KEKACAUAN

608 48 1
                                    

Tidak butuh waktu lama bagi Can menyelesaikan apa yang di tugas kan Tin pada nya, Tin juga tampak puas dengan hasil yang di berikan oleh staff baru seperti Can,ia sangat teliti dan membuat Tin semakin tertarik dengan nya.

"Kau bisa melanjutkan untuk laporan tahunanmu, rekap dan kirim ke email ku nanti."Tin berusaha bersikap dingin untuk menjaga wibawanya di hadapan setiap orang.

"Baik terimakasih pak."Ucap Can tersenyum dengan cantik membuat Tin hanya diam sambil mengigit bibir sensual nya.

"Ya tuhan, kenapa dia sangat tampan"Batin Can, ia sangat gugup berhadapan dengan bos nya saat ini padahal ia tau kalau bos tampan nya ini punya tunangan dan ia juga memiliki Jos, hubungan Can dan jos sudah hampir 4 tahun lamanya tapi hingga saat ini Can masih belum mendapatkan lamaran dari pria itu dan parah nya ia sudah mendapati jos berselingkuh hingga 6x. Luar biasa bukan kesabaran yang di miliki Can untuk jos.

"Melamun apa"Tanya Tin tiba tiba membuat Can terkejut dan mendadak menjadi canggung di hadapan bos nya.

 "Ah tidak, ma- maaf pak"Ucap Can ke arah bos tampan nya itu lalu dengan segera ia memutar tubuh nya untuk keluar dari ruangan itu.

Mata Tin langsung kembali melihat ke arah bongkahan padat milik Can seperti tadi, ia membanyangkan bagaimana rasanya jika ia memukul bokong tersebut dan meremas nya kuat.

"Kenapa aku bodoh sekali, bagiamana bisa melamun seorang bos di hadapan nya langsung"Batin Can sambil memegangi berkas nya dengan sedikit geram.

Drrtt.... Drrtt

Ponsel Can bergetar pelan,ia melihat satu pesan dari jos yang sedari tadi ia tunggu tunggu.

"Hey.... aku punya hadiah untuk mu "Jos mengirim pesan singkat membuat Can tersenyun kecil, ia memulai mengetik untuk membalas pesan dari jos.

"Apa yang kau lakukan Can?Suara yang dingin itu terdengar jelas di belakang nya dekat membuat Can enggan untuk berbalik badan. ia cukup tau suara siapa itu karna baru saja ia menemui pria itu di ruangan nya.

Pelan ia menoleh ke belakang dan melihat sosok yang membuat nya gugup seperkian detik tadi.

"Apa kau sudah  besar kepala karna kerjaan mu tadi sudah benar? "Tanya Tin dengan wajah dingin dan menatap tajam ke arah Can yang merasa canggung.

"Pak saya......

"Sudah lah, kali ini aku memaafkan tapi tidak untuk lain kali"Potong Tin tiba tiba, ia memilih untuk pergi dari hadapan Can dan segera gadis itu memeriksa jantung nya yang berdetak kencang karna ketakutan lalu menarik nafas nya pelan.

Sementara di sisi lain Jos dengan seorang gadis tampak sedang saling merayu dan bercanda bersama tanpa mengenakan busana.

"Kenapa kau menatap ponsel mu terus? "Tanya gadis itu dengan manja sambil memasang wajah cemberut.

"Tidak sayang, ayo lanjut lagi"Ajak Jos kembali mengecup pundak gadis itu hingga kepusat leher.

"Tunggu! kapan kau akan memutuskan Can? "Tanya gadis itu mendorong Jos untuk menjauhi  dirinya.

"Jenny.... aku masih belum punya cara untuk memutuskannya" Timpal Jos membuat gadis di pelukan nya percaya.

"Aku letih pacaran diam diam seperti ini"Timpal Jenny kembali lalu bangkit dari tempat tidur seraya menutupi tubuh telanjang nya dengan selimut.

"Hey.....yang penting aku mencintaimu"Ucap Jos ikut bangkit memeluk tubuh jenny sambil meremas kedua gundukan di dada Jenny.

"Mungkin aku tidak akan begini kalau Can mengizinkanku"Batin Jos seraya mengecup punggung putih milik Jenny.

Jenny kembali berbaring di sisi ranjang dengan tampak sedikit berfikir.

"Sepertinya aku harus giat untuk menyakinkan Jos untuk mengakhiri hubungan nya dengan Can"Batin Jenny melayang jauh dan memikirkan Jos.

Waktu berjalan seiring jam yang terus berputar, tanpa terasa kalau hari ini adalah hari ke 7 Can bekerja dengan baik seorang pegawai baru kantor itu.

Tin masih mencari celah dimana saat ia untuk membuat Can mau mengikuti aturan main di luar kantornya, menjadikan Can sebagai pacar yang untuk di pamerkan  kekeluarga nya agar pertunangan nya dengan Sammy batal. ia buak tipe pria yang blak blakan karna itu akan membuat harga dirinya jatuh sebagai seorang bos.

Sementara Jos entah kenpa ia mulai mendapat pesan terror dari seseorang, peneror itu sangat tau di mana dan apa yang sedang di lakukan Jos.beberapa hari yang lalu ia ketakutan karna seseorang mengirim foto ia bersama Jenny di bawah pintu apartemen miliknya.

"Bagaimana kalau ini sampai ketangan Can,ia pasti sangat marah besar"Batin Jos lalu segera mengambil korek untuk membakar foto foto itu.

Tok... Tok... Tok

Suara ketukan pintu membuat Jos terkejut, ia menoleh ke arah pintu dan mematikan api nya dengan segera, Joss segera membersihkan abu foto yang sebagian nya sudah terbakar dan langsung melempar sisanya ke bawah ranjang.

"Jos.... "Seru Can dari luar pintu terdengar cukup keras.

"Sebentar sayang"Seru Jos dari dalam lalu berlari ke arah sumber suara untuk membukakan pintu untuk Can

"Sedang apa? kenapa lama sekali? "Tanya Can melirik kedalam apartemen.

"Aku tadi di kamar mandi"Ujar Jos berbohong lalu mengambil tangan Can untuk mengajak nya masuk.

"Seperti bau sesuatu terbakar? "Ucap Can melihat keadan sekitar.

"Tidak..... memang sering seperti ini sejak tetangga sebelah pindah"Jawab Jos seperti nya ia sangat lihai dalam berbohong dan menyembunyikan sesuatu.

"Aku merindukan mu"Ucap Jos memeluk erat tubuh Can yang mungil bagi tubuh nya yang kekar.

"Aku juga, maaf aku sibuk beberapa hari ini"Timpal Can mencoba mencairkan suasana.

"Tidak masalah"Jos memegang pinggul Can yang ramping dan menaikan gadis itu di dapur nya lalu segera mencium bibir plan dengan gemas.

"Jos cukup"Seru Can saat tangan Jos mulai naik kearah dadanya, ia sangat tidak nyaman terhadap sentuhan dari pria yang intim di tubuh nya karna sampai  saat ini ia masih belum percaya pada Jos atau pria mana pun.

"Maaf"Lebih Jos lalu menjauhi Can yang terlihat canggung.

"Hubungan seperti apa ini"Seru Jos tiba tiba kesal.

"Apa maksud mu"Tanya Can tidak mengerti apa yang di ucapkan Jos.

"Kau! sangat sulit untuk ku sentuh kita berpacaran sudah cukup lama tapi kenapa kau masih menolak ku? "Ucap Jos berusaha mengeluarkan isi hati nya pada Can yang mengerut kan kening nya.

"Jos, kita tidak.....

"Aku menyukaimu!! jadi biarkan aku masuk"Ucap Jos mendekat ke arah Can dan mencium Can sambil berusaha melepas kancing kemeja gadisnya.

"JOS HENTIKAN! "Teriak Can lalu melayang kan satu tamparan menyakitkan di pipi Jos.

Can meremas tangan nya sendiri dan merasa bersalah karna menampar wajah Jos, ia turun dari tempat nya dan berjalan keluar apartemen jos.

" Can !"Seru Jos berusaha menahan pacar nya, tapi gadis itu tidak memperdulikan nya lagi dan di saat ia keluar tanpa sengaja ia berpas pasan dengan Jenny yang ada di depan pintu apartemen Jos.

"KAU? "Seru Can lalu menoleh ke arah Jos yang mendekat dan menatap takut ke arah nya.

"Aku kecewa dengan mu Jos"Ucap Can lalu berjalan menjauhi mereka.

"Can tunggu!! Can! "Jos berusaha mengejar Can yang terus berjalan tanpa menghiraukan siapa pun.

"Sayang biar kan saja"Ucap Jenny sambil menahan legan Jos.

"LEPAS! "Perintah Jos lalu menepis tangan jenny dan terus mengejar Can yang sudah menghilang dari lorong apartemen nya. 




Next cerita selanjut nya...

10 day with my bastard boss 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang