Part 6

19.9K 2.7K 1.5K
                                    

Jaeyong fanfiction
By anna

Semakin banyak komen dan vote.. semakin cepat aku update wkwkwk...

Happy reading....

Keheningan merayap dengan begitu perlahan hingga memenuhi setiap celah di penjuru ruangan, perkataan singkat namun terdengar begitu tajam yang keluar dari mulut lelaki mungil tunangannya itu mampu mengubah atmosfir panas menjadi sedingin es di kutub utara. Layaknya api yang membakar habis dirinya tanpa sisa, tubuhnya memaku dengan wajah yang memucat menjadi tanda jika keterkejutan begitu menampar kewarasan yang Jaehyun miliki.

Cokelat bertemu hitam, tak bisa lagi terelakkan ketika sanubari berbisik lirih untuk membingkai wajah sang tunangan dengan penyesalan yang tak berhujung. Rasa itu datang bagaikan racun yang mampu membunuhnya dalam sedetik. Begitu kuat, dan mematikan hingga rasanya bernafaspun sulit untuk Jaehyun lakukan.

Di sisi lain dengusan kecil terdengar di tengah deru nafas yang saling berkerjaran. Sehebat itukah? Senikmat itukah? Hingga kewarasan mereka menghilang di gantikan kegilaan yang tak berotak. Rasanya Taeyong ingin tertawa dengan keras, lelaki itu begitu terhibur dengan ekspresi yang Jaehyun berikan 一Karena apa? Terkejut? Entahlah, Taeyong sendiri tak bisa menebak apa yang ada di dalam kepala tunangannya.

Taeyong menatap pergelangan tangannya yang tersemat jam tangan keluaran terbaru dari Rolex. Lima belas menit waktu yang ia gunakan dengan sia-sia untuk melihat kegiatan menjijikan dua orang di depannya. Menghiraukan hatinya yang menjerit pilu, Taeyong dengan begitu santai berjalan ke arah Jaehyun dan Naeun. Sekuat tenaga Taeyong mengendalikan raut wajahnya agar tetap datar, ia sudah biasa bukan? Seharusnya ini tidak akan sulit.

Terlebih ketika mendapati raut penuh kemenangan dari sang kakak. Taeyong mendengus dengan cara yang begitu menggelikan. Ia berharap jika penyakit itu tak akan datang secepat hujan yang jatuh ke bumi, secepat buah yang terjatuh karena tarikan dari gravitasi. Meskipun Taeyonh sendiri tak bisa memungkiri jika kilatan-kilatan itu mulai kembali bermain di dalam benaknya.

一Menjadikan satu persatu bayangan yang pernah di lalui tergambar acak bagaikan roll film yang telah rusak.

Ini membuatnya pusing, dan Taeyong tidak menyukainya.

"Ba一"

Taeyong tak ingin berkata apapun, hanya tangan yang terangkat ke atas untuk menjadi isyarat agar lelaki itu menghentikan setiap pembelaan yang akan terucap dari bibir penuh muslihat itu. Sebaliknya Taeyong memilih untuk menatap satu wanita yang sudah tidak memiliki urat malu dengan tatapan merendahkan. "Noona. Apa kau akan terus terlentang dengan membuka kedua pahamu seperti itu? Dan Oh! Aku lupa tentu saja kau seperti itu karena penis Jaehyun masih tertancap di sana." Ucapan itu terdengar begitu dingin, bahkan Taeyong tak menghiraukan jika Jungwoo telah datang dan berdiri tepat di belakangnya.

Jaehyun dengan cepat menarik kejantanannya dan memasukannya kembali ke dalam celana. Sedangkan Naeun terlihat begitu tak peduli dengan kehadiran Taeyong yang berada di ruangan itu, "Kau selalu menjadi pengganggu Lee Taeyong." Desisnya tak suka, bangkit berdiri tanpa tahu malu dan mulai mengambil pakaian dalamnya yang tercecer di lantai.

Taeyong mendesis, ia menyeringai dengan begitu tajam. Dagu terangkat dengan begitu angkuh seakan menegaskan jika wanita di depannya hanyalah sampah yang seharusnya di buang dan di singkirkan untuk selamanya, "Apakah ini seperti permainan dahulu? Kau boleh menikmati tubuhku asalkan kau memberikanku dukungan penuh atas karier ku?" Taeyong berujar dengan lantang, kedua tangannya tersimpan begitu apik di dadanya, "Bedanya, dulu kau mengumpankan aku sebagai bayaran. Dan sekarang kau menggunakan dirimu sebagai bayarannya." Lanjutnya dingin.

Red Rose 🔞 [JaeYong] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang