6. Road to : Case-A1120

948 162 12
                                    

JGN LUPA VOMMENTS LOVEEEES! Stay tune with the Pillars! 🥺💚

💣🧨💣

Jungwoo, Winwin dan Jisung bertemu dengan Saksi di kedai kopi kecil daerah Tongzhou, Beijing. Saat mereka bertiga sampai, seorang pria yang ada di usia pertengahan 40 tahun menyambut mereka dan berdiri. "Nama saya Ugyen Dorji, Kepala Pelayan di Kerajaan Bhutin."kata pria itu mengulurkan tangannya dengan Bahasa Inggris yang seadanya, namun cukup jelas.

"Saya Kim Dongil"jawab Jungwoo lalu balas mengulurkan tangan. "Saya Cheng Yuan"Winwin melanjutkan sambil melirik Jungwoo dan Jisung. Lalu Jisung yang awalnya panik, mengerti keadaan. Mereka harus menyebutkan nama samaran, untuk berjaga-jaga.

"Nama saya Lee Minho"kata Jisung sekenanya. Habis yang terfikirkan hanya nama aktor tampan idola wanita itu?? Jungwoo dan Winwin hampir tertawa, namun ditahan. Setelah itu mereka mulai mewawancarai Ugyen Dorji, saksi satu-satunya untuk misi besok. Entah namanya benar Ugyen Dorji atau tipuan juga.

💣🧨💣

"Katanya, dia melaporkan ini pada kita karena ingin keluar dari kerajaan dan sudah muak dengan Raja disana"kata Winwin pada semua Pillars yang sekarang sedang berkumpul. Trainee sudah ada di kamar masing-masing karena jam menunjukkan pukul 1 pagi, dan besok Team 2 harus berangkat pagi karena mengendarai mobil.

"Tetap saja, aneh. I mean, ini bukan masalah kesal atau benci. Ini menyangkut isu politik, lho?"sahut Lucas penuh selidik. "Uang gelap miliaran dolar dan reputasi Raja, memang berat sih"tambah Yangyang, sudah menguap sejak tadi. Kenapa sih, dia harus ikut obrolan orang dewasa? Dia kan pengen tidur juga kaya Trainee!

"Udah diselidiki lebih jauh, Kak?"tanya Xiaojun pada Jungwoo dan Winwin. "Kau pikir yang pintar disini cuma kau?"balas Jungwoo sambil menunjukkan ponselnya yang berisi aktivitas ponsel milik Ugyen Dorji itu. Para sekretaris berhasil membobol ponsel saksi!

"Itu sih gara-gara kerja kerasku"sahut Hendery yang mulai menutup matanya. Jaehyun sedari tadi berfikir keras, memang agak aneh sih. Tapi kasus besok tetap harus berjalan, mengingat ia sudah mempersiapkan segalanya.

"Sekarang saatnya tidur. Besok yang nyetir mobil Team 2 siapa?"tanya Jaehyun. "Kau,"jawab Doyoung tak berselera. "Enak saja, aku sih naik helikopter. Nyusul."jawab Jaehyun santai.

Pasti akan rebutan antara Doyoung, Taeyong, Ten, dan Yuta yang akan jadi supir dadakan besok, karena mereka tidak bawa staff. Kalau nyuruh kak Taeyong atau Ten, takut di-headshot. Kalau nyusuh kak Yuta bisa digebukin.. Sudah pasti Doyoung yang akan menyetir mobil Team 2 besok.

"Enaknya jadi Boss, naik heli. Bisa gak sih, aku resign aja??"kata Doyoung pasrah. "Maaf, Doyoung, gak bisa...."sahut Ten sambil menepuk pundak Doyoung.

💣🧨💣

Pagi ini adalah harinya. Semua sudah berkumpul di lantai 2 untuk briefing terakhir.

Jungwoo, Winwin dan Jisung sudah siap memakai kacamata mereka dengan setumpuk file dan laptop di depan wajah. Johnny, Yangyang dan Chenle juga sudah duduk dengan kertas, kalkukator, dan komputer yang setia menemani. Team 1 yang akan berjaga di Pusat sudah ready.

Yuta, Lucas, dan Jeno sudah kembali dari lari pagi alias pemanasan mereka, karena katanya otot akan kaku kalau tidak lari. TERSERAHLAH, yang penting mereka sudah siap dengan kaos berlengan, kali ini, agar otot mereka tidak merebut perhatian. "Aduh gerah banget sekalinya pake berlengan"sahut Lucas yang menggulung kaosnya. Yuta dan Jeno setuju sih, biasa pakai kaos tanpa lengan lebih adem!

- : The Pillars | nct ot 23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang