BUGHH!
Raga memukul Devan hingga membuatnya jatuh tersungkur ke lantai. Manda dan Nesya terkejut melihat Raga yang tanpa aba-aba memberi Devan sebuah pukulan hingga membuat darah segar keluar dari sudut bibirnya.
"LO SIAPA ANJING?!" Tanya Devan seraya bangkit dari posisinya.
"Oh ya, gue lupa kasih tau. Kenalin, gue Raga murid baru kelas 11-2."
Devan tak memperdulikan perkenalan itu. Ia menarik kerah baju Raga lalu mendorong tubuh lelaki itu ke dinding klinik dengan keras.
"Maksud lo apa tiba-tiba nonjok gue hah?!" Seru Devan dengan tatapan murkanya.
"Kenapa? Sakit ya? Itu salam kenal dari gue. Biasanya gue ngelakuin itu kalo ketemu orang brengsek kayak lo. Orang yang lebih prioritasin hal lain ketimbang ceweknya yang lagi sakit," seru Raga seraya tersenyum simpul.
BUGHH!
Devan balik meninju Raga hingga membuat kepalanya terbentur ke dinding. Devan benar-benar emosi sekarang. Ia sangat tidak terima mendapatkan pukulan mendadak tanpa sebab dari lelaki itu.
"Devan! Raga! Lo pada gila ya? Alena lagi sakit tapi kalian malah ribut. Ini klinik bukan ring tinju!" Pekik Nesya berusaha melerai mereka berdua.
Raga menghempas tangan Devan yang menarik kerah bajunya secara paksa. Ia merapikan kerah bajunya lalu berbisik tepat di telinga Devan.
"Kalo lo ga becus ngejaga dia, apa perlu gue yang gantiin posisi lo sekarang juga?" bisik Raga yang kemudian pergi berjalan keluar dari klinik.
Terdengar suara gertakan dari Devan dan sumpah serapah yang keluar dari mulutnya.
Raga menghiraukan hal itu dan memilih untuk terus berjalan meninggalkan mereka. Ia pun mengeluarkan ponsel yang ada di sakunya untuk mengirim pesan pada grup yang berisi teman-temannya itu.
Teletubbles (4)
oyy otan, cabut kantin yuk! : Raga
gue jajanin, no tipu-tipu : Raga
Bagas : bisa gak awalan nya kagak usah begitu?
Arya : kembaran Zayn Malik gini lo samain sama monyet?
Dika : bacot dah lo pada, gak usah protes ntar malah gak jadi traktirannya
Arya : gue gak terima! Tapi otw dah
Bagas : Gue juga otw kalo gitu hehe
Raga pun pergi ke kantin untuk bertemu teman-temannya. Berhubung Raga dan ketiga temannya itu berbeda kelas, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di kantin.
Arya berada di kelas 11-1, Raga di kelas 11-2, sedangkan Dika dan Bagas mereka berada dalam satu kelas yang sama, yaitu kelas 11-3. Dika dan Bagas juga merupakan teman sekelas Devan.
Raga melihat Arya yang lebih dulu tiba di kantin. Ia pun menghampiri temannya itu.
"Pelipis lo kenapa lebam gitu, Ga?"
"Gue habis ribut sama orang," jawab Raga santai seraya duduk pada bangku yang berhadapan dengan Arya.
"Lo sehat? Baru masuk udah nyari ribut." Arya menggeleng kepala dan Raga hanya tersenyum mendengar sindiran dari temannya itu. Tak lama kemudian, Dika dan Bagas pun datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Dla nastolatków"Sejauh apa pun kamu berlayar. Bahkan jika itu bersama seorang pelaut hebat sekalipun. Aku akan selalu menjadi tempatmu untuk berlabuh." Raga Gabriel Wiguna, seseorang yang percaya akan kekuatan cinta pertama. Kekuatan itu mampu membuat orang yang p...
