12 - Revenge

2.7K 378 122
                                    

Sambil melangkah, dedaunan kering berserak yang sedang masuk musim pergantian warna, wewangian pucuk tanaman ginseng merah menyengat hidung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil melangkah, dedaunan kering berserak yang sedang masuk musim pergantian warna, wewangian pucuk tanaman ginseng merah menyengat hidung.

Huwon, sejatinya berarti Taman Belakang, mengambil lahan seluas 32 hektar di belakang Istana Changdeokgung dan Istana Utama Hanok yang berada disisinya.

Taman kecil ini dibangun saat era Raja Taejo berkuasa. Awalnya dikhususkan untuk keluarga kerajaan dan para perempuan Istana, namun seiring bertambah usia desa ini terbengkalai oleh sulur ginseng merah. 

Setiap pondok kecil, tempat-tetirah, kolam teratai dan pepohonan yang berjumlah 26.000 spesies, tampaknya hanya bisa berdiam diri selama ratusan tahun menyimpan rahasia pelik para manusia yang pernah hidup di dekatnya.

Waktu berjalan lambat hingga tempat ini disebut Desa Ginseng Merah.

Tempat dimana Park Jimin bersembunyi dari penatnya Kerajaan. Melarikan diri dari tamak dan tingginya nafsu Min Daejeong.

Pakar Kerajaan di desa Ginseng Merah yang menjadi sumber segala dari informasi menyampaikan wasiat peninggalan itu telah lama lenyap. Jika masih tersisa pun, paling hanya selebaran kertas sobek.

Naasnya, pondok rumah cucu Kim Shinsoo hangus terbakar semalam.

Musti menyalahkan siapa sekarang?

Perlukah Yoongi berbuat keji lalu memalsukan wasiat baru?

Tidak tersisa cara lain.

"Tugasmu sekarang adalah mencari tinta cap pengesahan empunya ayahku. Dengan itu, tidak ada yang perlu kita takutkan lagi."

Jimin berujar tegas, "Baik, akan saya temukan."

Gerimis memburu pelan meski mentari beranjak. Ubin kayu itu jadi basah. Keheningan ini membunuh. Sementara Taehyung dan Seokjin terlelap dalam pengaruh obat yang diberi tabib.

Sesisip, Yoongi merasa tekanan jika melihat wajah sendu prajurit ini. Jimin terluka batin karena ulah adiknya. 

Pemimpin seperti apa dia jika terbungkam tanpa berbuat apa-apa?

"Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri," tegas Yoongi memulai bicara, "Dia telah mati."

"Kadang.." Jimin menghembuskan napas berat, "Orang yang pantas mati justru diberikan umur panjang. Firasatku berkata Daejeong masih berkeliaran dan akan menuntut balas dendam padamu."

Yoongi memincing serius, "Prajurit Park... kau tidak ragu membeberkannya padaku? Bagaimana jika aku pun berhianat lalu menusukmu?"

DAECHWITA | YOONTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang