Cold War
2Semua member sudah memasuki van yang disedikan oleh manager mereka, member red velvet segera memasuki van, Irene mendahului untuk duduk dikursi paling belakang dan menarik wendy untuk duduk bersamanya disusul member lain yang duduk dikursi penumpang lainnya, tak lama van melaju dan membaur dengan kendaraan di jalanan, karena kelelahan dan perjalanan yang ditempuh cukup jauh untuk sampai di dorm sebagian member terlelap dalam van terkecuali irene yang masih terjaga mendengarkan suara nafas wendy yang teratur, mungkin wendy sudah terlelap disampingnya
*Irene POV*
Seungwan-ahh,
gadis ini membuatku kaget juga senang, ah bagaimana bisa dia melakukan ini didepan banyak orang, apa seungwan memang sengaja melakukan itu?
Untuk apa?
Sebenarnya aku sangat senang namun seungwan benar benar membuatku kaget, ah bagaimana bisa?
Aku bahkan tidak bisa terlelap sekarang setelah semua member sudah tertidur pulas, aku masih terjaga memikirkan apa yang seungwan lakukan, gadis ini... bagaimana bisa?
“Unnie...”
aku melihat seugwan, matanya masih tertutup rapat, apa dia mengigau?
“Juhyun Unnie”
sekali lagi, aku melihatnya, seungwan membuka matanya dan mata kami bertemu dengan jarak sedekat ini, walaupun didalam van minim cahaya aku bisa melihat mata seungwan yang menatapku dengan intens, tanpa jeda
“kenapa belum tidur?”
seungwan menegakan bahunya dan meregangkan lengannya, suaranya terdengar sangat lembut
“Ah... aku tidak bisa tidur”
aku menatap lurus kedepan, menghindari tatapan seungwan yang mematikan
“wae? Apa sesuatu menganggumu?”
Kau. Seungwan. Shon seungwan.
Aku menggeleng, tidak tau harus menjawab apa, memalukan sekali jika harus mengakuinya, belum sempat aku memikirkan ini lebih lama sesuatu yang hangat membungkusku, aroma yang tidak asing lagi, aku menengok dan seungwan sudah tidak lagi mengenakan jaketnya, gadis ini melepasnya dan memberikanya padaku, aku melihat seungwan yang tersenyum padaku, sesuatu yang selalu gadis ini lakukan
“kenapa memberikannya padaku seungwan-ahh?”
seungwan tidak menjawab namun membawaku untuk bersandar pada bahunya kemudian memegang tanganku dengan kedua tangannya, dengan kedua tangannya yang hangat, katakan padaku, apakah seorang manusia bisa lebih manis dari gadis ini?
“apakah sudah lebih baik?”
seungwan berbisik, hampir tidak terdengar, aku mengangguk pelan dengan senyuman yang kusembunyikan dari gadis ini
“Tidurlah unnie”
‘aku akan tertidur dengan nyaman dan bermimpi tentang seungwan, gadisku yang hangat’
*Wendy POV*
Aku terbangun ketika seulgi menyentuh bahuku, menyuruhku untuk bangun dan segera keluar dari van karena kami sudah tiba di dorm, aku melihat unnie yang masih betah tertidur.
aku memberikan isyarat kepada seulgi untuk masuk lebih awal dan membuka sedikit jendela mobil, sepertinya aku belum mau membangunkan unnie, kurasa unnie memang sedang tertidur nyenyak.
aku menungguinya degan manager-nim yang tengah merokok diluar sana, agak jauh dari van kami, alunan musik terdengar dari audio van ini, sebuah musik yang tidak asing lagi bagiku, suara merdu dari senior kami, Taeyeon sunbaenim dengan lagu Wine nya, menenangkan sekali, aku masih mengenggam tangan unnie yang mulai menghangat, menugguinya sampai unnie benar benar terbangun, aku senang walau hanya mendengar nafasnya yang teratur, tetap seperti ini

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold War - WenRene
Fiksi PenggemarThis is 100% Fanfiction, jangan dibawa serius, just for fun 😉 gxg, if you are homophobic exit in your finger ❌ Cerita dibalik Cold War yang mematahkan hati para Wenrene Seekers, Just look forward for the story, hope you like it 😎