T u j u h B e l a s

28 4 2
                                    

Roda selalu berputar, layaknya kehidupan, nasib manusia dan takdir yang didapat masing-masing insan. Tiga tahun lalu menjadi tahun yang amat menyakitkan untuk seorang gadis tanggung.

Tragedi yang menyapanya bergantian bersamaan dengan luka hati yang tak dapat ia halangi.

Waktu itu sang gadis masih sering mengutuk takdirnya. Tak menerima dan selalu bertanya kenapa dirinya yang harus menerima pahitnya tragedi.

Namun ia sadar. Tak ada gunanya mengutuk dan menyumpah. Hidupnya terus berjalan dan ialah yang harus menjalankan skenario yang diberikan Tuhan padanya. Alih-alih dia yang kesakitan, sesosok adam di sana lebih menderita dari dirinya.

Mungkin saat itu ia marah akan perselingkuhan yang dilakukan sang ayah. Hal bejat yang ia benci. Karena hal itu yang membuat sang ibu berapa kali masuk rumah sakit.

Berjalannya waktu fakta yang amat menyakitkan itu ia ketahui. Lintang memang tak membenarkan kelakuan sang ayah tapi ia berharap bahwa perempuan yang menjadi simpanannya bukanlah orang yang ia kenal.

Lily Tiana Seymour. Seorang janda yang ditinggal mati suaminya—Hendrick James Seymour. Dan siapa yang menyangka bahwa ia adalah ibu dari seorang Kamal Altair Seymour.

Ya, teman kecilnya yang lucu dan baik hati.

Takdir yang sangat lucu bukan?

Entah sejak kapan keduanya saling menjalin hubungan dan mengkhianati ibunda tercinta. Lintang sejak saat itu juga menjauhi Kamal dan tidak lagi melakukan rutinitas mereka berdua, sama-sama menikmati senja di bukit yang tidak diketahui namanya.

Puncaknya, ketika sang ayah tak lagi serumah dengan mereka dan memilih tinggal di rumah keluarga Seymour, sembari menunggu surat perceraian. Dan malam itu mengubah takdir mereka yang lain.

Pada hujan malam bulan Juli.

Dengan seluruh amarah yang ia pendam. Lintang nekat mengunjungi  kediaman keluarga Seymour, hendak memaki, namun naas, sebuah mobil dari kejauhan menabraknya. Ia terpental sangat jauh dan tak sadarkan diri. Kecelakaan itu mengakibatkan kepalanya sedikit cedera, untungnya ia bisa diselamatkan.

Bersamaan dengan itu, Sang ayah membawa keluarga Seymour pergi menjauh, namun sepertinya takdir sangat tak menyukai rencananya. Mereka mengalami kecelakaan.

🥀

"Dan semua terjadi gitu aja, Ayah aku, ibu Kamal dan saudara kandungnya meninggal karena kecelakaan hari itu. Hanya dia yang selamat," tutup Lintang. Suaranya sedikit bergetar. Mengingat kejadian lampau yang menyakitkan lalu menceritakannya ternyata sesakit itu.

Yeonjun hanya membeku di tempat. Sedari tadi ia diam mendengarkan dan ikut kedalam suasana menyakitkan yang dirasakan kekasihnya ini.

Tangannya ia bentangkan dengan lebar. Bermaksud menyambut raga Lintang ke dalam rengkuhannya, dan disambut dengan deraian air mata yang sejak tadi memaksa keluar dari peraduannya.

"Gapapa...., Kamu udah hebat bertahan sampai sekarang," bisik Yeonjun.

Keduanya menghabiskan malam itu dengan haru, beserta suara tangis pilu dari seorang gadis yang lelah akan hidupnya.

🥀

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

Ga biasa nulis yang kayak gini :') kesannya di aku kayak maksa banget ga sih? Hueee.....

(Revisi)

Like a Poem •Hueningkai•(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang