jgn lupa vomments, loveess x
Ruangan kaca di lantai tujuh gedung Jung Inc. ini memiliki desain futuristik ini biasa disebut oleh yang bekerja disana sebagai Lucky 7, karena tidak semua orang dapat menyaksikannya secara langsung. Tentu saja ruangan ini kedap suara, karena ruangan ini menjadi tempat bagi The Pillars untuk membahas misi yang sangat penting.
Seperti pagi ini, The Pillars Basis Korea sedang berkumpul di ruangan tersebut, menunjukkan wajah-wajah serius. Jaehyun yang hari itu tampan menggunakan setelan jas—kapan sih, cowok itu tidak tampan? Jungwoo dan Johnny juga lengkap dengan setelan jas seperti biasa, Doyoung dengan hoodie biru dongker dan kacamata bulatnya, ada pula Taeil yang masih menggunakan jubah putih kebanggannya.
Taeyong, sih, tidak perlu diragukan. Apa lagi jika tidak jaket kulit hitamnya yang ternyata dia punya sekitar 10 buah? Yang paling tidak sopan adalah Yuta, ia masih bau keringat dengan atasan tanpa lengannya.
"Winner dan saya mengetahui ada misi yang sangat besar. Menculik Istri Raja Bhutin." Jungwoo membuka jalannya rapat hari ini dengan menyalakan proyektor. Taeyong, Yuta dan Doyoung yang pada awalnya tidak terlalu fokus menjadi sangat fokus. Wow, misi kali ini benar-benar fantastis, Ratu Bhutin.
"Raja Bhutin akan melakukan kunjungan ke Beijing minggu depan. Raja ini menjual narkotika secara gelap dalam jumlah yang tidak main-main."lanjut Jungwoo, menunjuk beberapa bukti dari CCTV adanya kepemilikan atas narkotika senilai miliaran dollar. "Siapa yang memerintahkan ini?"tanya Jaehyun, mengetukkan pulpen di meja, berfikir. Ini misi yang sangat besar, siapa yang mengetahui hal-hal seperti ini?
"Winner dan saya sendiri yang mengetahuinya, Boss Jeffrey. Tim kami bergerak underground untuk mencari banyak informasi gelap seminggu lalu. Keakuratan berita ini 100%, Boss. Saya dapat saksi dari kepala pelayan Kerajaan."jawab Jungwoo bangga. Inilah pekerjaan sekretaris yang asli. Bukan hanya menghubungkan Organisasi dan klien, tetapi juga mencari informasi.
"Jadi, ini misi mandiri? Mantap, jadi makin kaya kita."sahut Taeil cengengesan. Karena misi sebesar ini misi sendiri, tanpa perantara, maka semua keuntungan adalah milik Organisasi. "Kira-kira berapa yang kita dapatkan dari seluruh narkotika itu?"tanya Johnny sambil mengkalkulasi.
Doyoung menunjukkan ponselnya yang berisi kalkulasi dari harga sejumlah narkotika tersebut. "11 Miliar Dollar? Gila sekali."jawab Yuta yang mengintip layar ponsel Doyoung. "It is the right time to use my Colt 1911"kata Taeyong santai membayangkan tangannya menembak dengan pistol mahal yang paling mematikannya itu.
"No, tidak ada pertumpahan darah jarak dekat. Kita menculik Ratu saja sudah sangat beresiko untuk membongkar identitas kita, apalagi melukainya dari jarak dekat. Kita hanya akan melumpuhkan pertahanan dengan menyerah bodyguard dan keamanan. Sebisa mungkin tidak membunuh, hanya tembak di bagian tidak vital" Jaehyun menjawab ocehan Taeyong dengan cepat. "Good job, Uwu. Ini misi yang sangat amat menyenangkan"lanjut Jaehyun sambil menunduk masih berfikir bagaimana skenario yang tepat untuk hal ini.
"Boss Jeffrey, ada request dari Winner,"kata Jungwoo setelah melihat laptopnya. Jaehyun mendongak dan menatap Jungwoo, "Sebaiknya misi ini dilakukan bersama-sama."Jungwoo menunjuk laptop yang berisi e-mail dari Winwin, yang memang mengatakan bahwa misi besar ini harus diselesaikan bersama.
"Tentu saja, basis Korea dan China, kan?"sahut Taeyong santai. "Kita ajak trainee Pillars"sahut Jaehyun seperti mengetahui maksud Jungwoo. Jungwoo tersenyum, Boss Jeffrey memang hebat. Johnny menganga, Taeyong hampir terjembab, Yuta melotot, Doyoung pasrah, Taeil menaikkan nada suaranya sambil berteriak, "Renjun masih harus kuliah!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
- : The Pillars | nct ot 23
Fanfictionwhat if 23 boys becoming world domination through illegal work & mafia things? . . nct 127, nct dream , wayv