Kali ini saya enggak ada di aula buat ngejagain anak bimbingan sama ngeliat para pengemuka ekskul untuk memperkenalkan ekskul nya, saya lagi ada diruang panitia.
Sedang mengadakan rapat dadakan, yang dipimpin sama pembina OSIS. Akhirnya saya nyuruh Yerin buat jagain mereka selagi saya izin rapat.
Jadi dirapat ini kita membicarakan tentang Wetgame, katanya untuk acara tambahan itu akan dilaksanakan dalam satu hari penuh dan tidak diadakan disekolah.
Kepala sekolah yang baru dilantik beberapa bulan lalu, mengusulkan untuk outbound disalah satu tempat terkemuka diBandung.
Jujur, awalnya saya iri sama angkatan ini. Dulu waktu saya mos, pas Wetgame enggak diadain di satu hari penuh. Juga tidak sampai ke tempat-tempat rekreasi.
Namun, menyadari kalau saya sebagai kakak pembimbing akan ikut serta. Saya jadi bersyukur karena sudah berpartisipasi dan mengikuti organisasi intra ini, meski dengan tugas yang numpuk juga sedikit membebani. Tapi tidak sepenuhnya keseriusan dan tugas yang dihadapi.
Lihat sekarang, saya bisa bersenang-senang juga. Hitung-hitung liburan gratis.
"Jadi bagaimana pak untuk menyewa bus nya? " tanya Sejeong dari panitia akodeko.
"Buat menyewa bus sudah bapak tentukan kita pakai bus apa, untuk tarifnya sudah dikasih dari bapak kepala langsung. Dan yang mengurusinya juga langsung bapak kepala, "
Saya lega, karena tidak terlalu banyak yang harus kami urus lagi. Paling-paling nantinya kita akan berdiskusi soal game apa saja yang seadanya akan dilaksanakan nanti.
Berhubung seharian dan tempat yang juga memadai untuk melakukan game, maka akan banyak menguras pikiran juga dana untuk mengadakan beberapa game.
"Bapak serahkan ke kalian untuk daftar rangkaian acara, buat gamenya. Usahakan yang tidak terlalu neko-neko. "
Yang lain ketawa juga bapak pembina OSIS yang kayaknya lagi mencoba mencairkan suasana untuk membangun semangat panitia lain, saya yang enggak ngerasa ada yang harus ditertawakan hanya tersenyum tipis.
"Kalau gitu bapak tinggal dulu, " kata bapak. "Semangat! "
"Semangat! " sorak yang lain.
Saya cuman senyum senyum aja karena beda sendiri. Setelah kepergian bapak akhirnya pimpinan diambil alih sama Taeyong.
"Gimana nih? Kayaknya kita bakal seru-seruan lusa. " kata Taeyong dan ditimpali kekehan yang lainnya.
Pikiran saya masih memikirkan game apa saja yang akan diadakan ditempat outbound itu, kalau bapak kepala bilang tempat itu semua dibooking oleh sekolah.
Dengan begitu, semuanya bisa memainkan permainan outbound disana. Seharusnya tidak perlu banyak barang lagi yang harus disiapkan.
"Gimana kalau balap karung! " saran Lucas.
"Eh! Lu kira ini tujuh belasan apa? " sungut Scoups. "Gimana kalau panjat pinang aja. "
"Sama aja bodoh! " timpal Lucas.
Yang lain pada ketawa menertawakan kebodohan-kebodohan mereka.
"Kayaknya kita cuman butuh bendera sama beberapa amplop. " kata saya membuka kotak usulan.
Taeyong keliatan lagi mikir, terus nyuruh Sowon buat nulis saran dari saya. Setelah itu Taeyong ngebuka ponselnya yang kayaknya lagi ngeliat referensi gimana tempatnya.
"Oke tuh doy, kayaknya kita manfaatin arena tempat ini aja buat Wetgame nya. "
"Emangnya maksudnya game apa sih Young? " tanya Taehyung dari panitia korlap.
"Jadi tuh kita main game menemukan bendera, nanti mereka satu-satu dikasih amplop pertama buat nemuin satu bendera yang akan mewakili tim mereka. " jelas Taeyong. Kayaknya dia sepemikiran sama saya.
Setelah lama berkutat sama rapat akhirnya saya keluar dan kembali ke tempat dimana seharusnya saya berada, di aula. Awalnya saya berdiri dan mengabsen anak bimbingan saya yang lagi pada duduk berjajar.
Tapi waktu saya lihat barisan perempuan, saya enggak menemukan Chaeyeon dekat perkumpulan gugus tulip. Saya bisa lihat bangku antara Mina sama Yein itu kosong, mungkin seharusnya Chaeyeon duduk disitu.
Akhirnya saya enggak jadi duduk dan kembali turun kebawah dan menyusuri lorong sekolah, setidaknya kalau Chaeyeon izin ke toilet saya bisa pas-pasan ketika dia selesai.
Sampai ketika saya belok dari kelas 10 IPS 4 dan menemukan toilet yang ada dibawah tangga, tapi yang bikin saya berhenti karena disana ada Chaeyeon sama Yuta.
Duh, ini Chaeyeon ngapain lagi sampai didatengin sama keamanan.
Dengan cepat saya ngeraih tangan Chaeyeon. Saya bisa lihat Yuta yang natap saya kaget, saya tahu Yuta lagi ngomong sama Chaeyeon. Tapi saya enggak peduliin.
"Eh kak, " kata Chaeyeon.
Tapi saya enggak nengok ke dia dan masih natap Yuta.
"Ada masalah apa sampai harus diomongin didepan toilet cewek? " tanya saya ke Yuta, tapi Yuta malah melihat ke Chaeyeon.
Saya akhirnya melihat Chaeyeon yang nunduk ngeliatin tangannya yang dipegang sama saya.
"Kakak ini ngomong apa aja sama kamu? "
Chaeyeon ngedongak dengan alisnya keangkat satu. Kayaknya dia kaget tiba-tiba saya tanya.
"Kamu ngomongin apa aja sama kakak ini? " tanya saya sekali lagi dan Chaeyeon langsung naikkin kedua sudut bibirnya.
"Tadi kakak ini cuman meriksa atribut aku kok kak, terus muji aku sama nyuruh aku cepet-cepet ke aula. " jawab Chaeyeon. Yang kayaknya dia enggak punya gen untuk bohong.
"Yaudah, sana kamu ke aula. " titah saya dan dia langsung pamit ke saya dan Yuta. Lalu berjalan ke aula.
Kini saya berhadapan sama Yuta, sebelumnya saya belum ketemu sama Yuta. Kata Yerin kemarin katanya Yuta mau ketemu sama saya.
"Gimana yut? Kata Yerin lo mau ketemu gue?"
Yuta menghela nafas dan nyuruh untuk cari tempat lain. Akhirnya kita berakhir dikantin sekolah, seharusnya saya enggak boleh disini. Tapi karena Yuta yang ajak jadi kalaupun saya kena hukum, saya bisa tunjuk Yuta sebagai penanggung jawab.
"Adik kelas yang tadi itu, yang kemaren jatohin buku nya kan? "
Ternyata masih soal buku, kenapa juga Yuta harus memperbesar masalah ini. Lagian masih banyak anak lain yang bermasalah lebih parah dari pada Chaeyeon.
"Iya, " jawab saya singkat.
"Lain kali jangan biarin dia gitu lagi doy, gue enggak mau ada kakak keamanan yang sensi. Lo tahu kan gimana kakak keamanan yang ceweknya, "
Ah, ternyata Yuta masih inget temen. Saya awalnya udah masang muka datar dan seakan mau marah-marahin Yuta kalau dia lebih inget tugas panitia tapi ternyata enggak. Oke doy, positif thinking.
"Kemaren lu tahu si Aila gak? Anak bimbingan gugus anggrek, bimbingannya si Winwin. Dia dimarahin abis sama Junghyeon. Anaknya sampai nangis-nangis, "
Ini saya malah jadi kejebak sama curhatannya Yuta, bahkan udah hampir setengah jam Yuta enggak ada abis-abisnya ngegosipin rekan keamanannya sendiri.
Katanya terlalu menjiwai dan seakan jadi penyihir sekolah. Lagipula saya enggak peduli dan cuman ngangguk ngangguk aja, biar Yuta enggak merasa dikacangin.
Tapi tiba-tiba ponselnya saya bunyi, harusnya tadi saya kumpulin lagi ke keamanan setelah selesai rapat. Tapi enggak sempet karena langsung balik lagi nyari Chaeyeon.
Saya buka dan ada notifikasi dari Yerin. Ini kenapa dia bisa pake ponselnya? Bukannya dia lagi nugas ngejagain anak bimbingan di aula.
🍄
| Doy
| Doyoung!
| buruan ke UKS, ini Chaeyeon pingsan kepeleset ditangga
Read"Yuta! Gue duluan, "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Idaman 「 Kim Doyoung X Jung Chaeyeon 」
Historia Corta[ Enggak semua orang menilai dari luarnya dulu ] "Dia lucu kok, cantik juga, baik lagi. " -Kim Doyoung. "Kakaknya ternyata cuek, mungkin karena dia enggak suka gue kali ya. Makanya gitu, " -Jung Chaeyeon. ☑non baku ☑up kadang ☑typo maafkan Start: En...