Hari Guru

58 12 33
                                    

"Ma, Oki pergi dulu."

"Loh? Ga bareng sama abang Ki?"

"Oki jadi tenaga tambahan acara Hari Guru sekolah ma, jadi harus berangkat subuh."

"Yaudah, tiati di jalan yah Ki!"

Hiro jalan menuju gerbang kemudian jalan keluar komplek, biarkan motor x-ride kebanggaan abangnya itu tetap terparkir di garasi rumah. Bisa aja dia bawa motor itu, tapi Hiro cari aman aja, dia masih mau 9 nyawa utuh nya awet sampe dan ga terbuang sia-sia karna berhadapan dengan abangnya.

Ok lanjut.

Hari ini tuh sebenernya spesial banget, kaya telor bebek di kasih martabak.. Eh gimana sih? Ya gitu lah yah.

Hari ini, tanggal 25 November, di SMA Darma Negara bakal ngadain PENSI kecil-kecilan, datang tak di undang, pulang naek angkot. Anjir apa sih!?

Hiro mutusin buat naik bus sekolah yg emang jam segini keluar nya, lumayan, tenaga irit, duit jajan juga irit.

Dia satu-satunya komplotan setan yg ditunjuk oleh ketos DarGara, bang Zayn, panggilan gaulnya, aslinya mah nama doi Zainudin Nur Muhammad. Bukan Zainudin MZ yah, itu mah-- sorry, back to story

Jadi, seperti acara pada umumnya, anak-anak panitia pasti di suruh dateng sepagi mungkin, supaya bisa nyiapin barang yg belum ada, kurang lengkap ato segala macam pengondisian nya.

Dan juga, anak-anak KIR yg berkerjasama bareng OSIS bakal nyediain semacam booth jualan bunga gitu yg bisa dikasih ke guru nantinya.

Kadang disaat kaya gini, para kerdus-kerdus amatir DarGara bermunculan buat nembak cewe yg ditaksir nya. Yeah, sambil menyelam minum jus kawan.

Hari ini, Hiro kebagian seksi HUMAS khusus kelas 11 IPA 2 dan IPS 3, dimana rata-rata murid disono adalah cewe. Ngertikan?

Hiro sekarang udah nyampe di ruang panitia, dia serius banget merhatiin arahan dari si Ketua Pelaksana event kali ini, bang Nayelendra Tubagus Horan.

"Bisa dipahami? Jika ada yg belum mengerti jobdesc nya bisa bertanya sekarang juga, kalau ada yg bertanya saat event berlangsung tidak akan kami tanggapi,"

Seorang cewe yg Hiro tau temennya Lidya ngacungin tangannya dan kemudian di persilahkan mengajukan pertanyaan.

"Kak, apa ga terlalu berisiko untuk ngejadiin Hiroki sebagai HUMAS kelas 11 IPA 2 dan IPS 3? Terimakasih."

"Makasih masukannya Defina. Begini, kenapa saya menunjuk Hiroki sebagai HUMAS untuk kelas tersebut, karna dari beberapa acara yg sudah di laksana kan yg melibatkan murid, dua kelas tersebut sulit untuk di ajak kerjasama. Ini bukan masalah tampang atau "cap", tapi saya lebih melihat kalo Hiroki mampu mengontrol dan mengorganisir anak-anak murid di kelas tersebut. Saya sudah pernah kok nunjuk Devano dan Ragel yg "ganteng" untuk jadi HUMAS di kelas itu, tapi mereka tetep gamau kerjasama."

Ya, kesel sih, baik Hiroki yg disebut ataupun bang Zayn yg ngejawab. Pertanyaan bodoh yg memandang cuma secara objektif, gitu mungkin isi pikiran mereka.

•×•×•×•

"Hiro, yg tadi jangan dibawa ke dalem hati yah? Santai aja."

Hiroki menatap bang Zayn dan kemudian ngangguk. Dia harus ke kelas IPA 2 dan IPS 3 secepat mungkin sebelum pembukaan acara dimulai.

Dresscode panitia kurang lebih seperti ini.

Dresscode panitia kurang lebih seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#TimRusuh •×• Lokal AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang