Bagian 20

18 8 34
                                    

Author pov~

Satu minggu telah berlalu setelah keadaan Yeong bin yang sangat terpuruk. Kini Yeong bin terlihat lebih baik dari sebelumnya ,walaupun kadang sering menangis tatkala merindukan sosok kedua orang tua nya dan sosok bibinya yang telah tiada. Dan selama seminggu ini Yeong bin hidup sendirian di rumah sederhana yang terlihat masih sama.
Kadang terpintas bayangan masa lalu ketika dia masih bersama bibinya.

Semua itu telah berlalu, dan tidak perlu di sesali. Semua sudah menjadi kehendak yang di atas. Yeong bin berusaha mengikhlaskan dan Berdoa untuk mereka orang orang yang di cintai nya.

Sekarang pukul 19.00 malam, Suasana rumah Hazel terlihat begitu ramai, pasalnya teman teman Hazel sedang berkumpul di rumah nya untuk menghadiri undangan acara makan malam bersama, Eomma Hazel lah yang mengundang mereka.Eomma Hazel sangat suka ketika sahabat sahabat Hazel datang di kediaman nya, membuat kehidupan dan keramaian dengan suara gelak canda dan tawa mereka.

Bisa di Maklumi, Hazel adalah anak satu Satunya di keluarga mereka.jadi, rumah selalu terlihat sepi karena hanya ada Hazel dan mereka berdua. Di tambah lagi mereka sering tidak di rumah karena harus pergi perjalanan bisnis ke luar kota maupun luar negeri.

Eomma Hazel tau betul Hazel merasa kesepian tinggal di rumah sebesar ini tanpa seseorang yang menemani nya, walaupun ada beberapa pekerja di rumah nya.

"Ciyattt ciyattt, lo bakal kalah Bin.. Hahaha" suara Hazel mengejek Yeong Bin yang sedang menjadi lawan main Ps nya. Yeong bin tidak melayani ucapan Hazel dia tetap fokus ke remot PS yang dia pegang.

"Yesss, Gw menang" Yeong bin terlonjak dari duduknya berteriak girang karena berhasil memenangkan permainan.

"Curang Lo bin, masa Gw bisa kalah" protes Hazel tak terima kekalahan nya.

"Enak aja, Lo nya aja yang ke PDan mau ngalahin Gw"

"Coba Sekali lagi Bin, kali ini  Gw bakal ngalahin Lo. Berani ngga?" tantang Hazel

"Eittt, nanti dulu. Lo belum Gw kasih hukuman" ucap Yeong bin

"Lahhh, kan tadi ngga ada perjanjian yang kalah bakal di hukum" protes Hazel tak terima.

"Kan tadi Zel, sekarang mah ada. Ya ngga guys?"  tanya Yeong bin yang di jawab anggukan oleh yang lain.

"Licik ihh kalian. Ya udah, emang apa hukuman nya??" tanya Hazel pasrah.

"Emmm, apa Yah.Lo push Up deh"

" ahhh, itumah kecil. Berapa kali dah?" jawab Hazel sombong

"Lo Jangan anggap enteng dulu, gw belum selesai ngomong nya" sarkah Yeong bin.

"Elah, apa lagi sih Bin?"

"Lo push Up Tapi sambil Gw dudukin .. Hahaha. Gimana, Oke kan! " Yeong bin dan yang lain ketawa puas.

"Jahat banget si Lo, nanti kalau  punggung Gw patah gimana, Lo kan berat. emang Lo mau ganti tulang punggung Gw sama punya Lo?"

"Udah cepetan Elah. Nurut aja napa"
Akhirnya Hazel hanya bisa pasrah di kerjain Yeong bin yang lucknat.

"1...2...3...4. Kok berhenti Zel. baru juga dapet 4" protes Yeong bin.

"Udah deh Ampun, Punggung Gw mau patah rasanya" ucap Hazel sambil memegang punggung nya yang sakit.Yang lain pun ketawa puas melihat betapa menderita nya Hazel yang telah berhasil di kerjain.

Eomma Hazel yang sedang sibuk menata piring di meja makan ikut tersenyum sambil geleng kepala melihat kekonyolan Hazel dengan teman-teman nya.

"Bi.. tolong panggilankan Anak anak Yah, makan malam nya sudah siap" perintah Eomma Hazel ramah, lalu kemudian dia berjalan ke kamar memanggil Suaminya untuk diajak makan malam bersama.

SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang