang laki-laki yang ia bahas tadi.

🔹🔹🔹🔹

  

      Hujan turun amat deras membuat Winwin memutuskan untuk meneduh sebentar di warung, sialnya hari ini ia tidak membawa jas hujan, dan ia juga tidak memakai jaket karena tadi Ten meminjamnya, Sungguh kemalangan yang hakiki

Sembari menunggu hujan reda Winwin memainkan ponselnya iseng
Namun, Tiba-tiba handphone nya berdering. ia menyeritkan dahi ketika membaca nama yang tertera di ponselnya

'Ten?, Ngapain ni anak nelpon?"
Gumamnya sendiri

Tanpa langsung pikir panjang Winwin menekan tombol hijau untuk mengangkat panggilan masuk itu

"Iya halo, kenapa Ten?"

"Win lo sekarang dimana?

"Gw di jalan, lagi neduh soalnya hujan deres"

Tidak ada sahutan lagi di sebrang sana,  membuat Winwin penasaran

"Wey kenapa diem?"

"Gue liat Hana jalan sendirian, kayaknya dia linglung gitu"
Ucap Ten ragu-ragu

"Lo dimana sekarang?"
tanya Winwin ngegas tidak sabaran , kalau menyangkut soal Hana, ia pasti langsung tanggap apapun yang terjadi pada gadis itu.

"Gue masih deket kampus, buruan lo kesini, curiga gue sama si Hana, jangan-jangan dia mabok"

"HAH???"
Winwin melotot kaget, apa katanya? Mabuk?

"Anjirr biasa aja kali, kuping gue bisa budek ini"

"KOK BISA??"
teriak Winwin tambah kaget

"Yaa gue juga kurang tau si, itu mah firasat gue aja, soalnya gue liat dia jalan sempoyongan sama linglung gitu, gue gak bisa ngebantuin dia soalnya gue harus buru-buru pulang udah di tungguin bokap di rumah"
Ucap Ten panjang lebar, sebenarnya cuma kecurigaan dia saja, tapi sepertinya memang benar

"Oke gue langsung ke sana"
Winwin menyudahi panggilan itu, ia langsung bergegas menacapkan gas motornya melaju kencang menerobos hujan yang deras

Masa bodoh dirinya basah kuyup karena hujan ia tak peduli, yang terpenting sekarang adalah Hana. apalagi saat Ten bilang Hana mabuk pikirannya sudah kacau, Pria itu takut terjadi apa-apa pada Hana,
Sungguh jantungnya berdetak kencang tak kalah dengan hujan yang mengguyur dirinya dengan deras

Laju motornya kian cepat
Membelah langit malam yang tidak menampakkan bintang satupun,
Angin malam tak kalah kencang dengan air yang jatuh ke tanah
Winwin meringis kedinginan, namun hanya satu yang ia fokuskan
Bahwa ia harus menjemput Hana sekarang

🔹🔹🔹🔹🔹🔹

It's an Accident? ;Winwin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang