New Beginning

1.5K 131 7
                                    

Aku terbangun saat tenggorokanku terasa sangat kering, kupaksakan membuka mata meskipun mataku sangat berat, saat mataku sudah terbuka sempurna aku disambut oleh pemandangan yang sangat indah, seorang gadis tengah tertidur sambil memelukku, Shon Wendyku yang cantik, aku tertegun melihatnya, sudah sangat lama semenjak aku melihat wajahnya sedekat ini, aku sangat merindukan saat saat seperti ini, melihatnya yang tengah terlelap, apa seungwanku memimpikanku?

Aku bergerak menjauhi seungwan dengan sangat pelan, tidak ingin membangunkan gadis cantik ini, detik berikutnya aku mengambil posisi duduk, kepalaku rasanya sangat pusing, kupaksakan untuk berdiri dan berjalan keluar kamar, sekelilingku sangat gelap, sepertinya ini masih sangat larut, aku menyalakan lampu dapur dan mengambil segelas air, meneguknya sampai habis dan terduduk sejenak di meja makan karena merasa sedikit pusing

"Unnie, apa yang sedang kau lakukan hmm?"

aku melihat seungwan berjalan mendekatiku dengan matanya yang masih setengah tertutup

"Aku haus seungwan-ahh"

"Ahh seharusnya unnie membangunkanku, biar kuambilkan" Seungwan berjongkok dan memegang dahiku sejenak

"Syukurlah demamnya sudah turun" Seungwan mengusap kepalaku dengan lembut

"Seungwan-ahh kenapa bangun?"

Gadis itu lalu berlutut didepanku, mensejajarkan posisinya denganku

"Tentu saja karena unnie tidak ada disampingku, aku sangat panik, ku kira unnie meninggalkanku lagi"

aku tersenyum mendengarnya lalu menarik seungwan untuk kupeluk

"Mianhae seungwan-ahh, aku tidak ingin membangunkanmu"

Seungwan hanya mengangguk dalam dekapanku, cukup lama aku memeluknya dan merasakan aroma yang sudah lama tidak menyapa indera penciumanku

"Kajja kita tidur lagi"

aku melepaskannya namun seungwan menarikku untuk memelukku lagi

"Sebentar saja, aku sangat merindukan aroma pelembut pakaian kesayangan unnie ini"

Seungwan menenggelamkan kepalanya di ceruk leherku, agak geli ketika nafasnya menyapu kulit leherku

Cup... cup... cup

Seungwan mulai menciumi leherku dengan gemas

"Geli seungwan-ahh"

"Hehe mian, habis aroma unnie seperti bayi"

Seungwan tersenyum dengan polos, menampilkan deretan giginya yang rapi

"Aku kan bukan bayi"

aku menpoutkan bibirku pura pura ngambek

"Unnie adalah bayiku, ayo adek bayi kita ke kamar lagi aku masih sangat mengantuk"

"Yakk" aku memukul lengannya

"Aww appo" Seungwan mengusap ngusap lengannya

"Appo?"

aku membelakakan mataku, perasaan aku tidak memukulnya dengan kencang

"Ahh sakit sekali"

"Mana yang sakit???" aku sedikit panik dibuatnya

"ini..." Seungwan menunjuk bibirnya

"??"

"tolong cium disini"

"YAKK!" Aku memukulnya lagi, wajahku sepertinya sudah memerah sekarang, seungwan nampak terkekeh

Cold War - WenReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang