Penerus

78 10 25
                                    

WOY JAWAB JUJUR!!

Cerita gue cringe ga si? Terlalu mendramatisir gak si? Atau ga jelas? Ga nyambung? Atau gimana weh tolong di kasih tau dari lubuk hati klen yang paling dalam, gue terima!!



"Makasih motornya lun!" kata Cecep sambil menyerahkan setir motor ke Luana, "sans Cep, gue duluan ya"

Luana mengklakson motornya lalu pergi menjauh. Cecep membalikkan badan nya menghadap gerbang rumahnya.

Rasanya malas untuk masuk kedalam fikir Cecep. Tapi hp nya sudah menerima puluhan panggilan dari ayah nya. Cecep mengerti, ia harus segera pulang saat GTT berakhir. Tetapi dia terlalu bandel untuk menuruti nya.

Cecep memencet bel pagar rumah nya pelan. Seorang satpam membukakan gerbang rumahnya, "lhoh le, kok baru dateng? Dicariin sama mama papa mu dari siang di dalem"

Cecep tersenyum sambil mengangguk kan kepala nya sebentar, "biasalah pak, pramuka" pak satpam nya ikut tersenyum, "yaudah silahkan masuk le, kayaknya orang tua mu udah nungguin"

Cecep mengangguk lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Saat melewati ruang tengah, ayah nya yang sedang duduk memanggil namanya,

"Cecep"

Cecep berhenti sambil melihat papanya, "kenapa baru pulang"

Cecep menutup matanya pelan, "Pramuka"

Ayah Cecep berdiri menghadap Cecep, "kamu itu udah berapa kali papa bilangin si?? Gausah ikut pramuka lagi!! Kamu tuh harus nya sadar!!"

Cecep menatap ayah nya, "harus sadar kenapa" Ayah Cecep tampak geram dan mulai berbicara dengan bahasa China.

"Cecep capek, mau istirahat" kata Cecep sambil berlalu pergi, ayah nya mau mengejar Cecep tetapi di tahan oleh ibunya. "Biarin aja dulu pa, nanti keluar sendiri"

Cecep merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia menutup matanya sambil menarik dan menghembuskan nafas nya. "Bau amat badan gue"

Cecep berdiri lalu pergi menuju kamar mandi.

Ngomong kok gaada henti nya.

——


Tok! Tok!

"Masuk" Ika menengok ke arah pintu kamar nya, yang menampakkan seorang lelaki yang sedang membawa hp nya.

"Ngapa dek?"

Lelaki tersebut memberikan hp nya kepada Ika, "hp adek retak kacanya" kata nya sambil menunduk.

Ika langsung mengambil hp nya, "kok bisa?" lelaki tersebut tetap menunduk sambil memainkan jarinya.

"Dihyan, kakak tanya sekali lagi, hp nya kenapa bisa retak?"

"T-tadi di mainin sama temen adek"

Ika memijat pelipis nya pelan, "siapa?" lelaki yang bernama Dihyan ini mengangkat kepala nya, "Dito"

"Trus? Gak kamu tagih buat gantiin?" Dihyan mengangguk. "Kamu tu dah gede, gak lagi ngaduan soal ginian, sekarang kamu balik ke kamar, kakak mau istirahat"

Dihyan mengangguk sambil mengambil hp nya dan berlalu keluar kamar Ika. Ika kembali merebahkan dirinya lagi. Tak mau ambil pusing soal masalah adiknya tersebut.

Ia membuka hpnya dan melihat grup ambalan yang sudah banyak notif nya, satu persatu ia buka. Isinya hanya salam terimakasih, foto foto selama GTT, dan beberapa candaan yang aneh. Ika mengeluarkan roomchat grup ambalan nya dan melihat siapa saja yang mengechat nya,

Sunflower Smile || HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang