Chapter 12 | Kalimat Penenang

31 8 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan Vote dan komennya

Silahkan kasih emot yang cocok untuk chapter ini

Btw. Jam berapa kalian baca ini?

Selamat membaca cerita Dryence:)

🔹🔹🔹

Jangan pernah lupa. Ada pelangi setelah hujan. Begitu juga selalu ada kebahagiaan dibalik sebuah pengorbanan. Untuk itu jadilah seperti hujan, yang rela jatuh berkali-kali untuk menciptakan keindahan.

🔹🔹🔹

"Kak Zou nangis?" tanya Resta pelan, tidak ada nada bercanda dalam suaranya. Entah kenapa tetapi membuat Zou tenang dalam waktu bersamaan.

Zou juga tidak tahu, kenapa dia bisa menangis dalam pelukan Resta. Tetapi Zou merasa jauh lebih tenang bahkan dia merasa begitu lega. Entah, Zou bahkan tak sadar kalau dia sampai menangis ketika mendarat dalam pelukan gadis ini.

Zou berusaha keras untuk tidak mengeluarkan air mata. Takut kalau membasahi gaun gadis itu. Nyatanya percuma, sejauah apapun lelaki itu menahannya. Air matanya telah membasahi dress yang Resta kenakan saat ini.

Zou mendongak memasang tatapan pura-pura tidak mengerti saat menatap Resta "Siapa yang nangis? Mungkin lo nggak sadar aja kalau badan lo keringetan" dalih Zou.

Mana mungkin lelaki itu mau mengakui kalo ia menangis. Egonya terlalu tinggi, mengakuinya menangis bisa melukai sedikit egonya. Apalagi dihadapannya Resta yang sudah ia anggap sebagai petaka dalam hidupnya. Mengakuinya saja akan berakibat sangat buruk untuk lelaki itu kedepannya.

See?

Gadis itu sekarang saja sudah menatapnya dengan tatapan geli. Seperti maling yang tertangkap basah, Zou segera mengalihkan pandang.

"Resta aja masih sering nangis kalau mama marah sama Resta. Padahal Resta tahu kalau sebenarnya niat Mama itu baik. Cuman mungkin saja cara penyampaian mama yang sulit untuk Resta cerna dan terima."

Zou menoleh, mengernyit heran "Benarkah?"

Resta mengangguk sebagai jawaban "Kadang air mata berbicara ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yang telah membuat hatinya terluka" ucap Resta sembari tersenyum. "Ngomong-ngomong, kak Zou udah baik-baik aja kan?"

Zou tampak terkejut, sebelum menyunggingkan senyum kaku. Resta terlihat sangat tertarik ingin mendengar jawaban mengenai keadaannya. "Gue baik-baik aja."

Resta tampak mengernyit tidak suka mendengar pernyataan Zou. Mana mungkin keadaan lelaki itu cukup baik, mengingat satu jam yang lalu Zou tidak diperlakukan baik oleh pria yang berstatus sebagai Papanya sendiri.

Resta heran, baru kali ini ia melihat dengan kepalanya sendiri sosok orang tua yang tidak merasa bangga dengan anak lelakinya. Padahal Zou bisa dikatakan sebagai sosok lelaki yang mendekati sempurna. Ganteng, sopan dan prestasi yang tidak perlu diragukan lagi.

Walaupun begitu, Resta memilih tidak bertanya lagi. Ia tahu seberapa kerasnya lelaki itu. Ia tidak ingin Zou semakin terluka karena terus berdebat dengannya.

Berbeda dengan Zou. Tindakannya sangat bertolak belakang dengan apa yang diucapkannya. Jika saja sekarang keadaan hatinya baik-baik saja, Zou pasti akan memaki dan menolak kehadiran Resta dengan aksi prosesnya "Resta!!"

DryenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang