12🍭

16.1K 844 2
                                    

Veren kini membaringkan tubuh nya diatas kasur Kingsize nya.untung saja tadi pas ia pulang mami nya tidak memarahi nya tapi entah bagaimana jadinya jika adik nya nanti mengadu kepada Papi nya.semoga saja tidak.

Ia masih ingin tau sebener nya siapa itu Gleo.apa gadis cantik yang membantu mengobati nya tadi Sore di warlos (?) ataukah ada gadis lain selain gadis yang di warlos tadi sore (?).ah memikirkan nya saja membuat Veren bingung.

"Apa gue nanya aja ya sama bang Vino?"gumamnya.

"manik mata Gleo seperti dia"Sambungnya

'Dia' siapa?

Ah tau lah ternyata jatuh cinta sangat membingungkan.

"De,turun makan malam!"Suara Vera,mami Veren menggema di sudut ruangan rumah nya.

"IYA MAMI,VEREN TURUN NIH!GAUSAH TERIAK NAPA MI AH!"namun Vera hanya terkekeh mendengar anak sulung nya kesal dengan tingkah nya.

"Mami ah ini nih di rumah mi bukan di hutan.yakali Veren ga denger.lagipula kan Veren ga budeg kek papi mi"kesal Veren kepada mami nya saat duduk di ruang makan bersama kedua saudara nya dan Orangtua nya dengan ia memelankan suaranya saat di akhir kalimat.

"PAPI DI KATAIN BUDEG SAMA BANG VEREN!"Adu Lucky kepada papi nya yang baru saja mendaratkan bokong nya di tempat duduk.

LUCKY ATHLANTIKA DIGASKARA,adik satu-satu nya veren .sebelas duabelas lah jika di banding Veren.mereka akur juga pas ada mau nya doang.lucky duduk di kelas 9 SMP,namun ia tidak liar seperti abang nya,bukan tidak liar belum waktunya liar seperti abang nya hihi.

"Veren"Panggil Reno,Papi Veren dengan nada teguran dan tatapan tajam namun yang di panggil hanya menyengir dengan cengengesan.

"Heh anak dugong,lo denger?"Tanya Veren kepada Lucky yang duduk di samping nya.

"Ya denger lah gue ga budeg kek lo"

"Gue budeg?"

"Menurut lo?"

"Gak"

"Tapi menurut gue iya"

"Anak siapa si lo,gue pen nyekek lo dah"

"Kalo lo duluan yang gue cekek gimana bang?"

"Ya gue ga jadi nyekek lo lah kan gue mati kalo lo cekek"

"Tumben pinter"

"Secara tidak langsung lo ngatain gue bodoh"

"emang"

"Ade laknat!"umpat Veren

Sedangkan di kediaman Gleo kini ia sedang membaca Novel di temani oleh Vino di ruang keluarga,dengan Vino yang sedang menonton tv.dan dengan Vano jangan tanyakan lagi pasti spesies yang satu itu sedang molor.

"Dorr"

Salah tebak guys ternyata vano belom tidur wkwk.

"Ihhh,bang Ano ngeselin banget.untung aja gue ga punya riwayat jantung kalo punya udah pada panik semua bawa gue ke Rumah Sakit"Ucap Gleo dengan nada kesal nya.

"Nyerocos mulu,lebay banget si.gitu doang sampe masuk rumah sakit"Cibir Vano yang melihat tingkah kesal adiknya.

"Suka-suka gue lah,emang masalah buat lo?"

"siki-siki gii lih,iming misilih biit li?"celetuk Vano menirukan gaya bicara Gleo dengan menye-menye.

Tukk

"Aw,sakit bege!"Vano memegang Lengan nya yang terkena timpukan novel dari gleo

"Sukur!"

"Siniin novel gue,kasian lecet tuh"sambung Gleo.

"Punya ade gada sopan-sopan nya banget sama abang nya"Cibir Vano yang melihat tingkah Gleo.

"Udah deh bang jangan bikin Al tambah kesel"

"ututu ade abang yang satu ini ngambek ya"

"Ih geli tau ga bang,emang ade lo ada berapa gue tanya?"

"ada,satu dua tiga empat...."Ucap Vano seraya menghitung dengan jari nya.

"Ish banyak banget si,tau lah males sama abang.banyak ade ternyata"

"Eh bocil,ade gue cuman lo.yakali gue ada ade lagi kalo ada mah gapapa"

"Ga gaboleh ada yang punya ade lagi.gue ga ikhlas pokonya mah"

"Lo ga rela kan kalo gue bagi kasih sayang gue ke orang lain?"

Perdebatan masih berlanjut dengan Vino yang tetap menjadi penonton setia mereka wkwk:v

"Ah tau lah males gue ngmong sama lu nyet"

"Lo kata gue monyet apa,muka ganteng gini lo kira monyet.rabun mata lo?"sewot Vano karna tidak terima di katai monyet oleh Gleo.

"yakali emang mirip sama lo ko bang haha"

"bener-bener lu ya"baru saja Vano ingin melayangkan jitakan kepada Gleo namun di tepis oleh Vino "aww"

"Jangan main kasar Van!"peringat Vino kepada Vano dengan tatapan datar nya namun Vano yang di peringati seperti itu hanya cengengesan.

"Udah malem,tidur"Sambung Vino seraya mengusap puncak kepala Gleo.

"Siap captain"setelah mengucapkan itupun Gleo berlalu meninggalkan Kedua kakak kembarnya yang masih bermain playstation.

~G~

"udah sana lo tidur!ganggu mulu jadi orang"

"kebutuhan!"Jawab Lucky ngasal mendengar penuturan Veren,abangnya.

"eh curut,jawab mulu kerjaan lo"

"suka-suka orang gans lah"

"Pede amat jadi orang,gantengan juga gue kemana-mana"

"Iya ganteng,kalo diliat dari sedotan"

"Sialan!"umpat Veren yang dikatai Lucky.

"Gaboleh ngumpat,dosa babang"

"Minta maap ga lo!"

"Iya iya lucky minta maap ya abang-s@"setelah mengucapkan itu,Lucky pun segera beranjak lari pergi ke kamarnya karna ia tau Veren akan ngamuk setelah di katai seerti itu.Lucky takut dengan Veren yang sedang ngamuk karna lebih dari singa yang sedang mencari mangsa.

Sabar ver,emang begitu kelakuan anak curut.
Pikir veren.

"Eh,tapi kalo Lucky anak curut,papi sama mami curut dong"monolog nya seraya tersenyum geli membayangkan jika curut itu adalah kedua orangtuanya.laknat memang

.
.
.
Tbc~
Jangan lupa votmen karna gue tau kalian mengerti akan menghargai karya orang lain:)


25-07-2020

GLEORAVISKA (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang