Jangan tanyakan lagi saya sekarang lagi ngapain. Tentu sedang jadi bulan-bulanan anak anak yang lain. Mulut mereka tidak ada bedanya dengan tong kosong nyaring bunyinya.
Mereka padahal baru tahu sepuluh menit yang lalu. Dan sekarang baru saja tiga puluh menit berlalu, panitia yang lain sudah tahu dan tengah menggunjing saya.
"Gue udah duga sih, kalau si doy ada feeling sama adik cewek itu. " Kata Sejeong pada Yerin.
Yerin melirik ke saya terus ngeliat ke Sejeong lagi. Dia agak enggak enak, tapi tetap aja senyum senyum terus ngangguk mengiyakan.
"Iya. Gue juga sadar itu kok, " Timpal Yerin.
Taeyong nepuk pundak saya, alhasil saya memfokuskan pandangan saya kedepan. Dan enggak nengok sana sini, ngedengerin omongan mereka tentang saya.
"Sejak kapan lo suka cewek, doy? " Tanya Taeyong. Menyebalkan.
Memangnya dia kira selama ini saya tidak terlihat mempunyai ketertarikan pada lawan jenis. Atau Taeyong malah mengira saya mempunyai kelainan menyukai sesama jenis. Untuk apa dia bertanya hal bodoh seperti itu. Jelas saya normal.
"Apasih lo! "
"Wesh, santai dong masnya. Gue jadi makin yakin kalau si doyoung beneran suka sama adik kelas itu. " Taeyong ketawa kecil sambil nutupin mulutnya.
Dan berbincang ria dengan mahluk Tuhan yang ngeselinnya enggak ada ampun. Siapa siapa lagi kalau bukan orang orang yang sudah ngintipin saya tadi.
Saya ingat. Saya melihat Jaehyun yang ketawa ketawa sambil mantengin ponselnya.
"Lo kenapa bisa disini, Jae? "
Jaehyun mendongak ngeliat ke saya. Dia senyum. "Mainlah, apalagi. "
Benar benar kurang kerjaan. Seharusnya dia enggak diperbolehkan kesini. Pasti Taeyong yang menyelundupkan manusia macam Jaehyun ke acara sekolah.
"Doy, bagi bagi cerita lah, bagaimana sih bisa suka sama adik kelas? Rasanya gimana? " Tanya Lucas.
Sumpah. Lucas bikin saya enggak berselera sekarang. Mana sebentar lagi akan dimulai acara menyambut fajar. Tapi tenang Doyoung, kamu pasti bisa mengatasi ini dengan tenang.
"Males, ah. Gue mau ke belakang dulu, "
"Eh doy, jangan ngambek gitu lah. Kalau mau maki maki sok aja, mending gitu daripada lo pergi. " Kata Taeyong.
Tapi sayangnya saya malas memaki mereka. Pasti yang ada dibilang beneran suka. Saya geleng-geleng. Terus ngeliat ke Jaehyun yang mainin ponselnya lagi. Disini cuman ngikut maling wifi aja.
"Gue mau nyari makanan, laper. " Kata saya menjadi alasan.
Meskipun disuruh gabung dan enggak dibolehin. Saya tidak peduli dan melanjutkan pencarian makanan.
Kalau dipikir pikir. Saya sudah lapar. Kalau Chaeyeon lapar tidak ya? Eh, kok. Saya mengerjap sambil menggelengkan kepala beberapa kali. Buat apa saya mengingat gadis berkacamata itu.
Sepertinya saya hanya teringat omongan anak anak saja, tentang saya menyukai Chaeyeon. Jadi secara tidak sadar tiba-tiba saya mengingat gadis itu. Tapi, yasudahlah. Lagipula gosip akan cepat meredam asalkan tidak ada bukti bukti yang menjadi bahan gunjingan semakin lama.
Saya sampai didapur utama. Panitia konsumsi menjalankan tugas dengan baik. Mereka tengah membuat makanan untuk sarapan nanti.
"Jungyeon, " Panggil saya.
Jungyeon noleh dan menghampiri saya. Dia panitia yang kerjanya mengawasi dan memandu. Juga sebagai juri yang mencoba masakan. Saya menautkan kedua tangan saya dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Idaman 「 Kim Doyoung X Jung Chaeyeon 」
Kurzgeschichten[ Enggak semua orang menilai dari luarnya dulu ] "Dia lucu kok, cantik juga, baik lagi. " -Kim Doyoung. "Kakaknya ternyata cuek, mungkin karena dia enggak suka gue kali ya. Makanya gitu, " -Jung Chaeyeon. ☑non baku ☑up kadang ☑typo maafkan Start: En...