“Chuu”
*Wendy POV*
Aku tersenyum lebar saat melihatnya tertawa di depanku, menertawakan segala hal, tertawa karena yeri yang berseteru dengan joy karena tidak mau memotretnya, tertawa karena joy yang tidak mau mengalah untuk adiknya, tertawa untuk lelucon seulgi yang garing yang bahkan tidak lucu sekalipun, senang sekali melihatnya tertawa lepas.
hari ini gadis cantik itu banyak tertawa, banyak sekali sampai tidak terhitung lagi berapa kali bibir ini menarik senyuman saat melihatnya tertawa, saat melihatnya tersenyum ke arahku, ke dalam mataku, ke dalam hatiku yang lembut, kini gadis berkepang satu itu menghadap ke arahku dengan senyuman yang tak hilang dari wajahnya yang rupawan
“Seungwan-ahhhhh”
kini ia duduk disampingku
“Wae Unnie?”
aku tersenyum lembut
“tebak siapa yang akan menjadi lawanku sekarang?”
Unnie tampak sumringah dengan senyuman yang tak lepas dari wajah cantiknya
“Molla”
ujarku geleng geleng kepala, kini bibirnya mengerucut
“aku kan menyuruhmu untuk menebak”
unnie cemberut dan aku tertawa cukup keras namun buru buru membekap mulutku karena aku lihat unnie menatapku kesal
“Mianhae unnie habis unnie lucu sekali kalau marah begitu”
“aku nggak marah”
unnie pura pura tersenyum
“apalagi padaku, unnie ga akan bisa marah padaku, iya kan?”
aku melihat pipi unnie memerah, kupikir ia malu atau memang reaksinya memang selalu begitu
“Yak! Jangan menggodaku”
unnie memukul bahuku pelan
“Aww appo”
ujarku pura pura kesakitan padahal pukulannya seperti angin, sama sekali tidak terasa
“Jangan berbohong shon seungwan”
unnie memajukan bibirnya, semakin gemas saja, aku tidak bisa menahan tawaku lebih lama lagi, aku tertawa keras hingga membuat yeri joy dan seulgi melihat ke arahku
“Wae wae wae?”
Yeri menghampiri kami dengan berkacak pinggang, mirip sekali seperti preman
“Yak turunkan tanganmu”
unnie menunjuk tangannya yang masih betah yeri simpan di pinggangnya
“salahkan sooyoung unnie, dia memaksaku untuk terus memotretnya padahal aku sudah melakukannya setidaknya seratus kali”
Yeri kemudia duduk disamping unnie
“Park Sooyoung berhentilah mengusili yerim-e”
unnie mencoba untuk melerai, kuyakin ini tidak akan bekerja
“aku tidak mengusilinya, hasil jepretannya asal asalan”
joy menyercos sambil menunjuk yeri yang tampak menjulurkan lidah merasa menang
Sudah cukup, aku tidak ingin media menyoroti kami, meskipun becanda ini sudah kelewatan, aku tidak ingin wajah kami semua ada di artikel teratas besok pagi
“Kajja biar aku memotretmu”
aku mengulurkan tangan ke arah joy yang disambut hangat olehnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold War - WenRene
FanficThis is 100% Fanfiction, jangan dibawa serius, just for fun 😉 gxg, if you are homophobic exit in your finger ❌ Cerita dibalik Cold War yang mematahkan hati para Wenrene Seekers, Just look forward for the story, hope you like it 😎