Jaeyong Fanfiction
By annaKomen ayokk... siapa tau double up wkwkwk...
Happy reading.....Jam masih menunjukkan angka sembilan, namun kesibukan mulai terlihat bahkan sebelum jam sembilan datang. Musim panas membuat mentari tanpa malu menampakkan sinarnya, di pagi hari yang seharusnya memiliki udara sejuk itu, kini berubah menjadi begitu panas ketika perkiraan cuaca menempatkan angka 30 derajat untuk memulai hari.
Langkah kaki Jaehyun masih seirama ketika memasuki gedung Agency, sapaan dari para artis, trainee, atau bahkan staff sekalipun tak ia hiraukan. Pandangannya jatuh lurus ke depan dengan begitu datar dan dingin.
Permasalahannya bersama Taeyong nyatanya begitu membuat moodnya benar-benar hancur.
Ia ingin melihat lelaki mungilnya, ia ingin memeluk lelaki mungilnya, dan ia ingin mengucapkan beribu-ribu maaf pada lelaki mungilnya.
Tapi itu semua tak semudah butiran air hujan yang jatuh melawan gravitasi bumi, ini begitu sulit ketika Taeyong tetap kekeh pada pendiriannya; yaitu bersembunyi di balik pintu bercat cokelat muda yang di tempeli oleh stiker gajah gendut.
Jaehyun ingat, dulu ketika satu bulan pertama mereka kehilangan si kembar, kamar itu selalu tertutup, namun terdengar isakan kecil yang begitu menyayat di setiap detiknya.
Bahkan ketika ia berusaha untuk membuat Taeyong menjadi lebih baik dengan membawakan semangkuk bubur abalone dan segelas susu strawberry hangat, hanya teriakan yang ia dapatkan, hanya pukulan dan berakhir di lemparnya nampan yang ia pegang ketika kakinya berhasil berdiri di samping Taeyong.
Saat itu, mata bulat Taeyong berkilat dengan penuh kesakitan, maniknya tergenang oleh air mata yang di dasari warna merah di sekelilingnya.
”PERGI DARI SINI!! JANGAN SEKALI-KALI KAU BERANI UNTUK MEMASUKI KAMAR INI! KEHADIRANMU TAK AKAN DI TERIMA DI SINI! PERGI!! HIKS... PERGI!!”
Teriakan itu terngiang di telinganya, sudah lebih dari dua tahun. Namun rasa sakit dan sesak di dadanya tak kunjung hilang ketika Taeyong memakinya dengan raut wajah yang begitu terluka, dengan hati yang hancur dan dengan kondisi tubuh yang tengah sakit.
”Morning Jaehyun.”
Sapaan hangat itu terdengar ketika lift berdenting, Kim Jungwoo terlihat berdiri di belakang sang presdir dengan wajah cerianya, ia melewatkan persekian detik mimik wajah Jaehyun yang terkejut karena sapaannya.
Ya, setidaknya dia telah berhasil menarik Jaehyun kembali dari lamunannya. ”Pagi.” Sahutnya kemudian.
Jungwoo menganggukkan kepalanya dengan senyum yang belum hilang, ia memilih untuk mengikuti Jaehyun ketika pria itu memasuki Lift yang terbuka. Tanpa persetujuan terlebih dulu 一karena memang ini adalah tugasnya. Jungwoo mendekatkan card pengenal pada layar kecil yang berada di bagian bawah, dan setelahnya layar itu akan memperlihatkan nomor lantai yang di tuju.
Setelah melakukan tugasnya, Jungwoo kembali menatap Jaehyun yang terlihat sibuk bermain dengan ponselnya. Dari pantulan cermin di dinding lift Jungwoo bisa melihat jika Jaehyun tengah memandangi foto dirinya yang tengah memeluk Taeyong.
Entahlah, apa yang di pikirkan oleh otaknya ketika bibirnya tanpa bisa di tahan mengucapkan satu kalimat yang membuat atmosfer di sekitarnya berubah drastis.
”Apa kau masih ingin bertahan dengan Taeyong? Sudah sejauh ini, Jaehyun.” Gumam Jungwoo kemudian.
”Apa maksudmu?”
”Lepaskan Taeyong, ini sudah berlebihan Jaehyun.”
Nyatanya ucapan itu berhasil mebuat rahang Jaehyun mengeras, tangannya terkepal dengan kencang serta tatapannya berubah menajam, ”Itu bukan urusanmu Jungwoo. Jangan membuatku kehilangan kesabaran kareㅡ”
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rose 🔞 [JaeYong] END✔️
Historia CortaRed Rosse. Bunga mawar berwarna merah itu terlihat manis dan menawan, namun berduri tajam. 一Red Rosse also stand for passion, true love, romance and desire. Seperti apa yang Jaehyun rasakan. Ia jatuh terperosok terlalu dalam pada pesona si mungil, h...