Minggu Setelah

57 4 4
                                    

Kalo gaje bilang kalo cringe bilang, tetep gue lanjut soalnya awokwok:v










Reysa mengerjap kan matanya sesekali saat merasa ada percikan air di jatuhkan ke wajah nya. Sangat terganggu dan membuat minggu pagi nya rusak.

"Teh Reysa bangun atuh tehhh"

Reysa melihat di samping ranjang tidur nya ada seorang anak kecil ber kaos rapi dengan bedak belepotan di wajahnya.

"Apasih dek ganggu teteh pagi pagi gini" kata Reysa kembali menutup matanya.

Anak kecil itu menggoyang goyangkan lengan Reysa, "ayok ajarin aku pbb tehh, teteh katanya janji mau ajarin aku pbb" Reysa kembali membuka mata nya lebar, mengingat beberapa hari yang lalu saat ia berjanji akan mengajarkan adiknya itu PBB.

Reysa menguap sambil meregang kan badannya. "Entar entar, sarapan duls" kepala adiknya itu ia toyor ke belakang sambil berjalan menuju pintu kamarnya, dan adik nya memukuli bagian belakang Reysa dengan pedang pedangan yang ia bawa. Ngerti kan anak kecil kalo di toyor suka mukulin balik?


Setiba nya Reysa di ruang tengah ia langsung berbelok ke kamar mandi, menunaikan panggilan alam setiap pagi nya.


"Teteh cepeetttt aku nungguin di luarr"


Reysa berdehem pelan.

Lalu keluar untuk sarapan.



Adik nya kembali masuk ke dalam rumah, "ih teh cepetan!!" Reysa menatap adiknya jengah, berfikir kenapa ia punya adik yang sangat pemaksa seperti ini.

Segera Reysa menyelesaikan acara makan nya dan langsung mengikuti adiknya.


"Udah hapal kan aba aba nya apa?"

Adiknya mengangguk. Satu persatu Reysa mulai memberi aba aba kepada adiknya, sangat semangat walau terlihat sangat jelek mengingat ia baru kelas 3 SD.

Sesekali Reysa memvideo adik nya berlatih PBB, Reysa tetap manusia yang suka sw-in hal gaje seperti ini, dan mengundang perhatian seorang Rakha. Yang tadinya penonton sw Reysa menjadi penonton live nya.

Sembari berjongkok, Rakha memperhatikan adiknya Reysa, "jelek banget PBB nya" celetuk Rakha, adiknya Reysa langsung menengok ke arah Rakha,

"Iri bilang boss!!" Rakha tercengang, Reysa melongo tak menyangka adiknya mengerti bahasa terkini.


"Belajar dari mana kamu ngomong gitu"


"Dari temen"



"Hmm, pinter ya"


Adiknya cengengesan dan kembali melakukan gerakan PBB, "kalo udah besar nanti, aku mau jadi tentara! Mau ku tembakin orang orang yang jahat sama teteh"





"Hust!"

Bisanya mikir beginian bocah :(

Reysa menjitak kepala adiknya, "ngomong dulu yang bener baru jadi tentara" adik nya mendengus dan lama kelamaan malah nangis trus kabur ke dalam. Random amat sih. Reysa tau ujung nya akan seperti ini, lebih baik mengajak Rakha pergi dari area rumahnya.







"Mau kemana?" tanya Rakha

Reysa tampak berfikir, "alun alun aja, sekalian olahraga pagi."

"Sangka lu tiga hari kemarin kita cuma tiduran apa"

"Jalan kaki doang Rakha elah"

Sunflower Smile || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang