Author balik lagi nih, semoga kalian suka sama Next chapter nya. Silahkan membaca😊
.
.
.
.
.Sretttt... Suara Yeong bin membuka pintu rumahnya dengan tergesa gesa.
"Eomma..Eomma lihat, apa yang Yeong bin dapat kan" panggil Yeong bin sambil mencari cari keberadaan Eommanya.
"Eomma... Eomma" panggil Yeong bin lagi, namun tak ada tanda tanda jawaban dari Eommanya.
Lalu dia berjalan menyusuri ruangan demi ruangan rumahnya.
"Eomma.. Eomma dimana, lihat apa yang Yeong bin Ba...Eomma" ucapan Yeong bin terputus tatkala melihat Eomma tergeletak tak sedarkan diri di lantai dapur rumahnya.
Yeong bin bergegas menghampiri Eomma nya dengan panik.
"Eomma, apa yang Terjadi Eomma. Bangun Eomma bangun.. Hiks hiks.. Eomma bangun" Yeong bin menggoyangkan goyangkan tubuh Eomma nya dan menangis khawatir melihat keadaannya yang tak sadarkan diri.
Lalu dia mengambil ponsel miliknya di dalam tas, kemudian menghubungi panggilan Darurat untuk membawa Eommanya ke rumah sakit.
"Eomma bertahan lah Eomma, hiks hiks" isak tangis Yeong bin sambil mengusap wajah Eommanya.
.
.
.
.
.
.
R.S pov~Eomma Yeong bin sedang dalam penanganan tim medis di dalam ruang UGD.Yeong bin duduk di kursi tunggu sembari menunggu kabar dari dokter.
Yeong bin berusaha tenang akan kecemasan nya. Namun air mata mengalir tak henti henti nya dari kedua kelopak matanya.Dia kembali teringat Kejadian beberapa tahun yang lalu terulang kembali. Yeong bin sangat Khawatir akan keadaan Eommanya di dalam.
"Tuhan Kenapa hari ini Terjadi begitu menyedihkan. Setelah Gw merasakan kebahagiaan telah mendapatkan beasiswa Untuk kuliah dan kenapa sekaligus berubah menjadi Hari yang sangat menyakitkan. Tuhan begitu Jahat, Gw ngga sanggup Tuhan.. Hiks" ucap Yeong bin dengan isak tangisnya lalu memukul tembok keras keras.
"Eomma bertahan lah hiks" ucap Yeong bin sambil terisak, Dan terus berdoa kepada Tuhan semoga tidak terjadi apa apa dengan Eomma nya.
"Yeong bin" panggil Hazel yang datang dengan teman teman yang lain lalu bergegas menghampiri Yeong bin yang terlihat sangat kacau dengan masih memakai pakaian seragam sekolah nya.
jadi setelah Eommanya Yeong bin masuk UGD, Yeong bin telah menghubungi Hazel, untuk datang ke Rumah sakit. Yeong bin butuh penenang dari teman teman nya.
Yeong bin menoleh ke arah sumber suara lemah dengan kedua mata yang terlihat bengkak dengan air mata menghias pipinya.
"Yeong bin, Lo yang tenang ya. Eomma Lo pasti baik baik saja" ucap Alfan menenangkan sambil mengelus punggung Yeong bin. Yeong bin masih menundukkan kepala sambil menangis, membuat Alfan dan yang lain nya larut dalam kesedihan.
"Iya bin, Eomma Lo pasti kuat" ucap Zea lalu duduk di samping Yeong bin.
"G-Gw takut terjadi sesuatu sama Eomma Gw hiks" ucap Yeong bin terbatah batah.
"Eomma lo akan baik baik saja bin,Lo yang tenang Yah" - Hazel
Hazel dan yang lain nya kemudian duduk di bangku yang tersedia dan menunggu dokter keluar.Seorang dokter keluar dari balik pintu ruang UGD, Yeong bin sontak bangun dari duduknya lalu menghampiri sang Dokter.
"Giman keadaan Eomma saya Dok??" tanya Yeong bin kepada sang dokter.
"Apakah di sini ada Keluarga dari Ibu Yeri"
"Sa- saya anaknya pak" jawab Yeong bin
"Kami telah Berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan Eomma anda , tapi. . ." ucapan Sang dokter berhenti
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT
Teen FictionMenceritakana persahabatan antara Alfan beserta kedua teman laki-laki nya Hazel dan Yeong bin, yang berlatar belakang kehidupan yang berbeda. Mereka di pertemuakan di salah satu sekolah SMA, menjalin persahabatan yang erat. kemudian melewati masa ma...