Bacanya pelan pelan saja, Veronica mulai bertindak. . . .
Ciuman yang diberikan oleh Seungwoo semakin lama semakin menutut.
" Seungbin sudah tertidur kita harus lebih berhati -hati " Hangyul melepaskan koas yang dipakainya, begitu bajunya Hangyul terlepas Seungwoo langsung menciumi perutnya Hangyul
" Aku ingin Kau untuk memberikan seluruh cintamu untuk ku "
" Aku akan berusaha lebih tenang "
" Itu tidak masalah " Hangyul tidak keberatan dengan permintaannya Seungwoo yang ingin dirinya hanya mencintai Seungwoo, karena memang kenyataannya Hangyul hanya mencintai Seungwoo.
" Aku tidak pernah bisa berhenti mencium mu " Seungwoo tidak akan pernah bosan untuk berciuman dengan Hangyul
" Aku tidak tahan lagi, Aku merasa akan mati " Hangyul tidak kuat menahan segala rangsangan yang diberikan oleh Seungwoo. Hangyul ingin langsung ke intinya saja.
" Ini tampaknya sedikit sulit .. " Seungwoo sedikit kesulitan untuk memasukkan kejantanannya, membuat Hangyul semakin mengeluh dan merengek
" Selama kita bersama, kita akan bahagia "
" Yeah "
" Itu adalah janji ku pada mu "
Seungwoo merebahkan Hangyul di atas sofa setelah berhasil melepaskan celana yang dikenakan Hangyul sepenuhnya . Mereka melakukannya dengan sangat lembut. Karena Seungbin masih berada di samping mereka, apabila mereka membuat suara yang terlalu berisik, bisa saja membangunkan Seungbin. Setelah mendapatkan pelepasannya, Seungwoo mengendong Seungbin dan membawa Seungbin ke kamar mereka. Kemudian Seungwoo dan Hangyul membersihkan diri mereka, lalu bergabung di atas ranjang bersama anak mereka. Mereka tidur bersama dengan Seungbin yang berada di tengah tengah mereka.
Keesokan harinya Hangyul dan Seungwoo pergi ke studio foto untuk mengambil dan mencetak fotonya Hangyul. Hangyul harus mengurus dokumen untuk pengajuan pembuatan Pasport. Mereka menitipkan Seungbin pada ibunya Hangyul sebelum pergi ke studio. Ibunya Hangyul membawa Seungbin untuk jalan jalan di luar, Seungbin di dudukkan di kereta bayinya sedangkan ibunya Hangyul mendorong kereta bayinya dari belakang.
" Papa.... Papa " saat Seungbin melihat foto ayahnya yang terpasang di berbagai toko ia dengan semangat menunjuk nunjuk foto ayahnya
" Iya... itu papa " Ibunya Hangyul tersenyum melihat tingkah laku cucunya
" Hum ? "
" Dia dalam kondisi yang sangat baik " Ibunya Hangyul senang karena cucunya yang terlihat sangat ceria
" Hmmm... Apa yang ingin Kau makan hari ini ? "
" Banana... Banana "
" Uhu ! "
" Papa ? " Veronica yang berada di belakang ibunya Hangyul dan Seungbin bisa melihat dan mendengar semua perbincangan nenek dan cucunya itu. Ia melirik sekilas ke arah fotonya Seungwoo
" Aku iri padamu " Veronica meneruskan langkah kakinya untuk mengikuti Ibunya Hangyul
Setelah selesai mencetak fotonya, Hangyul dan Seungwoo memutuskan untuk duduk di salah satu bangku taman. Mereka menikmati sepotong es krim, karena cuaca hari ini yang cukup panas.
" Kenapa foto paspornya jelek sekali " Hangyul sedikit menggerutu saat melihat hasil foto paspornya
" Tapi Kau terlihat sangat mengemaskan " Seungwoo memengangi fotonya Hangyul
" Aku akan meletakkan satu dalam dompet ku, satunya di kasing handphone ku dan yang satu ini akan digunakan untuk pembuatan paspor "
" Seungwoo, Aku ingin menanyakan sesuatu ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Remake Blood Link
FantasyHangyul hanyalah seorang mahasiswa biasa, sampai ia melihat seorang gadis di serang oleh Seungwoo seniornya yang populer di kampus, dan ia mencoba untuk membantunya. Satu - satunya masalah adalah Seungwoo tidak seperti yang terlihat...... Warning...