BAB 26. Love and Obsession

12.5K 1.1K 114
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat!

Oke siapa yang udh nunggu chapter hari ini???

Lanngsung aja kalo gitu. Semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx

⚠️⚠️⚠️⚠️WARNING!!! ADEGAN 21++ DI DALAM CHAPTER INI. BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR, HARAP MINGGIR!!!!⚠️⚠️⚠️😉

 BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR, HARAP MINGGIR!!!!⚠️⚠️⚠️😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danielle mengerang pelan dan membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa begitu pusing dan seluruh tubuhnya sangat lemas. Ia menatap ruangan dimana dirinya dan mendapati Ia berada di kamar tidurnya bersama Luciano. Danielle sejenak berpikir, apa yang terjadi pada dirinya? Kenapa Ia berada disini? Seingatnya Ia---Danielle menegang ketika perlahan ingatan kejadian demi kejadian yang dialaminya saat berada di pesta mulai hadir. Dengan cepat Ia bangun dan menyingkap selimut, mendapati tubuhnya terbalut kemeja putih kebesaran yang sudah dapat Ia tebak adalah milik Luciano. Danielle menggigit bibir bawahnya dan perlahan turun dari ranjang. Kakinya masih sedikit gemetar efek dari obat bius, namun sudah dapat berpijak. Ia berjalan perlahan ke arah pintu dan memutar gagangnya, tapi tentu saja pintunya terkunci.

Danielle menyugar rambutnya frustasi dan kembali ke ranjang. Ia mendudukkan dirinya di sisi ranjang sedangkan matanya menatap lurus ke arah pintu. Ia menunggu dalam keheningan, kakinya mulai menghentak membentuk pola cepat tanda dirinya tidak sabar, kemudian tubuhnya menegang ketika mendengar suara kunci diputar dan perlahan pintu terbuka. Danielle mempersiapkan diri untuk mendapat kemarahan serta hukuman dari Luciano, namun Ia hanya bisa mengerjap bingung ketika melihat pria itu menyunggingkan sebuah senyum kecil. "Kau sudah bangun rupanya bambolina."

Danielle bertanya-tanya apa yang sedang direncanakan pria itu, tapi tentu saja Danielle tidak akan pernah tahu isi kepala pria itu sampai kapanpun. Danielle meneguk ludahnya dan mengepalkan kedua tangannya yang ada diatas pangkuan. Luciano menutup kembali pintu dan berjalan ke arah meja dimana botol alkohol dengan gelasnya berada. Danielle memperhatikan gerak gerik pria itu yang terbilang begitu tenang. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya Luciano dengan santai.

Danielle tidak tahu harus menjawab apa. Ia bangkit berdiri dan menautkan kedua tangannya di depan. Ia menatap Luciano, berharap kalau pria itu tidak akan melakukan hal yang mengerikan padanya. "Aku..." Danielle membasahi bibirnya yang kering. "Aku tidak tahu. Luciano..." Luciano berjalan mendekat dan Danielle tidak tahu apa yang harus dilakukan agar Ia terhindar dari amarah pria itu. Danielle merasakan matanya terasa panas dan sudut matanya mulai dipenuhi oleh air mata. Dengan spontanitas Ia berlutut di kaki Luciano, kedua tangannya mencengkram celana pria itu dengan begitu erat. "Luciano, maafkan aku... aku tidak bermaksud..."

"Shh," potong Luciano dengan tenang dan begitu lembut, namun yang membuat Danielle meringis ketika tangan pria itu menggenggam rambutnya dengan kuat, menarik rambutnya hingga membuat Danielle harus bangun perlahan agar tidak merasakan rasa sakit.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang