Suasana kini berubah, Can tampak berfikir keras di hadapan bos nya itu, ia tidak menyangka kalau harus terjebak dengan mean saat ini.
Tin tampak memandangi nya dengan wajah serius sembari menunggu nya untuk sepakat atas apa yang iya janjikan.
"Bagaimana? kau bisa menikmati hidup yang kau impikan Can"Ucap Tin sambil membuka tangan nya seolah membuat Can melihat rumah nya yang mewah dan besar.
Can menatap nya dengan menaruh tangan nya di paha dan merapatkan nya kuat, ia sesekali melirik ke arah Tin seraya mengigit bibir nya dengan kuat sehingga tampak merah dan mengoda.
"Apa aku bisa?"Tanya Can keluar dengan pelahan ke arah Tin membuat pria itu kembali tertawa membuat Can menjadi tertarik mengikuti syarat bos nya itu. Ia merasa seperti tertantang lagi pula itu hanya 10 hari berlagak seperti kekasih seorang pria tampan tentu saja tidak berdosa kan.
"Kalau kau tidak mau aku akan mencar.....
"Tidak..... aku mau"Potong Can keluar begitu saja membuat senyum Tin mengembang sempurna.
"Baik.... kau harus ingat semua peraturan yang sudah aku sebutkan tadi, ingat jangan lakukan kesalahan apapun!" Perintah Tin tegas kepada Can, ia bangkit dari tempat duduk nya menuju kesalah satu lemari untuk mengambil sesuatu.
"Ini untuk mu, belanja lah sesuka mu dengan kartu ini"Ucap Tin memberikan sebuah kartu kepada Can yang tampak berat menerimanya.
"Kartu itu tidak memiliki batas dan jangan mempermalukan ku"Ucap Tin lalu memengagi bibirnya seraya menatap ke arah dada Can yang tampak dari atas sini.
Can tampak mengangguk dan mendongak melihat Tin yang tiba tiba saja mengalihkan perhatian nya agar tidak ketahuan mesum kepada bawahan nya ini.
"Lalu pekerjaan ku?"Tanya Can
"Kau tak perlu bekerja lagi, aku akan mencukupi seluruh kebutuhan mu"Timpal Tin kembali melirik bongkahan dada padat milik Can saat menyadari gadis itu tidak lagi melihat ke arah nya.
Can mengangguk lalu beringsut untuk berdiri dari tempat nya.
"Baiklah aku pulang dulu kalau begitu"Ucap Can sambil tersenyum tipis.
Tin tersenyum seraya mengkerutkan kening nya menatap ke arah Can.
"Siap bilang kau boleh pulang Can?"Tanya Tin membuat Can langsung menatap ke arah nya dengan tatapan aneh.
"Maksud bapak?"Tanya Can menatap nya tampa berpaling sedikit pun.
"Mulai hari ini kau tinggal bersama ku di sini sampai perjanjian itu selesai"Jawab Tin dengan nada tegas ke arah Can.
"APA?tapi aku tidak bisa"Ucap Can terbata.
"Kau sudah sepakat Can"Ucap Tin kembali mengingatkan dirinya pada hal yang baru saja dia sepakati.
"Tidak apa Can, ini hanya 10 hari,kau pasti bisa itu tidak lama"Batin Can mencoba menguatkan hati nya seraya menatap ke arah Tin lalu mengangguk setuju.
"Baiklah, ayo aku tunjukan kamar mu"Ucap Tin lalu langsung berjalan ke kamar Can, gadis itu menatap punggung kekar Tin yang tidak pernah ia lihat di kantor, ia sangat mengangumi pria ini dengan mudah entah pesona apa yang membuat nya merasa sangat tertarik pada Tin.
"Ah....tidak bisa begini! kau tidak boleh jatuh cinta itu tidak ada dalam kesepakatan, Can sadarlah"Batin Can menjadi jadi sembari terus menatap dan melamun punggung kekar Tin.
Bugggh!
Tanpa sadar Tin berhenti dan membuat nya menabrak punggung itu dan langsung memeluk Tin dari belakang membuat Tin terkejut. dengan cepat ia melepas kan pelukan nya dari sana dan menjauh.
"Maaf pak, aku tidak sengaja"Ucap Can menunduk dan terbata, Tin menoleh ke arah nya dengan tatapan yang tidak bersahabat.
"Tidak masah, lagi pula nanti kau juga harus terbiasa"Ucap Tin tersenyum dengan jarak dekat.
"Apa maksud bapak"Tanya Can tidak mengerti.
"Bukan kah sepasang kekasih harus selalu terlihat romantis di depan semua orang?"Tanya Tin membuat fikiran kotor di otak Can langsung menghilang seakan tertiup agin.
"Astaga kenapa fikiran ku sangat kacau"Keluh Can di hadapan Tin.
"Apa yang kau fikirkan?"Tanya Tin penasaran.
"Aku kira bapak akan melakukan itu pada ku"Can berusaha jujur seraya menelan salivanya kembali kuat kuat.
"Terlalu polos"Batin Tin mendelik kearah Can yang masih mengulung ujung baju nya ke atas.
"Sudah lah.... kau bisa istirahat hari ini,besok kau harus berbelanja untuk memulai peran mu"Ucap Tin kembali lalu membuka pintu kamar yang sudah di siap kan oleh pelayan.
Can masuk ke dalam kamar nya dan melihat isi nya, kamar itu sangat besar dengan nuansa warna yang sangat ia sukai tampak elegan dan pemandangan cantik terlihat dari atas sini.ia merasa hidup seperti cerita cinderella moderen.
Ia terus berjalan menyusuri kamar yang besar dengan fasilitas yang lengkap, ia juga tidak perlu repot keluar kamar jika ingin ke kamar kecil seperti kamar sewaan nya selama ini. ia memengangi tv LED yang sangat besar dan segera menghidupkan nya.
"Ya tuhan..... ini kamar atau bioskop"Seru Can lalu duduk di ranjang yang sangat empuk.
"Waahhh.... empuk dan nyam sekali berbeda dengan kamar ku dulu"
Batin Can seraya berbaring di kamar nya hingga tertidur pulas di sana.Sementara Tin menikmati kopi nya hari ini, ia cukup beruntung karna memiliki semuanya. ia sudah melihat seluruh latar belakang tentang kehidupan Can dan ia memanfaat kan semua nya agar gadis itu mau menuruti segala ke inginan nya untuk membantu nya membatal kan pertunangan nya dengan Sammy.
Tunggu next cerita nya....
KAMU SEDANG MEMBACA
10 day with my bastard boss 18+
Short StoryMenceritakan sebuah hubungan yang di dasari dengan perjanjian kontrak antara Boss dan pegawai perempuan nya. di mana boss itu bernama Tin Menthanad dan pegawai perempuan nya bernama Can Kirakorn. Dan bagaimana kelanjutan hubungan mereka berdua saat...