Jangan lupa vote sebelum membaca....
"Ra, ini sudah siang. Cepat bangun!" Teriakan Mama dari depan kamar.
Dia terus menggedor pintu kamarku..
"Ma, Ra, masih mengantuk. ijinkan Ra tidur sebentar lagi." Aku menjawab sambil berteriak.
"Ali sudah menunggumu di bawah. apa kamu mau dia yang kesini untuk membangunkanmu?"
"Apa? Ali?? Jangaaan Ma.... Raib sebentar lagi keluar."
"Pagi, Ra," Sapa Ali. Dengan santainya si biang duduk manis di ruang makan
"Pagi juga Ali, kenapa kamu disini"? aku menghampirinya.
"Aku sengaja menjemputmu, kamu tahu kan hari ini kita harus siap menerima hukuman dari Miss Selena..." Ali mengingatkanku sambil berbisik.
"Iya, dan ini semua gara-gara kamu!" jawabku sewot.
"Maafkan aku, Ra, " Ali merasa bersalah.
"Sebaiknya kita berangkat sekarang. Aku tidak mau terlambat, bisa-bisa hukuman kita ditambah." membayangkan saja aku sudah bergidik ngeri.
Suasana sekolah sudah ramai saat kami tiba di sekolah. Beberapa sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Raib, Ali......" teriakan Seli mengagetkanku
"Kenapa harus teriak Seliiii." Ujarku jengkel.
"Kalian hutang penjelasan!!" Seli sarkastik.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan Sel,," Ali langsung meninggalkan kami.
"Ra, pergi kemana kalian, sepertinya ada yang disembunyikan dariku.." Seli menyelidik
"Aku tidak menyembunyikan apa-apa Selii,," aku memastikan
"Kemana kalian pergi kemarin?" Tanya Seli
"Umm, ke-kemarin Ali hanya mengajakku ke kantin.." aku gelagapan.
"Kenapa kamu gugup, Ra, kamu tidak sedang berbohong kan?" Seli mulai curiga.
"Tidak, Sel, ayo kita ke kelas.." aku menggandeng tangan Seli, berusaha menghilangkan kegugupanku.
"Selamat pagi anak-anak... keluarkan buku matematika kalian." bagiku suara Miss Selena terdengar sangat menakutkan.
Miss Selena mengedarkan pandangan ke penjuru kelas. Tajam menatapku. Sulit mengartikan tatapannya.
"Raib, Ali, kalian bisa berdiri di luar kelas, dan jangan mencoba untuk kabur!" perintahnya.
Suasana sangat sepi, semua murid sedang sibuk mengikuti pelajaran di dalam kelas. Ingatanku terbang di saat Aku dan Ali sama-sama di hukum Miss Selena karena tidak membuat PR. Saat itu pula persahabatan kami mulai terjalin. Aku tersenyum mengenang setiap pertualangan dengannya. Begitu banyak suka duka yang telah kita lewati bersama.
"Apa yang membuatmu tersenyum, Ra,?" Suara Ali menyadarkan lamunanku.
"A-aku tidak memikirkan apa-apa." aku mencoba berbohong.
"Kamu tidak pandai berbohong, Ra," Ali menatapku.
Aku menunduk, meremas ujung bajuku, terlalu gugup saat mengetahui Ali menatapku.
"Ra, lihat aku." Ali mengambil daguku. "Apa kamu ingat, ini seperti hukuman pertama kita dulu." Ali tersenyum menatapku.
"Kamu mengingatnya juga?" Balasku.
"Bagaimana mungkin aku bisa lupa, bahkan saat itu juga kamu telah berhasil membuatku penasaran.." Senyum Ali semakin lebar.
"Maksud kamu?" Aku balas menatapnya.
"Ekhem ekhem...." Suara Miss Selena mengagetkan kami.
"Saya menyuruh kalian disini bukan untuk pacaran.." Tegas Miss Selena.
"Maaf Miss, tapi kami tidak pacaran kok" Aku menunduk, tidak berani menatap Miss Selena.
"Raib, Ali, kalian harus membersihkan lapangan sampai benar-benar bersih, itu sebagai hukuman karena kemarin kalian membolos pelajaran saya... Dan sebagai hukuman tambahan bersihkan juga sepanjang lorong ini!" Perintah Miss Selena.
Aku melongo mendengar hukuman yang harus ku jalani.
"Kenapa ada hukuman tambahan Miss?" Tanyaku menatap Miss Selena meminta penjelasan.
"Itu karena kalian pacaran saat pelajaran saya!!" Jelas Miss Selena.
"Sudah, Ra, ayo kita laksanakan saja, lebih cepat lebih baik kan.." Ali menarik tanganku.
Dasar biang kerok!!!
***
Hai, part 13 muncul...........
Maaf kalo ceritanya kurang bagus ato gaje,, 😁😁
Awas typo bertebaran......... ✌✌
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, kritik dan saran sangat diharapkan agar author bisa membuat cerita yg lebih baik lagi ke depannya.....
Author minta maaf karna lama gag up 🙏🙏🙏
Terimakasih semuanya 🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Raib & Ali
Fiksi RemajaFanfiction!!! Ini cerita tentang persahabatan 3 remaja, Raib, Seli dan Ali.. Berawal dari sebuah persahabatan, hingga mereka terjebak dalam situasi yang rumit, ada perasaan lebih dari sekedar sahabat, namun sulit untuk mengungkapkan.. Apakah yang ak...