20 - A General of Emperor

1.5K 262 112
                                    

siapa yg kangen Daechwita disini ?? 👀

siapa yg kangen Daechwita disini ?? 👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.



Mengendus aroma bilah bambu, juga mengandalkan insting penciuman kuat yang terlatih, Yoongi melacak keberadaan si kembar keparat yang masih belum mati itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengendus aroma bilah bambu, juga mengandalkan insting penciuman kuat yang terlatih, Yoongi melacak keberadaan si kembar keparat yang masih belum mati itu. Adiknya.

"Yang Mulia, sebentar lagi gelarmu akan disahkan secara utuh. Tidak apa mendapat resiko besar ini? Bisa saja kau yang mati tertebas. Dia itu termasuk pemimpin perang yang handal semasa berjaya."

Bertekad penuh api, "Pasang telingamu Prajurit Park, aku tahu betul akan kekuatanku sendiri. Jika kehendak langit memihakku maka aku pasti selamat."

Jenderal Park meneguk liur serat, sedikit bimbang meneruskan perjalanan. Jujur di lubuk hatinya dia masih tunduk di pengaruh resi kuasa Daejeong yang kejam. Sejak kecil dia dididik keras dalam kemiliteran dan tentunya dilarang berhianat.

"Sesuai denah yang diberi Hoseok, kita telah memutari hutan bambu ini dan melakukan perjalanan panjang tanpa tidur selama 8 hari. Bila kau ingin mundur, pergilah sekarang. Belum terlambat."

Setidaknya meski jiwa ambisius Yoongi tinggi, dia masih mementingkan keselamatan Jenderal Park yang gelisah.

"Yang Mulia akan pergi sendiri?"

Yoongi mengangguk, memutar arah kuda. "Tidak perlu ditutupi. Aku mengerti kebimbanganmu atas Daejeong. Kau masih takut berontak padanya.  Aku yang akan memberantasnya sendiri."

Sejak awal, Yoongi memang hendak pergi sendiri. Toh, ini urusan pertikaian pribadi klan Min saudara kembar. Namun ancungi kesetiaan Jimin yang bersikeras ingin melindungi Raja baru mereka.

Mencambuk ikat tali kuda, rahang tajam Yoongi mengeras.

Lekas sebelum petang menjemput di hari ke-9, dia memacu cepat kudanya meninggalkan Jimin di tengah tebalnya kabut asap.

DAECHWITA | YOONTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang