46🍁

7.1K 371 3
                                    

Gleo baru saja sampai di Villa mereka setelah lama berbelanja di supermarket bersama Veren,kekasihnya.

Dahinya mengkerut melihat suasana Villa yang sepi.mereka kemana?

Ia membuka pintu Villa,melihat ke sekelilingnya.tidak ada teman-teman nya.lalu dimana mereka sekarang?

"Kok sepi"Gumamnya.namun masih bisa terdengar oleh Veren yang mengikuti nya dari belakang.

"Palingan mereka keliling keliling sebentar"Jawab Veren santai.

Gleo menganggukan kepalanya sambil meminum susu kotak yang baru saja di belikan oleh Veren.

"Mau ke danau?"Tanya Veren kepada Gleo.

"Mau,jauh kah?"

"Deket"

"Yaudah ayo"Gleo menggenggam tangan Veren keluar dari villa nya.

"Hati-hati.gausah lari-larian juga"Ucap Veren dengan nada menegur.

Gleo hanya menampilkan senyuman tanpa dosa nya.

Setelahnya,ia mengambil aerphone dari saku hoodie yang ia kenakan dan menyumpalkan ke pendengaran nya,dan yang satu ke pendengaran Veren.

Ia sangat menikmati alunan nada musik yang mengalun merdu dengan sesekali ia ikut bernyanyi.

"Mungkin hari ini,hari esok atau nanti.berjuta memori yang terpatri dalam hati ini"Suara Gleo sangat enak di dengar.siapapun yang mendengarnya pun akan terpaku dengan suara emas nya.

Mata Gleo menyipit kala melihat seseorang yang di kenalnya sedang bersama sahabat nya.

Membentuk kernyitan di dahinya seraya meng-kode Veren untuk berhenti berjalan.

Veren yang melihatnya pun menatap Gleo dengan tatapan penuh pertanyaan.

Veren mengikuti arah pandang Gleo.ah rupanya,ia sedang melihat Kakak sulung nya bersama sahabatnya.

"Kenapa?"

"Aneh ga si?kemaren aja pada berantem.eh sekarang malah pada beduaan disini"

"Jodoh mana ada yang tau Al.bisa jadi mereka udah baikan"Gleo mengangguk.

"Yaudah kesana yok"Gleo menautkan jarinya di sela-sela jari Veren dan menuntun Veren untuk menghampiri kakak sulung nya dan Karin,sahabatnya.

Gleo melepaskan tautan jemarinya pada jari Veren membuat Veren mau tak mau melepaskan nya.

"Dorrr!"Gleo tertawa melihat ekspresi Vino dan Karin yang merah padam.

"De-!"

"Iyaiya maaf bang.maaf rin sengaja"Vino menghela nafasnya.adiknya selalu saja begini,membuatnya tidak bisa memarahi adiknya kecuali hanya untuk menegurnya.

"Heh gue cariin ternyata disini lo pada!Enak-enakan lo ya.gue yang belanja malah lo enak beduaan disini.yang lain pada kemana?"Karin hanya mendengarkan Gleo yang tidak henti-hentinya berbicara panjang lebar.

"Udah nyerocosnya?"Tanya Karin dengan tatapan malas.

Gleo menoyor kepala Karin membuat si empunya hampir terjungkal "Laknat bener lo jadi temen Al!Slalu aja lo nistain gue!"

"Emang pantes sama muka lo!"Vino dan Veren hanya memperhatikan perdebatan mereka berdua tanpa ada niatan untuk melerai mereka.tontonan gratis!

"Gue gibeng juga lo Al"Karin menunjukan muka garang nya.bukan terlihat menyeramkan malah terlihat semakin imut dimata Gleo membuat tawa Gleo pecah seketika.

GLEORAVISKA (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang