Tigi pilih.

116 20 0
                                    

Oca menusuk malas potongan buah semangka di hadapan membuat sang bunda membuang napas perlahan.

"Kak, dimakan semangkanya. Jangan ditusuk-tusuk aja, tadi minta dipotongin semangka."

Gadis itu membuang napas malas. "Iya, Bun."

"Gimana nilaimu?"

"Biasa aja. Belum ada ulangan kok, makanya aku bisa sedikit santai," jawab sang anak.

Bunda mengangguk, dengan mata dan tangan yang masih terfokus memotong sayur wortel. Suasana hati gadis itu sedang tidak mood tiga hari belakangan ini. Entah itu di sekolah maupun di rumah. Ia juga bingung, mengapa dirinya bisa sebosan ini. Biasanya juga tidak.

Padahal hari ini ia sudah memakan berbagai macam es batu. Tapi tetap sama saja, hatinya tidak kembali menemukan mood-Nya.

"Kakak Oca, Nopal mau semangka juga dong."

Oca menusuk potongan buah semangka itu lalu menyuapkan kepada sang adik. "Habisin aja Dek, kakak udah kenyang. Biar besar kayak Gopal."

Naufal mengunyah buah semangkanya dengan lahap. "Nopal mau jadi kayak Gopal, biar punya kekuatan super. Terus nanti Kak Oca,  Nopal ubah jadi tempe goreng."

Sang kakak menunjukkan raut wajah datar. Membuat anak tujuh tahun itu tertawa geli dengan mulut penuh buah semangka.

"Bunda, Oca ke kamar ya," ucap gadis itu yang dibalas sebuah anggukan dari sang bunda.

Di kamar pun dirinya hanya berbaring di atas kasur sambil memeluk gulingnya erat. Menonton drama korea yang belum sempat ia tonton habis.

Jari jemarinya tak bisa diam, terus memainkan ponsel dengan cara diputar-putar asal.

Pada episode drama korea kali ini sepertinya tidak ada yang menguras emosi bagi penonton. Tapi itu tak menutup kemungkinan akan mengembalikkan mood pada gadis itu.

Oca memanyunkan bibirnya sembari berdecak sebal kala scene romance pada drama korea itu dibuat gagal oleh pihak ketiga.

Jika saja Oca ikut dalam pembuatan drama itu, ia akan berlari untuk menarik paksa si pihak ketiga agar tidak menggagalkan adegan, karena penonton yang sudah baper, sanking kesalnya.

Gadis itu mengalihkan perhatian, ia membuka layar kuncinya yang diberi kode sandi dengan bilangan aljabar, 3xy × 7 = 21xy. Sangat simpel, katanya agar nanti tidak mudah lupa.

Jari jemari itu menari lihai di atas keyboard ponselnya. Terlihat ingin mengirim sesuatu pada seseorang.

Rab, 08.12am.
Oca : Fan, kok nggak ikut sih?
Seru tau ada lomba makan genjer, lo pasti juara kalo ikutan.

Rab, 03.37pm.
Oca : Fan, gue lagi di pasar. Nemenin bunda belanja, gue nemu buah mangga, katanya ini mangga harum manis. Tapi pas gue cium, baunya tanah. Apa iya mau mati?

Rab, 03.45pm.
Oca : Fan?

Kam, 02.12am.
Oca : Kebangun karena mimpi lagi susuin buah mangga :(

Kam, 06.27am.
Oca : Gue berangkat!
Sampe gue ketemu lo, gue janji bakal ngamuk.

Kam, 09.30am.
Oca : Bro, kak Hendrik berantem sama kucing oren.
Oca : Taruhan? Siapa yang menang minat?

Kam, 10.02am.
Oca : Percaya nggak sih kucingnya yang menang.

Jum, 11.27pm.
Oca : Fan, bales sebentar nggak bisa?
Hp lo masih low?
Oca : Lama amat deh.

72 Days Cenayang. (completed) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang