Di perjalanan pulang Risa tak henti-hentinya menangis mengingat kejadian tadi. Ia masih tak percaya Nada adiknya yang dulu lembut kini telah berubah. Kecemburuan nya membuat mental adiknya terganggu terlebih saat kakinya lumpuh.
"Tenang Risa. Aku harus memaklumi Nada karena sedang sakit sekarang. Ya benar, aku tidak boleh menangis seperti ini." hiburnya kepada dirinya sendiri.
Risa terus menyemangati dirinya seperti itu tetapi nyata nya lelehan air matanya keluar begitu saja tanpa bisa di ceganya. Hati tidak bisa di bohongi betapa sakit dan hancur saat Nada memintanya kembali ke luar negeri lagi dan menuduhnya akan merebut suaminya.
"Kenapa kau jadi seperti ini Nad? Apakah tak cukup aku melepaskan Rangga untukmu meski saat itu hatiku begitu hancur karena mengetahui kenyataan bahwa kalian berselingkuh di belakang ku" Risa menghapus air mata nya.
Risa keluar dari dalam mobil dan menatap Danau yang sepi. Dirinya menghirup udara segar untuk menenangkan hatinya yang sedang sedih saat ini. Risa mengambil ponselnya lalu menghubunginya seseorang. Beberapa deit menunggu sampai akhirnya panggilan nya tersambung.
"Halo, Britney." ucap Risa senang karena merindukan sahabatnya. Ia sengaja menelpon lewat sambungan video call sahabatnya yang di Paris untuk mengobati rasa sakitnya dan terbukti melihat wajah teman-temannya ia sedikit membaik.
"Hai Risa! Aku merindukanmu." ucap Britney berbicara bahasa Paris.
"I miss you, sweetty." layar beralih kepada Monica dan Amora.
"I miss you too guys." senyum Risa terbit. "Aku menelpon kalian karena ingin melihat wajah jelek kalian semua." kata Risa dengan tertawa membuat mereka kesal tapi sedetik kemudian ikut tertawa.
"Mata mu kenapa? Apa kau habis menangis?" Monica bertanya membuat Risa memutarkan bola matanya untuk menyembunyikan mata sembabnya.
Risa melupakan bahwa mata nya pasti akan sembab setelah menangis tadi tadi.
"No, aku tidak menangis. Kau pikir aku akan mudah menangis? Hei! Aku Risa." sangkal Risa sombing tetapi Amora, Britney dan Monica malah menatap tajam kearah nya.
Oh shit! Apa mereka tidak percaya..
******
Di rumah sakit Nada sudah tertidur karena suntikan obat dari Dokter karena memang tadi Nada terus saja memberontak dan melemparkan apa saja yang ada di dekatnya. Meisha yang ada di sana sangat ketakutan dan Rangga segera memanggil Dokter lalu membawa Meisha keluar dari ruangan.
"Papi, Meisha takut sekali sama Mami." lirih Meisha membuat Rangga langsung memeluk putrinya erat.
"Jangan takut sayang, Papi ada di sini. Mami seperti itu karena mami sedang sakit dan harus banyak istirahat." alibinya kepada Meisha. Tak mungkin kan ia berkata bahwa Mami nya sedang cemburu buta..
"Kalian di luar? Risa mana?" kata Helena sembari menghampiri cucu dan menantu nya. Meisha langsung menghambur ke pelukan Oma nya.
"Oma, Meisha takut sama Mami. Mami marah-marah di dalam saa." adu bocah itu membuat dahi Helena mengernyit heran lalu ia menatap menantu nya dengan tatapan bingung.
"Tadi Nada histeris karena dia bertengkar dengan Risa tadi sampai Risa menangis karena ucapan Nada." terang Rangga dengan wajah lelah nya sedangkan Helena terbelalak mendengarnya.
Nada histeris dan Risa menangis?!
"Risa menangis? Kenapa bisa?" tanya Helena tak sabar sembari mengendong cucu nya.
Rangga pun langsung menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi termasuk kedatangan Hana yang ingin menjenguk Nada. Hati Helena sangat sakit saat mendengar kata demi kata dari Rangga.
Bagaimana bisa Nada meminta Risa untuk kembali ke luar negeri lagi! Helena tidak akan membiarkan putrinya pergi untuk kedua kali nya..
"Maafkan Rangga yang sudah membuat kekacauan ini." lirih Rangga menyesal karena dirinya lah akar dari semua permasalan di dalam hidup Risa dan Nada.
Andai saja dulu aku tidak.....
"Lupakan saja. Mama akan masuk ke dalam. Kau bisa kembali bekerja dan Meisha biar Mama menjaga nya." ujar Helena tidak ingin membahas masa lalu mengerikan itu. Semua nya sudah terjadi jadi Helena tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Terima kasih Ma." jawab Rangga.
****
Sementara itu Rafael saat ini sedang meminum Vodka nya sembari menatap photo Risa yang sangat besar. Katakanlah dirinya gila karena ruangan ini berisi photo-photo Risa yang anak buahnya ambil diam-diam tanpa sepegetahuan wanita itu. Semenjak Rafael tahu ia mulai menyukai Risa, Rafael membuat sebuah runggan khusus untuk photo dan lukisan Risa.
Rafael menoleh kearah ponselnya ia ragu ingin menghubunginya sebab setelah melihat photo Risa bersama musuhnya Rangga. Rafael hanya memikirkan rencana untuk menghancurkan Rangga. Sejak lama Rafael.ingin Perusahaan Rival hancur dan jatuh bangkut tapi dirinya selalu saja gagal menghancurkan Rangga.
Sampai akhirnya kecemburuan nya melihat photo itu semakin membuat tekad Rafael menguat. Dirinya ingin menghancurkan Rangga sampai hancur berkeping-keping dan kali ini Rafael tidak ingin gagal.
Dirinya harus menghancur Rangga.. Harus.
Dering ponselnya berbunyi membuat lamunan Rafael buyar dan melihat siapa yang menelpon nya. Seketika Rafael mendengus kasar saat melihat nama Hana lah yang tertera di layar ponsel nya.
"Ada apa kau menelponku?" ketusnya membuat orang di sebrang sana tertawa.
"Tenang sayang. Kenapa akhir-akhir ini kau marah-marah terus, hm? Apa kau ditolak oleh wanita pujaan mu itu?" ejek orang itu.
"Tutup mulut mu sialan! Katakan saja apa yang kau katakan." hardiknya dan tawa Hana lenyap seketika.
"Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tadi melihat Rangga dan Risa berduaan di ruangan Nada. Mereka benar-benar tidak tahu malu Raf. Nada sedang sakit tapi mereka malah berduaan di sana. Tidak tahu malu." bohong Hana tetapi berhasil membuat percikan api di dalam diri Rafael meledak.
"Brengsek! Dia sudah menikah tapi masih mendekati wanitaku! Aku tidak akan membiarkan nya!" bentak Rafael melemparkan gelas yang ada tangan nya sampai hancur berkeping-keping.
"Honey! Jangan salahkan dia saja. Risa juga sama saja karena dia mau saja di dekati oleh adik iparnya sendiri. Murahan." Hana mencoba mempengaruhi Rafael untuk membenci Risa tetapi harapan tinggal harapan karena yang di inginkan malah sebaliknya.
"Tutut mulutmu itu Jalang! Risa tidak mungkin seperti itu. Aku tahu dia bagaimana. Jadi semua ini pasti salah keparat itu. Dia masih terus mengejar Risa padahal Risa sangat membenci nya." ujar Rafael menutup telpon nya dan sukses membut Hana kesal karena gagal membuat Rafael membenci Risa justru semakin membenci Rangga.
Sialan. Aku gagal lagi..
****
Hai guys aku mau kasih tau aja ya. Yang baik menurut kalian itu justru itu belum aku keluarin sifat aslinya ya guys. Ikuti aja alurnya ya. Kalau kurang nyaman dan diluar harapan bisa tinggalkan 😉
Note! Aku mau kasih tau aja ya. Aku tidak ada jadwal jadwal update. Aku up sesuai keinginan ku saja dan waktu luangku. Misalkan aku up lama berarti aku ada kesibukan atau mood kurang baik jadi tidak nulis. Oke gitu aja.
Vote komen dan follow ya.
16.07.2020
09.27. Wib

KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
MizahNovel Hurt Love Risa dan Rangga sudah 3 tahun menjalin hubungan dan akan melangsungkan pernikahan. Segala persiapan untuk pernikahan mereka sudah selesai tetapi tiba-tiba sebuah berita buruk datang dari adiknya Nada yang mengandung. Semua orang terk...